K.D.F. 7

462 28 4
                                    

Pagi yang cerah dengan suara kicauan burung-burung mampu membuat seorang bocah kecil nan menggemaskan tertidur dengan begitu nyenyak dengan mulutnya yang senantiasa mengenyot pacifier miliknya. Kedua tangannya yang mungil dan berlemak itu terletak di sebelah kepalanya dengan kaki yang terbuka lebar.

Ceklek!.

Celine masuk dan mendapati sang anak yang tertidur dengan begitu menggemaskan. Dia mendekat dan mulai mengecup pipi gembul sang anak.

"Sayang banget Mommy sama kamu, sayang" Celine menatap dalam wajah anaknya yang cantik jelita itu.

Dia tersenyum, tapi senyuman itu memiliki arti yang lain. Sakit. Dia tak akan pernah melupakan bagaimana perjuangannya untuk mendapat, mempertahankan dan melahirkan anaknya ini. Mendapatkan El adalah cobaan terberat yang pernah Celine lewati. Jika saja El tidak hadir dalam kehidupannya, mungkin Celine sudah lama bunuh diri saking frustasi-nya.

Tangannya terangkat mengelus pipi anaknya "Jangan tinggalin Mommy sayang, jika kamu melakukannya. Mommy pasti akan jadi gila dan akan ikut denganmu".

"Kamu itu hidup dan kekuatan bagi Mom-...".

"Eungh ehe hiks Mommyyyy" tangis anak itu dengan mata yang masih tertutup.

"Ini Mommy sayang. Kenapa hem?" Tanya Celine yang kini sudah memangku anaknya.

Anak itu tak membalas, ternyata dia hanya mengigau. Tingkahnya yang tadi dapat membuat wanita cantik ini merasa gemas dengan anaknya ini.

15 menit berlalu akhirnya anak itu terbangun. bangun-bangun dia langsung menduselkan kepalanya ke dada Celine.

"Uyyu, mau cucu ehe" rengeknya.

Celine langsung menyisingkan bajunya ke atas dan langsung mengeluarkan payudaranya, setelah itu dia memberikan nipple nya pada El yang langsung diterima baik oleh anak itu.

Celine mengelus-elus punggung anaknya dengan lembut "Habis ini mandi oke?".

El hanya menjawabnya dengan anggukan sambil satu tangannya yang sibuk bermain di nipple Celine.

***

Siang harinya, Celine duduk bersila di atas karpet bulu sambil memperhatikan sang anak yang sangat fokus menyusun Lego nya.

Raut wajah anak itu terlihat begitu menggemaskan dengan raut wajahnya yang terlihat serius. Sesekali wajahnya berubah dengan berbagai ekspresi, salah satunya kening mengerut dengan bibir yang monyong.

Celine tentu berusaha mati-matian menahan kegemasannya terhadap anaknya ini. Dia memilih untuk pindah dan duduk di samping anaknya agar dia bisa senantiasa memperhatikan wajah anaknya yang menurutnya sangat sempurna.

"Mulutnya jangan gitu juga dong sayang" ucap Celine dengan jari telunjuknya yang menyentuh ujung bibir El.

Plak!.

Tanpa dia duga, tangannya ditepis pelan oleh anaknya yang tengah fokus merakit Lego-nya.

"Mommy Cana! Janan dandu-dandu! Olan ladi celius Juda! Pate dandu-dandu cedala! Helan!" Omelnya sambil berkacak pinggang.

Celine terkekeh mendengarnya, sungguh. Kenapa anaknya ini terlihat sangat menggemaskan? Lucu, imut, semuanya ada pada anaknya.

Setelah puas dengan per-Lego-an-nya, El langsung merangkak pelan naik ke atas pangkuan Celine sambil menatap wajah cantik sang ibu.

"Mommy".

Celine mendongak, menatap wajah anaknya yang tengah menatapnya dengan wajah kebingungan.

"Heum? Kenapa sayang?" Jawab Celine lembut.

"Tenapa ail laut lacana acin? Tenapa ndak manic atau acam ditu?".

Celine membuang nafasnya kasar, sepertinya anaknya ini mulai mempertanyakan hal-hal yang entah dia dapat dan pikirkan dari mana.

"Mommy tok diam caja!? jawab don!" Sentak El langsung menyadarkan Celine dari lamunannya.

"Ya karena air laut memang asin. Mana bisa air laut manis?".

"Ihhh! Bica tau Mommy! Tan tindal di talu denan dula. Jadi deh manic".

Celine menepuk jidatnya "Baiklah, terserah padamu".

"Ini peltanaan telahil. Cemut napain aja celain matan?" Celine kembali menepuk jidatnya ketika mendengar pertanyaan dari anaknya itu.

El merotasikan bole matanya dengan tangan yang terlingkar didepan dadanya.

"Talau ndak bica jawab, mendin janan. Diam cajaa Janan cok jado! Tan malu cendili!" Cibir sih bocah nakal dengan lirih. Bahkan yang hanya bisa membaca tulisannya adalah Tasya.

Celine yang melihat itu hanya bisa tertawa sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. Anaknya itu memanglah paket lengkap! Sudah cantik, menggemaskan, imut dan masih banyak lagi. Pokoknya tingkahnya dapat membuat orang-orang merasa gemas dengannya. Apalagi tubuhnya yang semakin berlemak akibat asupan ASI dari Celine.

To be continued...

Halo gengs! Sorry baru muncul, author bakal jarang up karena author sementara mengikut kursus bahasa jepang. Sekedar info, author akan memberikan update pada hari Sabtu ataupun Minggu.

Mungkin juga author akan jarang up dikarenakan waktunya yang sangat mepet, jadi author hanya bisa update di hari Sabtu ataupun Minggu, itupun kalau sempat. Harap maklumi😁🙏

Udah segitu aja, jadi jangan lupa tinggalkan jejak!  Dadah!

Kesayangan D'angelo Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang