°•Thirteen•°

1.3K 139 21
                                    

Kicauan burung terdengar seolah menyapa Jungwon yang baru saja membuka pintu area kolam renang dengan membawa segelas susu. Pagi hari terasa tenang sekali, langit orange menandakan matahari belum sepenuhnya terbit, sejuknya kota Jakarta ketika jam menunjukkan pukul setengah 6 pagi, dan gemericik air kolam yang memenangkan seisi kepala.

Ibu dari Alvient Kennard Singawinata itu meletakkan susu nya di atas meja terlebih dahulu, selain masih cukup panas, Jungwon ingin menggunakan waktu pagi nya untuk meregangkan otot dengan berjalan santai di sekitar kolam renang. Karena sudah memasuki trimester ketiga, perut Jungwon semakin membesar sehingga membuat si manis sedikit tertatih ketika berjalan.

"Sayang?"

Di tengah-tengah kegiatan Jungwon, muncul sosok Jay yang bertelanjang dada memperlihatkan dada bidang, perut sixpack serta otot-otot lengannya. Dia hanya memakai celana hitam pendek, sangking pendeknya sampai hampir membuat seluruh bentuk paha kekarnya terlihat. Langkah kaki Jay yang panjang menghampiri Jungwon lalu mencuri satu kecupan di bibir si manis.

Cup!

"Good morning, sayang. Did you sleep well?"

Yang di beri pertanyaan mengangguk sembari tersenyum cantik "Anak lanangnya belum bangun?"

"Belum"

Si dominan membalikkan posisi istrinya menghadap kolam renang, lalu berdiri di belakang Jungwon sambil meletakkan kedua tangan di bawah perut buncitnya. Dia mengangkat perut berisi Jungwon, membuat si pemilik mengembuskan nafas lega sambil menyenderkan kepala di dada sang suami. Jika seperti ini Jungwon merasa sedang tidak membawa apa-apa di dalam perutnya, terasa sangat ringan sekali.

"Hahh enak banget, Koko"

"Kamu pegangin perut aku terus kayak gini dong, biar akunya ngga berat"

Jay terkekeh "Pake bellyband aja sayang kalo udah kecapean bawa dedeknya"

Lawan bicara Jay tidak merespon apa-apa, dia sedang menikmati beberapa menit yang sangat berharga ini, si manis sampai berkali-kali menghela nafas lega merasakan perutnya yang tak lagi berat meskipun hanya sejenak. Jay yang melihat istrinya senang lantas membentuk senyuman tampan di wajahnya, dia mengecupi pelipis dan pipi Jungwon secara bergantian untuk memberi kenyamanan lebih pada istri cantiknya.

"Staycation ke luar negeri yuk kelar dedeknya lahir? Tapi cuma berdua aja. Mau ndak?" Ucap Jay memberi tawaran pada Jungwon.

"Terus anak-anak kamu siapa yg handle?"

"Ya kan bisa sama mba, atau nanti aku panggilin suster terbaik se jakarta buat jagain Vient sama adeknya selama kita di luar negeri" Jawab Jay.

"Ngga segampang itu, Koko. Vient itu makin lama makin gede, dia udah makin ngerti. Kalo kita tinggal pasti rewel dia" Jelas si manis pada sang suami "Menurut aku kayaknya harus nunggu Vient sama adeknya gede dulu deh baru kita bisa staycation ke luar negeri se keluarga"

"Tapi aku kangen lho masa-masa kita pas masih pacaran"

Jungwon terkekeh "Inget udah tuwir, anak udah mau dua"

Sudah sulit rasanya jika ingin terus merasakan waktu berdua seperti ini. Terkadang Jay iri pada anaknya sendiri yang terus di perhatikan oleh Jungwon, setiap hari, setiap jam, bahkan setiap menit, Vient selalu mengambil atensi Jungwon. Karena alasan itu lah baik Jay maupun Jungwon sangat menikmati dan menghargai waktu dimana mereka bisa berduaan seperti saat ini, bermesraan, saling memeluk satu satu sama lain, atau jika ada waktu lebih mereka akan menggunakannya untuk bercerita.

Si dominan mulai melepaskan tangannya secara perlahan, membuat Jungwon mengembalikan ekspresi wajahnya seperti semula karena waktu yang berharga baginya itu sudah selesai. Teringat pada anak keduanya yang belum sarapan, si manis kembali ke meja dan mendudukkan dirinya di salah satu kursi, begitupun dengan Jay, dia mengikuti istrinya dan duduk tepat di depannya.

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang