Pagi hari menjelang, El masih setia tertidur di atas ranjang kedua orangtuanya. Arthur sudah berangkat ke perusahaannya, sedangkan Celine sedang berada di pantry, membuatkan sarapan pagi khusus untuk El karena sarapan, makanan maupun cemilan El harus khusus Celine yang membuatnya, harus Celine!.
Dengan bersusah payah El turun dari ranjang. Lalu berjalan keluar untuk menemuinya sang Mommy.
Sesampainya di lantai bawah, El pun berjalan mendekati pantry dengan satu tangannya yang di genggam oleh salah seorang pelayan.
"Hoammm Mommy!" Teriaknya memanggil sambil menguap.
Celine yang mendengar teriakan sang anak langsung berlari keluar dan melihat El yang sudah berdiri didekat pantry dengan rambut acak-acakan dan satu tangannya yang menenteng boneka kesayangannya.
"Kenapa hm? Badan El udah mendingan? Sini Mommy cek dulu ya?" Celine mendekat dan langsung memeluk tubuh anaknya itu dengan telapak tangan yang mengecek suhu tubuh sang anak.
"Hmm udah gak panas. Yaudah El mau apa sekarang?" Celine berjalan menuju meja makan lalu duduk di sana dengan El yang dia pangku.
"Ec clim!" Seru El dengan antusias.
Celine sontak membelalak "Gak boleh ya! El baru sembuh loh?".
El menyengir kuda sambil menggaruk pelipisnya "Hehe El cuma belcanda tok Mommy".
"Terus mau apa?".
"Ec- ehh Mau bituit"
Celine menggeleng "Tolong ambilkan biskuitnya" titah Celine pada pelayan yang berdiri tak jauh darinya.
Pelayan itu mengangguk paham lalu pergi untuk mengambilkan biskuit favorit milik Nona kecilnya itu.
"Ini, Nyonya".
"Terimakasih" Celine menerimanya dan langsung memberikannya pada El yang nampak sudah menunggu dengan antusias.
Namun senyum El luntur seketika, lihatlah biskuit yang dia dapatkan hanyalah 1 saja. Dia pun cemberut "Tenapa cuman catu? El mauna banak!" Protesnya.
"No protes, sayang. El belum sarapan, jadi jatah biskuitnya segini aja" balas Celine.
El mendengus tanpa menerima pemberian biskuit itu.
"Ini, mau apa gimana? Mommy makan aja ya?" Celine bersiap untuk memakan biskuit itu, namun dengan cepat tangan El merampas biskuit itu.
"Enat caja! Olan ini punana El!" El langsung memakan biskuitnya, memasukan semua biskuit itu ke dalam mulutnya.
"Eh-eh? Kenapa dimasukin semuanya? Lihat itu mulutnya udah kayak bebek" Celine terkekeh geli melihat mulut penuh anaknya itu.
El seolah tuli, dia menikmati biskuitnya dengan kedua mata yang terpejam "Wahh enat banet! Humm!".
Melihat itu membuat Celine terkekeh "El duduk sini ya? Mommy mau ambil sarapannya El".
"Eung!".
Celine pun beranjak menuju pantry dan mengambilkan sarapan El yang sudah dia buat tadi. setelah itu dia pun kembali.
"El mau Mommy pangku terus disuapin atau duduk sendiri dan makan sendiri?" Tanya Celine.
El mendongak "Duduk cendili tapi Mommy cuapin".
"Loh? Mana boleh begitu? Harus Mommy pangku baru Mommy suapin" balas Celine.
"Yacudah, talau beditu matan di playloom caja" ucap El.
Celine hanya terkekeh sambil menggeleng "Ada-ada saja kamu. Sini" Celine langsung menggendong El dengan sarapan El yang berada di tangan sebelahnya, sedangkan tangan sebelahnya lagi digunakan untuk menahan bobot tubuh anaknya.
Sesampainya di playroom, Celine mendudukkan El di atas karpet berbulu, lalu memasangkan El Baby Bib.
Celine duduk bersila sama seperti El juga yang sudah sibuk dengan per-Lego-an-nya.
"Sini sayang, buka mulutnya" ucap Celine.
El membuka mulutnya, menerima suapan yang diberikan oleh Mommy cantiknya itu.
"Aumm nyam nyam nyam" El menggoyangkan kepalanya kekiri dan kekanan.
Celine dibuat terkekeh melihatnya "Enak?".
"Eung! Macatan Mommy meman yan terlbait!" Puji El memberikan dua acungan jempol.
Celine tersenyum mendengar pujian anaknya. Dia senang jika anaknya menyukai makanan yang dia buat sendiri.
"Aaa lagi".
El menerima suapan dari Celine sampai sarapannya itu habis, ludes tak tersisa.
"Wahh pintarnya anak Mommy" ucap Celine senang.
El hanya tersenyum, memperlihatkan deretan giginya susu bayi miliknya.
Celine mencolek ujung hidung mancung anaknya itu "Mau minum apa hm? Susu atau air putih?".
Kening El mengerut "Ail putih?".
Celine mengangguk tanpa membalas ucapan anaknya.
"Memanna ada ail walna putih? Tan ail ndak ada walnana, ail itu benin Mommy, butan putih" ucap anak itu.
"Yah terserah kamu kalau begitu, jadi mau apa?" Tanya Celine.
Dengan malu-malu El menunjuk dada Celine dengan jari telunjuknya.
Melihat itu tentu membuat Celine terkekeh geli, dia segera mengangkat anaknya dan mulai menyusui El.
15 menit berlalu El menyelesaikan susu-menyusunya.
Plop.
"Udah?" Tanya Celine melihat El yang sudah melepaskan nipple nya.
"Eung! Mommy El mau tana".
"Mau tanya apa?" Celine sambil memperbaiki pakaiannya.
"Emm cemut tindal dimana?".
"Tinggal dibawah tanah sayang" balas Celine asal.
"Teluc talau hujan dimana don? Tan tanahna bacah, ailna macuk te dalam tanah".
Celine menghela nafas kasarnya, anaknya ini mulai lagi bertanya aneh-aneh.
"El main disini dulu ya? Mommy mau bawa ini" ucap Celine mengalihkan pembicaraan.
Setelah Celine pergi, hanya ada El dan satu pelayan yang sudah Celine perintahkan untuk mengawasi anak kesayangannya itu.
"Hey, tamu" tunjuk El pada pelayan itu.
"Saya Nona?".
El merotasikan bola matanya dengan malas "Butan! Itu cetan jadi-jadian!" Balasnya ketus.
Pelayan itu tersenyum kaku, lalu berjalan mendekati El "Ada yang bisa saya bantu?".
"El cuman mau tana".
"Iya? Mau tanya apa?".
"Ndak jadi deh, El mau minta tolon caja. Tolon ambiltan El bituit".
Pelayan itu membungkukkan badannya hormat "Baik Nona, mohon ditunggu" diapun pamit dari sana untuk mengambilkan Nona kecilnya sebuah biskuit.
To be continued...
Sorry baru muncul, mau rame apa sepi, author tak peduliiii wkwk.
Oke sekian, Timakacih udah baca! Dadah!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kesayangan D'angelo Family (Slow Update)
DiversosElzania Ghisella D'angelo atau biasa yang dipanggil dengan El itu adalah seorang anak perempuan berumur tiga tahun. Anak yang begitu cantik jelita terlahir dari keluarga yang sangat kaya raya, ayahnya adalah seorang CEO atau Presdir yang begitu terk...