Y.A.P - 8. UJIAN [HIDUP]

888 91 4
                                    

Udah liat, Popular student sma tunas bangsa belum nihh?!!

Ayoo diliat di akun Instagram akuu ♡⁠(⁠˃͈⁠ ⁠દ⁠ ⁠˂͈ ⁠)
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Langkah jendra menggema di lorong yang saat ini masih sepi, siswa siswi yang sudah berangkat bisa dihitung dengan jari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langkah jendra menggema di lorong yang saat ini masih sepi, siswa siswi yang sudah berangkat bisa dihitung dengan jari. Pasalnya saat ini masih pukul enam pagi, siswa siswi yang piket dan osis saja yang berangkat sepagi ini. Tidak semua osis sih.

Sebenarnya jendra sangat malas berangkat sekolah, apalagi sepagi ini. Namun demi tidak diamuk tenggara, ia memaksakan dirinya berangkat sekolah. ia juga terlalu muak melihat wajah ayahnya, karena itu ia melewatkan sarapan dan berangkat sepagi ini.

Tubuhnya ia bawa menunju mading utama, mading yang menyimpan segudang informasi terkait sekolah. Tapi saat ia melawati kantin utama, ia malah tergoda untuk ke sana. Teringat ia juga belum sarapan, jendra membalikkan tubuhnya, kembali melangkah mendekati salah satu stand makanan disana.

Mendudukkan tubuhnya di salah satu meja disana, lalu memakan nasi goreng yang ia pesan sembari memainkan ponselnya.

Tiga puluh menit berlalu...

"Yo'i bro, udah lama disini?" Ucap jema sembari menepuk pundaknya.

Walau sedikit tersentak, jendra membalas ucapan dari teman setannya itu.

"Anjing, ngagetin aja lo. Udah dari jam enam gue disini"

"Kesambet apa lo, tumben jam segitu udah berangkat" kini jio yang berbicara, sembari meminum es teh milik jendra.

Jendra menghela nafas sejenak, pagi pagi begini ia tidak boleh emosi hanya karena kedua teman setannya.

"BANGSAT LO JIO. ES TEH GUE, ANJING" teriaknya sembari menggeplak belakang kepala jio.

Jio mengusap usap, bekas geplakkan sayang dari jendra.

"KALO GUE GEGER OTAK GIMANA ANJIR, MAIN GEPLAK GEPLAK AJA"

Jema mengelus dadanya, sabar. "Ini kalo tuker tambah temen bisa gak ya"

Beberapa menit berlalu. bunyi bel sekolah menggema keras disana, menandakan bahwasanya siswa maupun siswi untuk memasuki kelasnya masing masing.

"Eh anjirr, gue belum tau kursi gue dimana" seru jendra, tersadar ketika bel sekolah berhenti berbunyi.

"Goblok, yu lah liat gue juga belum tau"

"Please, jangan ribut Pending dulu entar Jen, ji" kali ini jema sungguh cape batin dan mental menghadapi kedua temannya ini yang selalu ribut.

Kini Jendra dkk sedang berada di belakang para siswa/siswi yang ternyata belum juga tau tempat duduk mereka. Siswa/siswi yang didominasi oleh siswa itu berdesak desakan untuk melihat tulisan yang berada di kertas yang ditempelkan di mading. Dikarenakan ini adalah mading utama, yaitu mading yang menyimpan informasi terkait kelas sepuluh sampai dua belas. Entahlah kenapa para guru dan osis tidak menempelkan kertas itu di mading masing masing kelas.

YOU ARE PERFECT - MARKNOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang