Bab 9: Tuan Rumah Fakultas Teknik (mulai) sambung

1K 44 5
                                    

Bumi berputar dan mengapung.

Sistem saraf berhenti bekerja.

Aku duduk diam, menatap kerabat jangkung yang berdiri di depanku dengan ekspresi tenang di tengah kekacauan orang-orang di sekitarku. Aku tidak bisa mencerna suara bising yang terngiang di telingaku, aku hanya tahu itu...

Apa yang sedang dilakukan P'Arkkkk!

"Ah...kau salah jalan. Mereka tidak mengizinkanmu mengambil...orang dari sekolah yang sama."

Butuh waktu lama bagiku untuk mendapatkan kembali ketenangan, lalu memutuskan untuk memberitahunya secara langsung dengan kode tersebut. Tapi sepertinya orang lain masih tidak bergerak. Semua orang menunggu jawabannya dengan penuh harap. Sebenarnya kau boleh bicara apa saja, pokoknya jangan diam saja seperti sekarang.

"P'Ark." aku memanggil namanya lagi sebelum menerima jawaban.

"Tidak bisa? Sebenarnya tidak apa-apa mengajak siapa pun."

Tidak mungkin hahahaaaaaaaaaaaaa.

"Mereka bilang bawalah orang yang dipilihkan untukmu."

"Itu dirimu."

"Tidak. Aku tidak belajar di MEU."

"Tapi kau menggemaskan."

"Aku tidak belajar di MEU."

"Kalau begitu, kau menggemaskan."

"Ada ratusan orang lucu."

"Aku memilihmu." Sangat menggoda. Begitu kejam hingga membuat orang lain menjadi gila.

"Ark, jangan bermain-main. Kemarilah. Teman, kau di sini. Aku yang memintanya." Tidak membiarkanku berdebat dengan lawanku lebih lama lagi, seniorku P'Copp dan P'Bloom dengan cepat menarik P'Ark menjauh. Saat itulah gelak tawa orang-orang yang ada di ruangan mulai terdengar hingga menenggelamkan suara MC di atas panggung.

"Hahahahahahahahaha!"

Semua orang bergegas menuju target dimana P'Ark. Percakapan terdengar tiada henti. Lebih dari 10 menit kemudian, semuanya kembali ke keadaan semula.

Aku menggaruk kepalaku, menundukkan kepalaku, mengeluarkan ponselku dan memainkannya untuk menghindari pandangan orang-orang di sekitarku. Tak lama kemudian, senior MC tahun ke-3 angkat bicara untuk menjelaskan. Semua yang terjadi karena ketidakmampuan si bulan, tidak ingin mengenal orang lain selain keponakannya yang memiliki nomor kode yang sama denganku.

Karena aku paham kalau P'Ark cukup tertutup dengan orang lain, tidak ada seorang pun yang bisa serius mengenalnya, jadi aku berharap dia mendapat teman dekat baru dari acara sambung Fakultas Teknik.

Pencarian teman terus berlanjut. Aku satu-satunya yang belum menemukan pasangan, karena seniorku dari Chiang Mai datang dan memberi tahu bahwa temanku keluar untuk bermain dan baru akan kembali lagi nanti.

Gadis macam apa yang berani melanggar peraturan seperti itu?

"Apakah P'Ark benar-benar mempunyai ratu kecantikan MEU sebagai temannya? Siapa namanya? Apakah itu Brink?" Sand angkat bicara. Matanya mengikuti gadis di Instagram yang baru saja dia buka.

Jumlah pengikut 190k. Tidak pernah naksir siapa pun. Saat kedua orang itu duduk bersama, mereka terlihat semakin serasi. Sial... Aku juga ingin seperti itu. Mungkinkah menjadi secantik ini?

"Harus seperti itu. Para senior memilih dengan sepadan. Idolaku selesai." Kali ini, Po membalas dengan suara lemah seolah hatinya hancur. Aku tahu dia tidak menjaga si cantik. Dia menjaga P'Ark. Karma buruk...

"Eh, sudah dipilihkan? Kupikir itu lotere." aku bertanya dengan tidak percaya.

"Hah! Semua nama dipilih oleh para senior. Bahkan namamu."

Perfect10 Liners [Terjemahan Indonesia]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang