pemotretan

1.2K 126 1
                                    

faye sedang berada di kamarnya ia terus memperhatikan handpone yoko, ia sudsh menghidupkannya kembali dan faye sedang mengecek semua isi yang ada di dalamnya.

tidak lama dari itu ketukan pintu kamarnya terdengar.

"tok tok tok"

"masuk"

engfa dengan wajah bahagianya masuk ke dalam kamar faye, faye masih belum melihat seseorang yang masuk ke dalam kamarnya sampai salah satu tangan kini sudah berada di leher faye, engfa dengan sengaja langsung bergelanyut di hadapan faye.

namun faye menatap engfa dengan tatapan yang sangat dingin bahkan ia tetap memperhatikan ponsel yang ada di tangannya di bandingkan dengan engfa.

"hii"

engfa mulai menyapa faye namun faye masih tidak membalasnya.

"aku sudah berada di hadapanmu apa kau bisa sedikit saja melihatku"

"apa perlu saya mengajarkan anda bagaimana caranya sopan santun"

"sayang serius banget"

"shut up"

"ish apasi baru juga dateng jangan galak galak napa"

"lepas"

"apa?"

"tangamu dari leher saya lepaskan"

"aku masih ingin menghirup wangi di leher kamu"

engfa dengan wajah sendu yang dibuatnya agar faye tidak meminta untuk melepaskan tangan dari lehernya.

faye hanya menghirup nafas nya dengan dalam lalu mengeluarkannya secara perlahan agar ia tidak perlu marah kepada engfa sekertaris nya sendiri.

"dokumen mana yang harus di tanda tangan?"

"oiyaa sebentar"

engfa baru melepaskan kalungan tangannya dari leher faye, lalu ia menyerahkan dokumen yang ia bawa.

"ini tanda tanganlah"

"saya harus membacanya dulu"

"okeii, oiya apa kau sudah sarapan? kalo belum aku buatkan sarapan untukmu"

ucap engfa sambil tersenyum manis ke arah faye, memang benar faye belum sarapan ia pun hanya memakan cemilan saja karna tidak nafsu, tanpa ia sadari faye pun mengangguk dan itu membuat engfa senang karna ia akan memasak dengan sepenuh hati untuk faye.

"tunggu disinj aku akan memasaknya untukmu"

engfa dengan senyum manis nya yang tidak pudar ia pun berjalan keluar dari kamar faye untuk pergi ke dapur.

di dapur sudah ada beberapa maid dan itu membuat engfa malas karna ia tidak akan bisa bebas kalo ada maid faye.

"bisakah kalian semua pergi, aku ingin memasak untuk faye"

"tidak apa apa biar kan kami saja yang memasaknya nona"

"memangnya makanan kalian akan dimakan olehnya?"

"tadi pagi kami suda menyiapkannya namun tidak di makan olehnya"

"kalian sudah tau begitu, keluarlah dari dapur jangan menggangguku yang ingin memasak"

para maid pun hanya pasrah dan menuruti ke inginan engfa.

lalu engfa pun mengambil alih dapur dan ia mulai memasak.

faye yang masih bingung dengan dokumennya ia merasa ada yang janggal dengan dokumen dan kedua orangtuannya seakan akan faye tidak akan bisa lagi untuk pergi ke thailand dengan alasan saham ataupun bisnis yang disana akan hanya di pegang oleh kedua orangtuannya.

PantasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang