khawatir

3.4K 195 3
                                    

setelah selesai mereka pun keluar dari kamar mandi, yoko yang merasa sangat kesakitan sekali di daerah vaginanya faye pun kembali menggedong yoko dengan gaya bridal style,
dan menurunkannya di atas kasur.

faye tidak hanya sekali bercinta dengan yoko namun di bathub pun faye kembali menggencar yoko hingga puas sampai tenaga yoko tidak tersisa.

karna menurut faye mulai dari sekarang setiap sudut yang ada dikamarnya tidak akan terlewatkan untuk bercinta dengan yoko.

faye yang semula dingin kini sudah sangat berubah di dihadapan yoko, melakukan semua nya dengan sangat manis dan hati hati karna bagi faye kini yoko adalah berlian yang harus dijaga dan dicintai olehnya.

"aku akan membawakan pakaian mu sebentar"

ucap faye sambil tersenyum ke arah yoko setelah ia menggunakan pakaiannya terlebih dahulu, lalu ia pun pergi ke kamar yoko untuk mengambilnya, kamar ice sekarang sudah terasa menjadi kamar milik yoko karna sudah terisi penuh dengan barang barangnya dan faye pun tidak mempermasalahkan hal itu.

yoko yang melihat faye mulai perhatian kepadanya, ia sangat senang sekali karna harapan cintannya itu sudah tergapai.

tidak berselang lama faye pun datang dengan membawa pakaian dalam dan juga pakaian santai milik yoko, setelah itu ia pun membatu memakaikannya kepada yoko.

"sudah, biar aku keringkan dulu rambutnya"

ucap faye sambil mengambil hair dryer dan sisir lalu ia pun mengeringkan rambut yoko dan menyisirnya.

"senyum senyum sendiri kenapa hm"

faye yang melihat yoko tersenyum sendiri dipantulan kaca lemari pun bertanya.

sedangkan yoko langsung memalingkan wajahnya ke arah lain karna ia tidak mau ketahuan kalau dirinya sedang salting.

"siapa yang senyum senyum"

ucap yoko mengulum senyumnya gemas, faye yang melihatnya pun langsung mencium bibir yoko dan melumatnya.

"hmm sygghh"

yoko pun mendorong pundak faye.

"kenapa gaboleh cium kamu?"

"boleh tapi... "

perut yoko pun berbunyi menandakan bahwa dirinya sedang lapar, faye yang mendengar nyapun langsung tertawa.

"haha ayo kita makan sayang"

faye pun hendak berdiri namun yoko masih tetap diam ditempatnya, faye yang sangat peka langsung menggendong yoko keluar dari kamarnya dan turun ke lantai bawah.

semua para maid dan juga bodyguard faye yang sedang berjaga kaget sekali dengan kedatangan bos mudanya yang menggendong asistenya sendiri ala beridal style, mereka seperti sedang melihat pasangan suami istri yang mesra sekali, seperti baru saja menyelesaikan malam pertamanya karna faye dan yoko bangun sangat siang, belum lagi tanda merah yang banyak di leher yoko.

sedangkan faye yang tidak peduli dengan situasi di sekitarnya ia sangat cuek sekali dengan semuanya, faye hanya berfokus pada yoko yang sangat ia cintai.

berbeda dengan yoko ia sangat malu sekali karna telah menjadi pusat perhatian dan kepala nya pun bersembunyi di ceruk leher faye, dengan yoko yang sesekali mengecup lehernya manja karna faye yang sangat harum, faye yang kegelian hanya bisa tersenyum merasakannya.

setelah faye sampai di lantai bawah, ia pun langsung mendudukkan yoko di kursi makan lalu ia juga duduk di kursinya, para maid serta bodyguard yang tadinya hanya diam memperhatikan faye dan yoko, namun setelah faye melihat ke arah mereka dan menatapnya dengan sangat tajam serta dingin, mereka pun langsung takut dan kembali ketempat kerja nya masing masing.

faye dan yoko pun mulai memakan makanan mereka yang sudah disajikan oleh para maid, setelah itu mereka pun pergi ke ruang tv untuk menonton.

"kamu terlihat sangat malu sekali ketika semua maid dan bodyguard melihat ke arah kita"

ucap faye membenarkan kepala nya untuk tiduran di paha yoko.

"iya makanya aku bingung"

"bingung kenapa?"

"gimana kalo nanti di kantor, aku belum siap semua orang mengetahui hubungan kita karna ketidakmungkinan seorang bos berhubungan dengan seorang asistennya"

ucap yoko panjang lebar dan mengelus rambut faye dengan lembut, mereka sudah tidak lagi menggunakan kata formal sekarang bahkan mereka tidak segan segan untuk mengucapkan kata sayang untuk satu sama lain.

"jadi mau kamu seperti apa?"

"hmm aku cuman pengen kalo lagi kerja seperti biasanya aja sayang, layaknya bos dan juga asisten seperti dulu"

"kalo aku gamau"

ucap faye menyeringai dan melihat ke arah yoko.

"iih nyebelin"

"haha sayang dengerin"

faye pun melihat ke arah yoko dan berkata.

"kita tidak perlu menghawatirkan oranglain kamu cukup fokus aja sama aku, aku janji semuanya bakalan baik baik aja"

"bukan gitu maksud aku.."

"ssttt biarin semuanya berjalan dengan sendirinya"

ucap faye memotong ucapan yoko dan kembali melihat kearah tv, yoko yang tiba tiba teringat dengan perjodohan kedua orangtuanya mulai gelisah, ia berusaha menyembunyikannya untuk tidak terlihat oleh faye, karna faye sangat mudah sekali menebak yoko seperti kejadian di mobil lalu, memang benar yoko sangat tidak mencintai folk dan itu faktanya ia lebih memilih faye sebagai kekasihnya.

"apa kamu sedang gelisah? "

ucap faye yang masih melihat ke arah tv.

yoko yang baru saja memikirkanya dan benar saja ucapannya pun terjadi.

"hm sedikit, hanya saja aku belum siap untuk memberitahukannya orang lain"

faye yang mendengarnya langsung duduk dan memposisikan tubuhnya agar saling berhadapan dengan yoko.

"lihat mata aku"

ucap faye sambil memegang kedua tangan yoko dan menciumnya lembut setelah itu faye pun mulai berkata.

"tenang sayang kalo kamu belum siap, aku bisa menangani semuanya, aku akan menuruti semua kemauanmu"

faye pun tersenyum dengan tulus kepada yoko berharap yoko tidak menyakitinya seperti mantanya dulu.

yoko yang merasakan getaran hatinya karna ucapan tulus dari faye, ia pun langsung memeluk faye dengan erat.

"makasih banyak sayang buat semuanya"

ucap yoko sambil tersenyum dan mereka pun saling berpelukan dengan waktu yang cukup lama lalu, faye pun mengecup kening yoko, dan mereka kembali menonton tv hingga malam.

PantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang