BER(ULAH)

2.2K 183 12
                                    

HAPPY READING


.




























































































Disclaimer mungkin ini akan lebih banyak adegan kekerasan dan mengandung hal hal berbau ++ jika memang tidak ingin membaca tidak masalah.













































































.



Caramel menatap seksama bekas merah di lehernya, dirinya merasa Dejavu. Tanpa sadar meremas kaus oblong nya sendiri, Bodoh! dirinya tak segan segan mengumpat kepada dirinya sendiri.


Setelah sadar berada dalam kukungan Wiley, gadis itu dengan kasar mendorong tubuh Wiley dan melarikan diri ke kamar mandi. Matanya memerah menahan tangis.

"Bodoh, Lo bodoh kara, berarti selama ini merah merah di leher lo itu dari Wiley " Ujarnya.

"ck, gimana bisa setan itu ngelakuin semua ini sampe gua sendiri gak sadar. Bahkan dia bisa masuk ke kamar gua "Lanjut nya.




Jemari lentiknya membuka kran air itu dan membasuh wajahnya sendiri, Dirinya benar benar dibawah kendali Wiley sekarang. Kara sudah tidak sebebas dulu.


Lima menit di dalam kamar mandi, kini gadis itu keluar dari kamar disana diranjangnya masih ada Wiley yang merebahkan badannya dengan kedua tangan yang menjadi bantal. Tangannya sukses mengepal namun ia sembunyikan.




"Apa ada masalah?" Tanya sosok setan itu.



Kara menggeleng dan tersenyum secara paksa, kaki nya berjalan keluar membuka kenop pintu "Mau kemana kara " Tanya lagi Wiley.



Sebelum membalikan badannya kara memutar bola matanya malas, namun tetap saja ia harus berbalik dan tersenyum fake " Makan Wiley, gua belum makan dari tadi "




Wiley mengangguk dan segera meloncat dari rebahannya, menyusul kara di ambang pintu dan merangkul pinggang kara " Ayok " Ajaknya.



Kara menyingkirkan tangan Wiley
" Nanti ketahuan sama papah " Risihnya.



"Engga bakal " Kekeh Wiley.



Wiley tetap Wiley, mau sekeras apapun kara berusaha tetap saja dirinya akan kalah. Lagi dan lagi ia harus menuruti apa kata Wiley, rangkulan di pinggangnya membuat ia risih.



Kedua remaja itu sudah berada di ruang makan, Damian serta Ailin tersenyum hangat menyambung kedua anak mereka. Dengan segera Kara menepis tangan Wiley dan berjalan mendahului sosok setan itu.


"Kara mau makan apa sayang " Tanya Ailin begitu melihat kara yang mulai mendaratkan bokongnya dan disusul oleh Wiley yang duduk di samping kakak tirinya.



Kara tersenyum " Apa aja, soalnya masakan Tante ibu selalu enak " Ucap kara nada riang.


Damian tertawa renyah mendengar celetuk dari sang anak, tangannya terangkat mengacak ngacak rambut anaknya " Ada ada saja kamu kara "

MY OBSESSION (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang