°•Two•°

5.8K 590 104
                                    

Keesokan harinya, Jay di bangunkan dengan sesuatu yang berada di atas dadanya. Ketika netra sipit itu perlahan di buka, dia bisa melihat anaknya yang sedang tengkurap di sana. Kemudian saat menoleh ke samping, terdapat Jungwon yang mungkin sedang menunggunya bangun.

"Anaknya di jagain sebentar ya? Aku mau ke bawah nyiapin air buat Vient mandi"

Itu yang Jay dengar di saat dia sedang berusaha untuk mengumpulkan nyawanya kembali. Tak membutuhkan waktu lama, Jay meletakkan Vient di atas ranjang sebelum dia bangkit untuk memakai baju nya. Karena maaf, tadi malam dia tidur tanpa memakai baju alias telanjang dada.

"Vient, selamat pagi" Sapa Jay.

"Kamu rajin banget ya jam 6 udah bangun. Kamu yang terlalu rajin atau papa nih suka ngebo?"

Tentu saja jawabannya adalah Jay yang sulit untuk bangun pagi. Dia tidak tahu saja bahwa beberapa Minggu ini Vient selalu bangun lebih dulu dari kedua orangtuanya. Seperti contohnya jam 4 dini hari, jam 5, atau paling lama jam setengah 6.

"Ayo susul mama ke bawah, kamu harus mandi"

Jay menggendong Vient dengan sangat hati-hati, lalu mengajaknya turun kebawah untuk menghampiri Jungwon di kamar mandi. Di sana si cantik sedang duduk di bangku kecil, di depannya terdapat dua bak bayi berisi air hangat dan ada juga beberapa peralatan mandi Vient.

"Bisa bukain baju nya Vient ga, ko?"

"Ndak bisa, aku takut tulang nya Vient kecengklak" Jawab Jay yang membuat Jungwon terkekeh gemas "Koko bisa kok, sini aku ajarin. Duduk dulu"

Memang parah sekali Steven Jayson Singawinata ini. Hanya di suruh membantu untuk melepaskan pakaian anaknya saja tidak bisa, apalagi di tambah dengan alasan yang konyol seperti itu. Jadi karena dia tak ingin di pandang 'ayah tidak becus' akhirnya dia memberanikan diri untuk melakukan hal menyeramkan ini.

"Tidurin dulu dia di paha. Terus itu kancingnya dua di buka, di keatasin dulu itu bajunya terus lengannya di tarik satu-satu. Nah kalo udah di last step, kepalanya angkat barengan sama lehernya, terus tarik deh baju nya"

Walaupun sedikit berkeringat, Jay melakukan arahan yang di berikan Jungwon dengan baik. Ya sejujurnya dia masih takut sih jika tadi dia melukai anaknya, karena kalian semua tahu sendiri kan bahwa tulang bayi itu masih sangat rentan sekali.

"Tuh kan bisa, aku bilang juga apa. Good job, koko"

"Mau sekalian aku ajarin mandiinnya ga?"

Cepat-cepat Jay menolaknya "Ndak, dek. Kalo nanti kelelep ndak lucu. Gini tok aja aku wes ketar ketir"

"Kelelep itu apa?" Tanya Jungwon yang baru saja mendengar kosakata tersebut.

"Tenggelam"

"Oh tenggelam" Jungwon mengangguk "Yaudah kalo masih takut mah kapan-kapan aja ya? Sekarang di liat aja dulu"

Jungwon mengambil Vient dari paha Jay, lalu menggantikannya duduk dan mulai membasuh tubuh mungilnya dengan sangat telaten. Bagi Jungwon sih ini biasa saja, sama dengan cara memandikan bayi pada umumnya. Namun bagi orang yang terlahir kaya seperti Jay, ini adalah sesuatu hal yang patut untuk di berikan apresiasi. Dia sampai tercengang melihat kecekatan sang istri, seperti tidak ada ragu sama sekali dan seperti sangat profesional.

"Siapa yang ngajarin, dek?"

Karena pertanyaan Jay tidak terlalu jelas, Jungwon kembali bertanya "Ngajarin apa?"

"Ya ngajarin cara mandiin bayi kayak gitu"

"Ga ada yang ngajarin"

Jawaban Jungwon sedikit mengejutkan Jay "Kok bisa? Kok bisa keren gini?"

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang