salah paham

351 16 2
                                    

                              Bissmillah

                     ~HAPPY READING~
                                       •

                                       •

"NABILA!!! " triak Zoya sambil menuruni satu persatu anak tangga. Tanpa memperdulikan pipinya yang memerah karena salah tingkah selepas di cium Zayan

Zayan yang merasa bersalah karena mengambil liontin kesayangan Zoya, ia malah berlari ke kamar Nasan

Nabila yang sedang mempercepat lariannya malah di hadang oleh Ummi Hawa dan akhirnya ia berhenti mendadak

"Ehhhh.kenapa lari-lari? " Tanya Ummi Hawa yang sedang kebingungan

Nabila yang tak tahu menjawab apa-apa. Akhirnya mengeluarkan Kata-kata yang ada dalam kepalanya "Ummi bentar lagi punya cucu" Ucap Nabila

Ummi Hawa seketika membelalakan matanya merasa tak percaya "Zoya Hamil? "

"Bu-bukan ta-. " Ucapan Nabila terpotong karena mendengar suara triakan Zoya

"NABILAAAAA!!! "

"Ummi, Bila balik ke asrama dulu ya. " Ucap Nabila lalu mencium tangan Ummi Hawa dan berlari keluar ndalem

Ummi Hawa menghadang Zoya yang ingin mengejar Nabila "ehhhh.anak Ummi enggak boleh lari- larian kasian dedek bayinya" Ujar Ummi Hawa yang sudah termakan ucapan Nabila

Zoya menyeritkan keningnya, bingung sekarang yang ia rasakan "dedek bayi? " Gumam Zoya lalu menundukkan kepalanya melihat kearah perutnya sendiri

"Iya dedek bayi" Ucap Ummi Hawa yang mulai merasa bahagia "kamu kenapa tidak memberitahu Ummi? "

"Astaga Mmi. Ummi tahu dari mana kalau Zoya hamil? " Tanya Zoya

"Nabila"

Anj**g asyulah Nabila. Sembarangan, mana ada gue hamil batin Zoya yang mulai membarabara ingin menjambak rambut Nabila

"Zoya enggak hamil Ummi, Ummi kan tahu, selama ini Zoya di asrama dan enggak pernah tidur sekamar sama Zayan. Jadi, enggak mungkin tiba-tiba hamil" Jelas Zoya

                                 :)   :)    :)

           

Kedatangan seorang pria yang memakai jubah hitam dan berkopiah putih, membuat satu ponpes riuh karena ketampanannya. Bahkan ada santriwati yang diam² mencuri pandang

"MasyaAllah"

"Gantengnya"

"Ya Alloh sisahkan satu yang begini"

Begitulah kiranya Gumam para santriwati. Bahkan ada juga yang menyolawati pria itu, agar bisa menjadi jodohnya.

Ia melangkah menuju ndalem

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam" Jawab Zoya dari dalam ndalem lalu membukakan pintu

Mata keduanya saling bertemu sesaat lalu pria itu menundukkan pandangannya, begitupula Zoya

Ustaz tampan itu, lagi.

"Ustaz.eh, Jean maksudnya" Ucap Zoya gelagapan. Merasa bersalah karena memanggil Jean Ustaz, padahal sudah dilarang untuk memanggilnya Ustadz "cari siapa? "

"Kiyai Adam ada? " Tanya Jean

"Tadi,Abi udah berangkat ke kelas Xl ada kelas hari ini. " Jelas Zoya. Melihat Jean kebingungan akhirnya Zoya menyuruhnya untuk masuk dan duduk di sebuah sofa.

"Gue panggil Ummi dulu. Lo tunggu di sini" Pinta Zoya yang hanya di balas anggukan serta senyuman oleh Jean

Beberapa menit Jean menunggu, akhirnya Zoya datang bersama Ummi Hawa

"Assalamu'alaikum Bu Nyai"

"Waalaikumsalam.nak Jean cari Abi? " Tanya Ummi Hawa

"Iya, bu Nyai"

Ummi Hawa duduk berhadapan dengan Jean. "Zoya tolong kamu suruh Mbak ndalem buakan minum untuk Jean" Pinta Ummi Hawa

"Baik Ummi"ucap Zoya berlalu ke dapur

Saat Zoya sampai di dapur, ia malah menemukan Zayan yang sedang asyik memotong bawang

"Zayan"

Zayan yang merasa namanya di panggil,ia pun mencari sumber suara.

"Kenapa Zoya?"

"Lo motong bawang? " Tanya Zoya yang di balas anggukan oleh Zayan

"Untuk apa? " Tanya Zoya

"Untuk saya masak,Zoya"jawab Zayan

Zoya mendekati Zayan lalu mengambil pisau di tangan kanan Zayan dan mengambil bawang di tangan kiri. " Gue aja yang motong"

"Jangan!! " Sergas Zayan lalu mengambil paksa pisau di tangan Zoya "nanti mata kamu perih"

Zoya pun tak mau kalah, ia tetap memaksa mengambil pisau di tangan Zayan "gue istri lo Zayan, udah gue aja yang motong"

"Tapi, kamu pasti kelelahan karena bersih' ndalem. "

Terjadi pertengkaran antara keduanya, Rebutan pisau .

Slip.

Tangan indah Zoya tergores oleh pisau

"Auuuh" Lirih Zoya setelah terkena pisau

Darah bercucuran. Zayan dengan sigap mengambil tisu di atas rak piring, lalu meremasnya bersama tangan Zoya, agar darahnya berhenti untuk keluar.

"Auuuh.pelan' dong" Gumam Zoya yang kesakitan. Tangannya di ramas oleh Zayan

Zayan menggiring Zoya ke sebuah kursi di dekat meja makan. "Tunggu sini, saya ambilkan obat" Ucap Zayan lalu pergi mengambil kotak p3k di kamar Ummi

Zayan melewati Ummi Hawa, dan Jean. Tanpa menghiraukan keduanya

"Zayan" Panggil Ummi Hawa

"Ada apa Ummi" Tanya Zayan

"Kamu, buru' sekali. Sampai tidak memperdulikan Ummi, dan Nak Jean. " Ucap Ummi Hawa

Zayan membalikkan tubuhnya menghadap ke arah Jean lalu membuat seulas senyum. "Tangan Zoya teriris pisau Mmi" Gumam Zayan berlalu pergi ke dapur

Ummi Hawa yang mulai khawatir mengikuti langkah Zayan menuju dapur"Ummi ke dapur dulu yah, nak Jean"Gumam Ummi Hawa lalu berjalan pergi

Saat Zayan telah sampai di hadapan Zoya, Zayan meletakkan kotak P3k di atas meja dan memulai mengeluarkan obat dan perban yang ada di dalamnya.

"Auhhh... " Rintih Zoya

"Sakit? " Tanya Zayan

"Pake nanya. Yah sakitlah"

Zayan mengoles obat dengan sedikit lebih perlahan agar Zoya tidak kesakitan.

"Lain kali hati-hati ya nak" Gumam Ummi Hawa. Zoya hanya tersenyum

"Sudah agak mendingan? " Tanya Ummi Hawa

"Sudah Mi, cuma masih sedikit perih. " Jawab Zoya

Ummi Hawa mengangguk perlahan. "Kalau gitu, Ummi ke depan dulu yah, enggak enak sama nak Jean. " Ucap Ummi Hawa berjalan pergi

Zoya menatap wajah Zayan penuh arti. Ganteng batin Zoya

"Kenapa kamu menatap saya seperti itu? " Tanya Zayan

Dengan gerakan cepat Zoya menoleh ke arah tangannya yang sedang di obati oleh Zayan

"Tampan yah? " Tanya Zayan lagi

TBC

Sekiaannn segitu ajahhhh.

Jangan lupa vote dan spam comen sebanyak-banyaknya!!!!!!

Salam sayang

CIEE ISTRI USTADZTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang