°•Ten•°

1.4K 142 20
                                    

"Happy new year, istriku"

Cup!

Hadiah pertama untuk Jungwon di tahun baru kali ini adalah kecupan manis dari sang suami. Jungwon sangat berani mengatakan bahwa dia tidak perlu hadiah mahal yang Jay berikan kepadanya setiap acara natal atau tahun baru, asalkan Jungwon selalu mendapat perlakuan manis Jay seperti ini, perlakuan yang tidak pernah berubah sedikit pun dari 7 tahun yang lalu.

"Happy new year, suami ku"

Setelah menjawab perkataan prianya, Jungwon menarik leher Jay untuk di bawanya kedalam pelukan. Si tampan menerimanya dengan senang hati, dia membalas pelukan Jungwon lalu menyembunyikan wajahnya di ceruk leher si manis. Wangi sekali, padahal Jungwon belum memakai parfum, tapi tubuhnya mengeluarkan bau khasnya sendiri yang membuat Jay semakin nyaman di pelukan Jungwon.

"Kita udah 7 tahun ini ya bareng-bareng? Udah ngerasain enak ga enaknya pas pacaran karena latar belakang hidup kita yang beda. Tapi kamu survived ngelewatin itu semua sambil bawa aku sampe di titik ini"

"Xiexie ya, Koko. Terimakasih udah pilih aku buat jadi orang yang kamu bawa di kehidupan kamu. Mungkin dari semua hadiah yang pernah aku dapet, mobil, uang, rumah, motor, itu semua ngga ada artinya dibanding Tuhan yang ngasih kamu buat aku"

Si tampan sontak mengeratkan pelukannya ketika ucapan Jungwon yang sangat dalam itu masuk ke dalam telinganya. Hatinya tersentuh, Jungwon tidak pernah gagal membuat Jay terasa hanyut seperti ini.

"Kamu tau ngga kalo kamu itu udah jadi suami dan ayah yang baik buat keluarga kamu? Kamu jadi suami yang baik buat aku, kamu juga jadi ayah yang baik buat Vient. Selalu nyempetin waktu buat main sama anak kamu walaupun aku tau kerjaan kamu ngga sedikit"

"Semoga kamu selalu konsisten ya, Ko. Semoga sampai kapanpun kamu selalu jadi Ko Steven yang aku kenal, jadi papah Steven yang Vient kenal. Jangan berubah ya?"

Jay melepas pelukannya terlebih dahulu, kini mata sipit itu menatap dalam mata cantik Jungwon sebelum dia membuka suara "Selamanya aku bakal jadi suami dan ayah yang baik buat kalian berdua"

"Alasan aku pengen bahagiain kamu sama Vient itu cuma dua, yang pertama karena aku sayang kalian, dan yang kedua adalah karena aku ndak mau kalian ngerasain family life yang aku rasain"

"Aku pengen kamu tumbuh bahagia sama aku, aku juga pengen Vient tumbuh jadi anak yang ngerasain kasih sayang yang besar dari orang tuanya. Just it"

"Jangan tanya kenapa aku ngelakuin semua hal demi bahagianya kamu sama Vient. Karena kamu itu bukan sekedar takdir aku, sayang, kamu itu pilihan aku—"

"Udah udah stop, gamau, nanti aku nangis"

Belum sempat Jay menyelesaikan ucapannya, dia terpaksa harus berhenti karena melihat mata sang istri yang berkaca-kaca dan siap menjatuhkan air mata kapan saja. Selain itu juga kasihan Jungwon jika harus menghapus make up cantiknya karena tangisan yang dibuat oleh Jay. Maka dari itu si tampan membiarkan perbincangan mereka sampai disitu, lalu bergegas menuju lantai bawah untuk merayakan tahun baru bersama Irene yang akan di gelar sebentar lagi.

Tap!
Tap!

"Wih gede pol pohon natal e mamah"

(Gede banget pohon natalnya mamah)

"Iyo, ngelebihi seng ndek rumah e papah"

(Iya, ngelebihin yang ada di rumahnya papah)

Mendengar beberapa suara yang tidak asing baginya, Jay lantas mempercepat langkah kaki menuruni anak tangga. Dan ketika kaki jenjang itu menginjak tangga terakhir, betapa terkejutnya si tampan melihat kedua kakak serta istri dan anak-anaknya ada di rumah ini.

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang