🍡 A N O Z 2 🍡

1.5K 128 8
                                    

"Apa namanya? Transmigrasi?" pikir Rakta saat melihat pantulan dirinya dicermin. Tapi ada yang membuatnya bingung, karena walaupun badannya sudah berbeda kresek belanjaan seberat 10 kilo itu masih ada di tangannya!

Lalu tiba-tiba notifikasi handphone _Nokia berdengung dalam kepala Rakta membuat Rakta jingkrak beberapa saat. Suara sistem error' berdengung beberapa saat sebelum bersuara normal membuat Rakta menyipitkan satu matanya linu.

[PROSES ... TERIDENTIFIKASI.]

Sebenarnya Rakta gak bingung-bingung amat, soalnya dia emang sering bikin cerita hingga jadi novel yang diminati banyak orang. So, alur kayak transmigrasi udah bukan hal asing untuknya. Apasih, yang enggak Rakta bisa?

Tapi jujur, Rakta enggan pake banget-banget kalo misalnya harus isekai pake tubuh boknut alias 'Bocah kurang nutrisi' soalnya kehidupan Rakta itu udah seneng, tinggal santai-santai nikmatin cewek-cewek bohai di pantai pribadi.

Mungkin kebanyakan orang lebih milih isekai, bisa punya cheat terus buat Harem atau jadi orang berkuasa. Tapi bagi beberapa orang yang hidupnya udah bahagia pergi ke isekai itu bencana, banyak yang harus dilakuin plus mulai dari awal. Kerja keras di dunia pertama kayak sia-sia gitu, apalagi kalau enggak punya cheat dan otaknya pas-pasan. Pengalaman juga enggak banyak-banyak banget, kalau bukan karena beruntung orang yang isekai pasti susah hidupnya karena harus beradaptasi.

*[Membuat ingatan palsu untuk setiap karakter ... Selesai.]
*[Halo kepada kamu yang beruntung]

"BERUNTUNG? Ini musibah!" bentak Rakta entah pada siapa.

Suara sistem itu terdengar dari segala penjuru kamar sederhana yang ditempati Rakta membuatnya melangkah mundur beberapa jengkal, kresek putih yang didalamnya terdapat kardus berukuran cukup besar berisikan belanjaannya masih digenggam erat. Ogah sekali bila harus menyia-nyiakan duit, kan? Makanya belanjaan itu masih digenggam erat. Nyari duit gak gampang bro, Kecuali kalau jual selang.

Selangkangan maksudnya.

Kulit Rakta yang putih kebiruan kini berubah seperti babi, putih pucat dengan gradasi pink samar-samar. Rakta melirik pintu jendela yang terbuka terus melangkah cepat kesana sebelum akhirnya dia dia menyembulkan kepala keluar, udara segar menerpa wajah Rakta dengan halus.

Tatapannya bergulir kebawah, melihat beberapa prajurit yang kulitnya terlihat coklat kemerahan karena terbakar matahari. Prajurit itu membuka tutup sebuah kantung kulit disamping pinggangnya lalu mengangkat keatas, mulutnya terbuka dan air bening keluar dari dalam.

Oh good, apa ini jaman pertengahan? Kayak di Eropa-eropa gitu? Bencana part 2. Tanpa banyak bacot Rakta duduk dan mulai membuka kreseknya, syukur deh semua masih utuh dan segar.

*[Yang beruntung, kami telah menciptakan tubuh baru untukmu. Ingatan palsu telah dikirim kedalam karakter tertentu, kamu akan mengetahui ingatan palsu bila bertemu dengan karakter. Kamu menjadi 'Matthias Ver Devone' kembaran ke-3 yang dilupakan (Tidak pernah ada)]

Anggukan kesal Rakta berikan sebelum dia menjawab, "Gw bisa balik, kan?"

*[Tidak]

"Bancatt! Abangeeee abange!" Batinnya. "So ... Gw jadi sesuatu yang tiba-tiba ada, karena hal itu Lo or kalian bikin ingatan palsu buat karakter or orang yang ada disini. Kalian siapa? Apa gw udah mati?"

{Abange: Anjing, babi, ngentot}

[Kami? Tuhan. Mati? Ya, kau sudah ... Mati]

[TRANSMIGRASI] Invisible Twins || Crt ke 6 [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang