33

47 12 0
                                    

Airene Azkayla

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Airene Azkayla

***

Segerombolan pria kini tengah duduk didalam rooftop Algrs cafe, dengan berbagai obrolan yang tidak ada habis nya.
Udara malam yang di penuhi oleh kepulan asap rokok, tengah mereka hisap dan dengan santai. Upaya itu agar mereka merasakan kebebasan setelah seharian bekerja dengan jadwal yang padat.

"Kerja keras udah, Senengin bokap juga udeh, tapi masih aja di tuntut ini itu"

Mendengar cerita Arkan, Ian terkikik geli sambil menenggak soft drink miliknya yang tersisa setengah "Dari kemarin topik pembicaraan lo itu terus" cibir Ian namun Arkan hanya mendengkus dengan kesal mendengar itu

"Kalo aja Areta mau gue ajak nikah, chill bro! Omongan bokap nyokap gak akan gue peduliin" ujar Arkan kemudian, sambil menyesap minumannya dengan frustasi

Ian mengungguk-ungguk pelan, ia mengerti dengan apa yang menjadi permasalahan Arkan. Secara pribadi memang itu cukup berat jika di rasakan oleh diri sendiri.

"Mending lo yakinin Areta sebelum lo nikahin dia" ucap dimas kemudian bersuara, laki-laki itu memilih diam bersama Rei menikmati rokoknya

"Gue kurang meyakinkan apa emang buat Areta? Pacaran 3 tahun putus nyambung putus nyambung" Arkan terkekeh kecil, merasa seperti orang bodoh dalam percintaan yang seperti tidak ada kemajuan sama sekali.

Ian menepuk bahu Arkan dengan pelan "Areta butuh effort lebih, lo gak sadar kalo lo itu terlalu redflag!" Sindir Ian, akhir akhir ini Ian mengetahui beberapa kebegoan terbesar yang Arkan lakukan tanpa sadar

"Sialan!" Umpat Arkan yang terkena sasaran

Ian hanya tertawa kecil, lalu matanya melirik Rei yang tengah menatap kedepan. Entah apa yang Rei pikirkan sekarang namun seperti sedang ada masalah.

"Guys, sorry nih ya.. Alea bilang mau kesini sama Deasy" ucap Dimas dengan tiba-tiba, nada bicaranya yang merasa tidak enak, karena kami disini sudah sepakat untuk tidak membawa pasangan masing-masing.

Rei menoleh dengan memasang wajah datar menatap Dimas yang cengengesan tampak tak berdosa

"Kita udah janjian kan, engga bawa pasangan buat sekarang ini?" Nada datar Rei membuat Dimas menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal

"Gue juga engga minta kesini, tadi Alea habis nongkrong sama deasy, gue juga bingung kenapa mereka kesini"

Arkan menatap ian dan Rei bergantian, lalu menatap Dimas yang merasa tidak enak
"Cuma mau ketemu lo kan? Gak papa lah, biarin aja"

"Dih, kaya gak ketemu aja di rumah" Ian tertawa merasa lucu jika Alea kangen dengan dimas

"Maklum, Akhir akhir ini istri gue suka Manja banget" Dimas tersenyum kecil, saat mengingat tingkah Alea akhir akhir ini yang menggemaskan baginya.

(A)irene, A - Ayo Nikah?!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang