HAPPY READING...
•
•
•
•
•
Jam sudah menunjukkan pukul 06.33 namun seorang lelaki yang tengah bergulung di dalam selimut tidak bergerak sedikit pun dari kasur nya.
Awal nya dia sudah bangun tepat pada pukul 05.57 tetapi kembali tidur dengan alasan sangat capek.
Tetapi, tidur nyenyak nya itu terganggu saat ada seseorang yang mengetuk pintu kamar nya. Ntah lah, dia juga tidak tau siapa orang itu.
Dan, apa perlu nya.
Dengan langkah nya yang lunglai lelaki itu beranjak dari zona nyaman nya dan berjalan pada sumber suara yang lebih tepat nya pintu kamar.
" Ya ampun, jam segini kamu masih belum siap? " Pekik seorang wanita paruh baya seraya berkacak pinggang menatap putra bungsu nya.
" Memang sekarang jam berapa? " Tanya Rafael dengan mata ngantuk nya " Jam 06.38 "
Rafael yang mendengar itu sukses membulatkan kedua bola mata nya, bisa - bisa diri nya di hukum jika datang terlambat.
Dengan langkah nya yang buru - buru Rafael berlari menuju kamar mandi yang tersedia di dalam kamar nya sedangkan Herra hanya menggelengkan kepala nya seraya tersenyum menatap tingkah putra bungsu nya.
" Kamu gak sarapan dulu? " Tanya Herra yang berada di sofa sedangkan Rafael hanya menggelengkan kepala nya saja.
Untung saja Alendra sudah datang dan dengan segera Rafael menaiki mobil hitam yang berada di depan rumah nya.
" Terlambat? " Ledek Alendra sedangkan Rafael hanya menatap tajam bawahan nya itu tanda tidak ingin beradu mulut dengan nya.
Alendra yang mengerti pun langsung menancap gas.
Rafael bernafas lega saat gerbang sekolah belum di tutup bahkan siswa - siswi pun masih berserakan di lingkungan sekolah.
Teriakan histeris dari siswi - siswi mampu membuat gendang telinga siapa saja akan rusak.
Sedangkan Rafael hanya memutar bola mata nya malas dan menutup pintu mobil dengan kasar, sehingga membuat Alendra yang berada di dalam merasa terkejut.
Dengan langkah nya yang lebar, Rafael menghampiri Alvaro dan Rivan yang tengah melambai - lambaikan lengan mereka ke arah nya.
Senyuman tipis sedikit terukir saat melihat kedua sahabat nya, bahkan sangking tipis nya Rafael terlihat seperti tidak tersenyum.
" Tumben lo telat, ada masalah? " Tanya Rivan yang langsung merangkul Rafael.
Rafael menggeleng " Bangun telat " Jawab nya singkat.
Alvaro terdiam.
" Tumben, biasa nya mau jam berapa pun lo tidur selalu bangun tepat waktu " Tutur Alvaro.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perubahan Rafael
Randomtransmigrasi seorang mafia kepada seorang anak cupu yang selalu di bully oleh teman nya