LULUH(?)

2K 188 13
                                    

HAPPY READING





.








































































Disclaimer mungkin ini akan lebih banyak adegan kekerasan dan mengandung hal hal berbau ++ jika memang tidak ingin membaca tidak masalah.































































.




Kara menatap langit langit kamarnya, dirinya dan Wiley sudah pulang dari rumah sakit sekitar dua jam yang lalu. Sekarang juga jam menunjukkan pukul 21:00, kara belum mau untuk keluar kamar entah malah antara menghindari setan itu.





Nafasnya terdengar lelah, ia memiringkan tubuhnya. Menatap kalender yang tergantung di dinding kamarnya, Tanggal yang dilingkari itu tandanya besok adalah ulang tahun dirinya. Hari kelahiran dirinya dan hari ditinggalkan ibu kandungnya.





TOKK

TOKK




"Kara sayang, ini Tante ibu "


Dengan segera kara bangkit dan membukakan pintu untuk mempersilahkan sang ibu tiri untuk masuk. Ailin tersenyum manis melihat anak tirinya, tentu dirinya tak membawa tangan kosong ada beberapa cemilan yang mungkin akan disukai anak gadisnya.


"Kenapa Tante ibu " Suara kara terdengar parau.

Ailin dengan segera memegang kening kara, dirinya betapa syok mendapati suhu panas dari kening anaknya ia menaruh asal nampan itu di ranjang kara. Di tarik anak gadisnya untuk duduk di ranjang.


"Kamu sakit sayang?Badan kamu panas banget "Panik Ailin.

Kara memegang keningnya sendiri, rupanya memang benar dirinya panas mungkin efek terlalu banyak menangis. Dengan segera Ailin keluar kamar.



"Kamu tunggu sini ya Tante ibu ambiln kompres " Ucap wanita paruh baya itu sebelum menghilang dari pintu.



Kara hanya diam, tak lama Ailin membawa kompres dan beberapa obat obatan yang mungkin nanti akan membantu menurunkan panas kara. Dibawa nya kara untuk berbaring dengan hati hati, diusapnya kening itu dengan lembut dan di kompres.


"Kenapa kara diam saja? kenapa tidak bilang kalau kamu sakit sayang, ada Tante ibu disini yang sigap untuk kamu" Sangking paniknya Ailin sampai menitihkan air mata.


Dadanya terasa sesak, lagi dan lagi air mata itu keluar kali ini bukan kesedihan tapi dirinya terharu dengan kebaikan Ailin yang memang benar benar seperti seorang ibu, baru ini dirinya sakit di perhatikan seperti ini biasanya ia akan me-ngompres dirinya sendiri atau tunggu art yang melakukannya.



"Jangan nangis sayang, maaf udah bikin kamu nangis " Ailin menyekat air mata kara.


Kara menggeleng " Kara terharu Tante ibu, Selama ini kara selalu apa apa sendiri. Bukan kara nyalahin papah, karna kara tau papah juga sibuk tapi adanya Tante ibu bikin kara benar benar punya sosok ibu "

Ailin tak sanggup lagi, ia memeluk sosok rapuh dari anak tirinya yang benar benar membutuhkan sosok ibu itu. Walaupun dirinya belum seberapa sempurna untuk bundanya Wiley tetap saja ada perasaan nyesek begitu mendengar perkataan kara.



MY OBSESSION (WINRINA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang