°•Fourteen•°

1.1K 130 14
                                    

Ketika seseorang terbangun di tengah malam, yang biasa mereka lakukan adalah mengumpulkan nyawa sejenak lalu kembali tidur. Berbeda dengan si tampan, Jay. Jam masih menunjukkan pukul 11 malam, tapi tanpa sebab apapun dia terbangun dan tak bisa tidur lagi. Pandangannya menyebar ke seluruh penjuru kamar, mendapati sebuah tas berukuran sedang berisi perlengkapan Jungwon yang nantinya akan dia bawa ke rumah sakit.

Sepanjang hari, Jay tidak bisa menjalani hidup dengan tenang, bahkan dia rela tidak pergi bekerja, dia khawatir tentang Jungwon karena menurut prediksi dokter anak kedua mereka akan lahir hari ini. Namun seperti yang kita dan Jay tahu, prediksi hanyalah sebatas prediksi kan, dokter tak bisa memastikan bahwa hal tersebut akan betulan terjadi.

Berbekal pengalaman 2 tahun lalu, prediksi dokter soal kelahiran Vient tidak meleset, khawatirnya hal yang sama akan terulang lagi, sebab itu lah Jay tidak bisa tidur nyenyak dan berakhir terbangun seperti ini.

Srak!

Mendengar suara ditengah keheningan membuat Jay sontak menoleh dan langsung menemukan sang istri yang perlahan membuka mata. Awalnya Jay mengira jika Jungwon terbangun karena kontraksi pada perutnya, tapi setelah Jay telaah dari raut wajah si manis, ternyata dia baik-baik saja.

Sudah dipastikan bahwa tidak terjadi apa-apa, Jay merapatkan tubuhnya dengan tubuh Jungwon, memeluknya dan mencuri satu kecupan di pipi gemuk si manis "Kenapa bangun? Ndak enak tah perutnya?" Tanya Jay lirih.

"Bukan perut, tapi kaki. Rasanya aneh banget"

Jawaban barusan membuat pandangan Jay turun ke bawah melihat kaki Jungwon yang bergerak tak nyaman di balik selimut "Kan emang bengkak, sayang. Aku pijitin mau, ya?"

Karena memang itu yang Jungwon inginkan, dia pun mengangguk. Sedangkan Jay yang baru saja mendapat persetujuan itu langsung bangkit dan mengambil tempat di sebelah kaki Jungwon. Kesan awal ketika tangan kekar Jay mulai memegang kaki istrinya adalah rasa ngilu. Pantas saja Jungwon sampai terbangun karena rasa tak nyaman, ternyata memang se bengkak ini.

"Kenapa koko bangun? Overthinking ya soal kata dokter?" Jay menjawab pertanyaan Jungwon dengan anggukan.

"Bobo lagi aja, nanti kalo udah waktunya aku bangunin kok"

"Takutnya aku ndak mau bangun" Jawaban Jay membuat Jungwon terkekeh kecil "Kalo ngga mau bangun aku jambak biar mau bangun!"

Kalimat barusan sekaligus menjadi penutup percakapan kecil antara Jay dan Jungwon. Sepasang suami istri itu kini sibuk dengan dunianya masing-masing, Jungwon yang terlena oleh pijitan Jay sehingga membuat matanya kembali mengantuk sedangkan Jay sibuk memijit kaki Jungwon sambil berusaha tidak mengantuk.

Namun sayangnya usaha Jay sia-sia, karena pada akhirnya dia ikut terlelap juga menyusul Jungwon ke alam mimpi setelah beberapa menit memijit kaki bengkaknya.

"Eungh, koko!"

Sudah dua kali dalam hari ini Jay terbangun di tengah malam, hanya saja yang menjadi pembeda sekarang adalah lenguhan Jungwon yang menjadi alasan dia terbangun. Dan ketika dia melihat jam, ternyata sudah pukul 2 dini hari, sudah 3 jam lamanya dia tertidur, perasaan dia hanya terlelap beberapa menit. Tanpa memikirkan apapun, Jay bangkit dan segera mengecek kondisi istrinya.

"Udah mules perutnya?"

Jungwon mengangguk lemas "Iya... Mules banget, sakit..."

Yang lebih tua paham betul jika sang istri sedang mengalami kontraksi sekarang, maka dari itu dengan cekatan dia menuruni ranjang, berjalan cepat menuju lemari dan mulai mengenakan jaket serta celana panjangnya. Tak lupa, dia juga mengambilkan Jungwon cardigan dan membantu si cantik mengenakannya.

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang