°•Fifteen•°

950 124 13
                                    

2 years later

"Gio, kalo minum susu ga boleh berdiri, ayo duduk yang baik"

Anak kecil dengan nama lengkap Giovanni Shadrach Singawinata itu tampaknya tak mendengar apa yang sudah di katakan oleh sang Ibu. Gio masih tetap berdiri bahkan terkadang dia berjalan kesana kemari sambil meminum susu yang berada di gelas kecilnya. Melihat hal menjengkelkan tersebut membuat Jungwon menghela nafas, dia tak memarahi Gio, malah yang Jungwon lakukan adalah berdiam diri sambil mengawasi Gio dan membiarkan si kecil melakukan apa yang ingin dia lakukan.

Bukan berarti Jungwon tak perduli atau tidak tegas menjadi orang tua, hanya saja si manis ingin mengajarkan pada Gio kalau suatu larangan itu pasti ada konsekuensinya. Dan benar saja, tak lama setelah Jungwon mengatakan hal tersebut, Gio tersandung karpet bludru yang mengakibatkan susu nya tumpah dan mengotori karpet Jungwon yang seharga sekian juta.

Gio diam, Jungwon juga masih enggan untuk membuka suara. Mungkin karena Gio sadar bahwa dirinya bersalah, dia melirik Jungwon lalu menundukkan kepalanya.

"Sowwy, mama"

(sorry)

"Huft..."

Setelah menghela nafas sejenak Jungwon bangkit dari duduknya, mehampiri sang buah hati dan mendudukkan diri tepat di depan Gio yang tertunduk lesu "That's why i told you, Gio"

"Mamah kan sudah bilang, kalau mau minum atau mau makan, harus yang baik, harus duduk. Ini lah akibat kalau Gio minum sambil muter-muter kayak tadi, tumpah kan?"

"Sekarang liat, karpetnya jadi kotor"

Mendengar ucapan Jungwon, pandangan mata Gio kini tertuju ke bawah, melihat karpet hitam yang penuh dengan noda putih akibat tumpahan susunya. Kapala si mungil semakin menunduk, matanya berkaca-kaca, dia siap meneteskan air matanya kapan saja jika sang Ibu meninggikan suara.

"Sowwy..." Ucap Gio sekali lagi dengan suara parau.

"It's okay, sayang. Mamah ngga marah, tapi lain kali ngga boleh di ulangi ya? Lain kali kalau mau minum harus duduk yang baik"

Awalnya Gio hanya berani mengangguk dan tak ada nyali untuk mengangkat kepalanya lagi, namun ketika Jungwon mengangkat dagu sang anak untuk membersihkan sisa-sisa susu yang berada di sekitar bibir Gio, barulah itu si kecil menyadari kalau Ibu nya memang tidak sedang marah. Meskipun begitu, bukan berarti Gio berfikir bahwa dia bisa mengulangi lagi karena ibunya pemaaf, dia justru takut mengulangi lagi, Jungwon itu kalau sedang marah, menakutkan sekali.

"Karpetnya kan kotor, kalau kotor harus di apain?"

"Di belsihkan"

Jungwon mengangguk mendengar jawaban Gio barusan "Pinter, di bersihin. Sekarang mama minta tolong ambilin tissue nya ya, sayang. Mama bantu bersihin"

Sepeninggal Gio mengambil tissue, si manis mengangkat gelas anaknya yang tergeletak begitu saja di atas karpet, lalu mengecek bawah karpet yang ternyata susu Gio tembus sampai ke lantai. Jungwon sedikit meringis mengingat bahwa karpet ini tak murah harganya, tapi tak apa, jika memang tidak bisa di bersihkan lagi Jungwon hanya perlu meminta nya lagi pada Jay kan.

Tak lama setelah itu, Gio kembali dengan membawa 1 kotak tissue. Dia memberikannya pada Jungwon lalu mereka mulai membersihkan kekacuan kecil yang terjadi tersebut. Sampai dirasa sudah tidak ada lagi air susu yang menggenang, Jungwon melipat karpet bludru nya, dia hendak membawa karpetnya ke belakang yang nanti akan di cuci oleh ART nya, namun niatnya tertunda sejenak karena Gio kembali membuka suara.

"Mamah, sowwy, Gio minta maaf. Tapi kalpet nya janan di buang"

(Mamah, sorry. Tapi karpetnya jangan di buang)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 28 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Crazy Rich Husband || JaywonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang