K.D.F. 9

426 38 1
                                    

Kini, setelah mengangganggu putri kecilnya, Arthur langsung dijauhi hukuman oleh istri tersintahhnya. Dia dihukum berdiri di ujung ruangan menghadap tembok dengan satu kaki diangkat dan kedua tangan yang memegang kupingnya.

Sedangkan untuk sang penghukum sedang duduk santai di atas ranjang sambil bermain dengan si tuyul kecil yang nakal itu.

"Hmm? Apa cayangg? Cayangnya Mommyyy" gemes Celine menggesekkan hidungnya dihidung mungil dan tinggi milik sang putri.

El hanya tertawa sambil memukul-mukul kepala Mommy-nya dikarenakan kegelian.

"Hahaha! Deli Mommy hahaha".

Celine pun berhenti dan langsung memeluk tubuh anaknya dengan gemas "Huuuu anak ciapa iniii? Tenapa buntel dini cih badanaa?" Ucap Celine dengan logat anak² kecil.

El tentu tak ingin kalah, dia membalas pelukan Mommy-nya tentunya dengan kedua tangan yang memeluk leher jenjang Celine dengan kedua kaki yang melingkar di pinggang ramping Celine.

"Uyyu Mommy" ucapnya mendusel di leher Celine.

Jari² lentik milik Celine terangkat mengelus punggung anaknya itu, sesekali dia memberikan kecupan pada pelipis sang anak.

"Yaudah lepas dulu ya?".

"Ndak" balas El dengan pandangan yang lurus ke arah Daddy-nya yang sedang berdiri di ujung ruangan itu.

"Help Daddy Baby" ucap Arthur berbisik.

El diam dan langsung menangis, membuat Celine kebingungan dengan tingkah anaknya itu.

"Kenapa sayang? Kok nangis sih?" Ucapnya menghapus air mata sang anak.

"Hiks hiks mau Daddy hiks" tangisnya penuh drama.

Dalam hati Arthur bersorak senang, sungguh kualitas kecebongnya ini benar² luar biasa! Dia memberikan senyuman manis pada sang anak.

"Humm? Mau Daddy?" Tanya Celine mengalihkan pandanganya pada sang suami yang pada saat itu juga Arthur langsung merubah raut wajahnya dengan memunggungi Celine.

"Kemari!" Titah Celine dengan nada dingin.

Dengan langkah pelan dan perasaan takut, perlahan Arthur mendekati kedua kesayangannya yang sedang duduk di atas ranjang king size itu.

Celine pun beralih pada sang anak yang nampak sudah diam anteng "Kenapa? Katanya mau Daddy?" Tanya dia heran.

El menatap Celine dengan polos "Daddy tidul balen El cama Mommy".

Terdengar helaan nafas lelah yang keluar dari bibir ceri milik si cantik pujaan hati Arthur itu.

"Yasudah!" Celine langsung membaringkan tubuhnya, membiarkan El bersama lelaki yang berstatus sebagai suaminya itu.

Jujur saja, sebenarnya Celine merasa ada yang aneh pada tubuhnya. Dia merasa lelah dan kedinginan, dia juga sadar, mungkin suhu tubuhnya sudah naik. Maka dari itu dia kesal dengan Arthur karena mengganggu istirahatnya tadi. Ditambah dengan dia yang sedang datang bintang.

El yang  melihat Mommy-nya merajuk lantas langsung beralih merangkak ke atas pangkuan Arthur sambil kedua tangannya yang terlipat didepan dadanya.

"Yacudah Juda! El cama Daddy caja! Uyyu cama Daddy caja! Nda tawan cama Mommy! Mommy natal!!! No no!" Ucap anak itu dengan angkuh.

Lantas Celine langsung membola dan langsung beralih memandang sang anak yang sedang menunjukkan raut wajah angkuh.

"Yakkk! Kamu berani sama Mommy hemm?" Celine melotot, berharap agar anaknya takut.

Namun, bukannya takut, El justru balas melotot. Anak itu menatap garang pada sang Mommy.

"Yaaa! Tamu belani cama El?! Mau El putul hah?!!" Ucapnya garang sambil memposisikan kedua tangan berlemaknya layaknya ingin berkelahi.

Arthur hanya tertawa melihat tingkah istri dan anaknya itu. Satu kata yang harus dia katakan, yaitu 'Lucu!'.

"Diam!" Titah Celine padanya yang langsung membuatnya terdiam dengan kepala yang menunduk.

Jujur saja dia takut jika istrinya sudah mode singa seperti itu, bisa² dia habis dilahap singa betina itu. Terlebih lagi sang ratu singa sedang datang bintang, jadi jangan sekali-kali untuk mengganggu singa itu.

El yang melihat dan mendengar itu, lantas tertawa terbahak-bahak. Dia langsung menjauh dari pangkuan Arthur dan berdiri di atas ranjang, tepat disebelah Celine dengan tangan Celine yang menahan bobot sang anak.

"Hahahaha! Daddy lucu! Haha!" Dia tertawa dengan jari telunjuk yang menunjuk-nunjuk ke arah Arthur.

"Hahaha! Cili-cili cuami tatut ictli! Hahaha! Damau, Ndak cuka delai!".

Lantas Arthur dan Celine sama² melotot dan menatap tak percaya ke arah El yang tanpa berdosa terus mentertawakan sang Daddy yang menurutnya lucu.

To be continued...

Hello gesss! Sorry baru muncul! Seperti biasa ya! Tinggalkan jejak agar othor tetap semangat dalam mengupdate cerita ini! Timakacih udah baca ya! Dadah!

Kesayangan D'angelo Family (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang