Jeffrey panik saat melihat Joanna pergi. Matanya berkaca-kaca saat ini. Sebab dia tahu jika hubungannya sedang terancam sekali. Karena Joanna tidak mungkin mau melanjutkan rencana pernikahan jika tahu dirinya sudah memiliki anak selama ini."Sorry, Jeff. Aku tidak bermaksud—"
"It's fine. Aku pergi sekarang. Nanti aku transfer biaya hidup Rian selama satu tahun ke depan. Kirim saja nomor rekeningmu, Ran."
Jeffrey berdiri dari duduknya. Dia langsung menuju tempat duduk yang sudah berisi makanan yang dipesan. Tanpa ada Joanna di sana.
Hingga tidak lama kemudian wanita itu datang. Dengan wajah sedikit basah. Karena dia sengaja mencuci wajah. Agar air matanya tidak membekas.
"Ayo makan!"
"Sayang—"
"Aku lapar, Jeff. Aku mau makan, aku tidak mau membahas hal lain sekarang."
Jeffrey akhirnya bungkam. Dia makan dengan perlahan. Sembari menatap Joanna yang juga melakukan hal yang sama. Makan dengan pelan. Karena nafsu makan tiba-tiba hilang.
Satu jam kemudian mereka baru selesai makan. Joanna langsung meminta pulang. Sedangkan Jeffrey menuruti saja. Sebab tidak mungkin mereka membahas hal pribadi di restoran.
Hingga mobil tiba di depan rumah si wanita. Joanna tinggal bersama orang tuanya. Karena mereka baru pindah ke kota pada satu tahun sebelumnya. Setelah dua adik perempuan Joanna menikah. Sehingga pernikahan Joanna tentu sangat dinantikan.
"Lebih baik kita batalkan saja rencana pernikahan kita. Aku akan bayar semua kerugian yang sudah kamu keluarkan. Tapi tidak bisa semuanya. Aku cicil tiga bulan."
Jeffrey mulai mematikan mesin mobil. Lalu menatap Joanna yang sudah melepas sabuk pengaman saat ini. Dia berniat pergi. Namun Jeffrey menghalangi.
"Aku tidak mau pernikahan ini gagal. Aku minta maaf karena sudah menyembunyikan ini. Aku salah, aku sadar. Aku—"
"Aku kecewa, Jeff. Aku kira selama ini aku sudah tahu semuanya. Tapi ternyata tidak. Aku merasa sudah ditipu habis-habisan. Aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini. Jadi, mari kita akhiri!"
Jeffrey menangis. Sedangkan Joanna berusaha menahan tangis. Karena tidak ingin terlihat terlalu sedih.
"Aku tidak pernah berhubungan dengan wanita tadi. Dia Rani, istri Ethan. Teman baikku saat kuliah. Aku mendonorkan sperma pada mereka. Karena Ethan memiliki masalah infertilitas. Mereka sudah menikah bertahun-tahun. Sudah mencoba segala cara untuk mendapat anak yang sudah lama ditunggu. Tapi mereka tidak kunjung—"
"TAPI KENAPA HARUS KAMU!?"
"Ethan teman baikku. Kita satu asrama dulu. Mungkin karena itu dia ingin—"
"Omong kosong, Jeff! Itu bukan alasan yang masuk akal! Kamu sudah berbohong padaku! Kamu sudah melukaiku! Just it! Kita akhiri semua ini! Aku tidak mau bertemu kamu lagi!"
Joanna melepas cincin di jari kiri. Lalu diletakkan pada kursi yang sebelumnya diduduki. Kemudian keluar dari mobil. Meninggalkan Jeffrey sendiri.
10 comments for next chapter.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
KIND-HEARTED PERSON [END]
RomanceJoanna dan Jeffrey saling mencintai. Orang tua juga sudah merestui. Teman-teman dan lingkungan tentu mendukung sekali. Namun di akhir persiapan ada masalah besar mendatangi. Hingga pernikahan terancam gagal terjadi.