°•Nine•° (kinda 18+)

1.9K 188 37
                                    

Waktu seperti di dorong begitu cepat, tiba-tiba sudah berada di penghujung tahun saja, Jay rasa baru kemarin dia sangat sibuk dengan perusahaannya, meeting nya dan beberapa urusan kantor lainnya. Lalu bak diterpa angin, semua hal sialan itu lewat begitu saja dan langsung di gantikan liburan bersama keluarga kecilnya di Surabaya. Ralat, bukan liburan, tapi pulang kampung.

Dan berakhir disinilah mereka berada, di dalam kediaman mewah Irene yang berada di komplek perumahan Pakuwon Indah Surabaya. Kenapa Jay pulang ke rumah Irene tidak kerumah Winata? Jawabannya adalah karena Jay tidak sudi pulang ke rumah horror itu. Dia belum melupakan kejadian beberapa tahun lalu yang sangat menyakiti hatinya dan juga hati sang istri, Jay tidak mau membangkitkan rasa sedih Jungwon ketika berada disana.

Ceklek!

Si manis membuka pintu kamar yang sebelumnya sudah di beritahu oleh Irene, di dalam sana lah nanti dia bersama sang suami serta anaknya akan beristirahat. Langkah kecil Jungwon mulai masuk kedalam ruangan, seketika hidung mancungnya mencium bau harum kekayaan, selain itu seisi ruangan juga terlihat sangat rapih sehingga membuat mata nyaman saat melihatnya.

"Mama tinggal di rumah segede ini sendirian, Ko?" Tanya Jungwon pada suaminya yang baru saja menutup pintu.

"Ndak, kan ada pembantunya"

"Tapi mama Alice pasti kesepian ga sih, anak-anaknya pada tinggal di rumah papah, satunya di Jakarta"

"Kan mamah ndak setiap hari disini seh, sayang. Dia kan sering ngurusin toko nya, ada karyawan-karyawannya di sana. Paling di rumah pas istirahat tok terus numpang tidur. Ndakpapa, mama ku ndak selemah itu"

Makanya tidak heran jika Irene melahirkan anak sekuat Jay karena dia juga ibu yang kuat. Setelah menjawab pertanyaan sang istri, Jay membanting tubuhnya ke atas ranjang, badannya terlentang lalu tak lama terdengar suara hembusan nafas.

"Aku capek banget sayaaaanggg" Sambat Jay.

Orang lain mengira bahwa jadi bos adalah kenikmatan dunia, bisa datang ke kantor se suka hatinya, mau liburan kemanapun tidak perlu menunggu tanggal merah, dan lain-lain. Padahal semua itu salah, bahkan bagi Jay tidak ada tanggal merah, dia selalu memantau kantornya meskipun itu weekend, lalu mengatur gajian, strategi, evaluasi, dan hal sialan yang lain. Apalagi kantor JYN kemarin sedang hectic sekali, banyak client dan juga pemasaran produk yang meningkat pesat.

Melihat suaminya yang nampak begitu lelah, Jungwon menyusul Jay ke atas ranjang. Dia memeluk tubuh kekar itu dengan posisi kaki yang berada di atas perut Jay, dia memperlakukan Jay persis seperti guling. Kemudian Jungwon menghujani wajah laki-laki keturunan Chinese itu dengan berbagai ciuman, bahkan Jungwon sengaja menempelkan bibirnya pada pipi sang suami dan menjulurkan lidahnya.

"Emang aku permen ya di jilat-jilat gitu?" Tanya Jay yang dibalas anggukan oleh Jungwon "Iya lah, kan permen aku ada di kamu"

"BUAHAHAHAHAHAHA"

Keduanya tertawa begitu kencang tanpa melepaskan pelukan. Sepertinya setelah ini Jungwon harus berterimakasih pada Alice yang dengan senang hati membawa Vient bersamanya. Dia jadi sangat leluasa bermesraan seperti ini bersama Jay.

"Mau sekarang ndak permennya?"

"Ngga, masih siang. Ga lucu nanti mama masuk buat ngasih Vient terus dia ngeliat"

Jungwon ini begitu menggemaskan sampai-sampai membuat Jay memeluk tubuhnya begitu erat sambil menggertakkan gigi "Gemesss koyo kucinggg"

Sedangkan si korban membiarkan Jay memperlakukan apapun pada dirinya. Jungwon lebih memilih memainkan rambut Jay, menyisir nya kebelakang, mengelusnya, sambil memperhatikan setiap helai rambut barang kali sudah ada yang berwarna putih.

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang