Bab 1 - kembali

58 25 15
                                    

13 April 2024

"SHERINA BELINDA..." teriak Aletha ketika ia melihat sosok wanita cantik yang berada di antara keramaian orang yang berlalu-lalang di dalam sebuah gedung bandara, ia tersenyum lebar ketika wanita yang di teriakinya itu menoleh ke arahnya kemudian ia berlari untuk menghampiri lalu memeluk sahabat sejak kecilnya itu.

Sherina ikut merentangkan kedua tangan kala sahabatnya berlari semakin mendekat ke arahnya, namun bukannya mereka saling berpelukan, Aletha malah segera menyambar sebuah koper berwarna merah muda, kemudian ia tarik dan kembali berjalan menuju tempat semula ketika ia tiba.

"Koper gua mau di bawa ke mana cumi!" Sherin ikut berjalan mengekori Aletha dengan perasaan jengkel.

"Jangan kelamaan, keburu si kuro bete yang ada gamau nganterin kita lagi." Ketus Aletha yang tetap berjalan dengan pandangan wajah tetap mengarah ke depan.

"Ya, tapi lo gak kangen gue apa? Baru ketemu se-enggaknya peluk gue kek, tanya kabar gue kek, malah langsung ambil koper gue aja, masih untung gue gak teriak maling." Gerutu Sherin yang tidak di pedulikan oleh Aletha.

Aletha menghentikan langkah kakinya, kemudian wanita berambut pendek itu membalikkan badannya dan langsung memeluk tubuh Sherina dengan sangat erat, "lagian gue bete sama lo, kenapa tiba-tiba nelepon udah sampe bandara aja sih, bukannya kabarin gue dari kemarin."

"Iya maaf, kan sengaja bikin surprise." Sherina tersenyum sambil menepuk punggung Aletha dengan lembut, kemudian wanita yang sedikit tomboi itu kembali melepaskan pelukannya bersama Sherina.

"Surprise apaan, yang ada lo bikin gue khawatir tau, gue khawatir lo kenapa-kenapa makanya tiba-tiba gini, pas lihat lo malah semakin cantik gue jadinya makin kesel."

Sherin tersipu kemudian mencubit pipi Aletha dengan gemas, "Nanti gue kasih tips dan tutorial biar make-up dan fashion lo secantik gue deh." Ucap Sherin pada Aletha sambil kembali berjalan.

"Gak ada waktu!" ketus Aletha yang membuang wajahnya dan mempercepat langkah kakinya, mereka pun akhirnya tiba di area parkir kendaraan, kemudian Aletha membuka bagasi mobil dan meletakkan koper milik Sherin ke dalamnya.

"Ini si kuro?" Sherin menunjuk pada mobil sedan berwarna merah itu.

"Iya, ayo masuk." Aletha membuka pintu depan mobil sebelah kanan sambil menoleh ke arah Sherin.

"Bukannya si kuro itu motor vespa ya?"

"Ya kali gue jemput lo sambil bawa koper segede gaban itu pake motor vespa tua." Ketus Aletha.

"Tapi kok namanya kuro juga?"

"Kuro Vespa gue udah lama gak kepake, mungkin karena mesinnya udah tua juga, tapi masih gue simpen di garasi rumah, jadi kuro versi sekarang ngikutin perkembangan zaman sekaligus buat kebutuhan kerja juga, makanya jadi mobil, tapi lo lihat sendiri kan warna bodi dan kursinya?" Ucap Aletha pada Sherin sehingga membuat wanita cantik itu memindai bentuk dan warna mobil itu.

"Oh iya, bodinya warna merah dan kursi warna cream, mirip kuro versi vespa lo dulu."

"Nah kan sekarang udah jelas, yaudah kita cabut." Aletha segera menduduki kursi mengemudi lalu menutup pintu mobil depan sebelah kanan, pun demikian dengan Sherin yang memasuki tempat duduk bagian depan kiri dan segera menutup pintunya hingga kini mereka pun pergi meninggalkan bandara itu.

"Makan siang dulu yah, gue laper banget nih."

"Iya."

***

Mereka berdua pun tiba di sebuah Restoran nusantara ternama di ibukota, keduanya tiba di tempat itu karena memang saat ini adalah jam makan siang, dan Aletha pun sengaja membawa Sherin ke tempat ini karena baginya makanan yang di sajikan sangat menggugah selera.

"Gue yakin lo pasti suka sama makanan di sini, selama 6 tahun tinggal di Paris pasti lo udah lupa kan sama makanan asli Indonesia yang nikmatnya tiada duanya." Ucap Aletha yang memuji hidangan yang kini telah berada di meja makan mereka.

Sherina menghela nafas kemudian ia tersenyum sambil menatap hidangan yang tak butuh waktu lama ia akan menyantapnya bersama Aletha, "ya, gue kangen banget sumpah sama makanan di negara asal gue, apalagi sate ayam ini."

"That's right. Pokoknya lo sekarang kenyangin makan nanti gue yang traktir." Ucap Aletha dengan penuh semangat.

"Loh, kok lo yang traktir? Kan gue yang ngajak makan siang duluan." Protes Sherin.

"Ya itung-itung sebagai tanda penyambutan lo kembali kesini kan?"

"Tapi kalo tahu lo yang bayar gue gak akan pesen makanan sebanyak dan semahal ini kali." Raut wajah Sherin tampak sedikit menyesal.

"Udah santai aja, minggu lalu gue baru aja naik jabatan jadi manajer marketing di kantor gue, jadi bisa di bilang ini hari perayaan bareng sahabat terbaik gue." Aletha bercerita dengan sangat antusias sehingga spontan ia mencubit hidung Sherina dengan cukup kencang.

"Sakit cumi!" Sherin menepis tangan Aletha dengan cukup keras.

"Ya maaf, gue kelewat seneng." Aletha menyesal sambil menyeringai.

"Tapi gue juga seneng loh dengernya Al, akhirnya selama 5 tahun kerja di sana lo naik jabatan juga, chongrat's ya."

"Thank's Sher."

Kedua wanita itu akhirnya memutuskan untuk segera menyantap hidangan mereka selagi masih hangat, sebetulnya ada banyak pertanyaan di benak Aletha yang ingin ia sampaikan pada sahabatnya mengenai kepulangannya yang sangat mendadak, karena setahunya, 6 tahun yang lalu Sherin memutuskan untuk pergi dan menetap di negara Perancis dan tidak pernah kembali ke Indonesia sekali pun ketika ada acara keluarga atau undangan dari teman sekolahnya yang menikah, karena kebetulan ia pun menemukan pekerjaannya sebagai penata rias wajah pada setiap event yang menyelenggarakan acara fashion show di negara yang ibu kotanya dikenal banyak orang sebagai kota ter-romantis di dunia.

Tapi sepertinya semua pertanyaan itu Aletha tahan hingga mereka selesai makan siang agar energi mereka kembali penuh setidaknya untuk bercerita dan mendengar banyaknya kejadian dan alasan Sherin memutuskan untuk kembali.

Suasana dalam restoran cukup ramai, mengingat ini adalah hari sabtu dan pastinya di hari libur seperti ini banyak pengunjung restoran yang juga ingin melaksanakan makan siang di tempat ini, juga karena makanan yang di hidangkan sangat istimewa dan banyak yang menyukainya, pun demikian dengan Aletha yang sepertinya ia sudah cukup sering mengunjungi tempat ini, sehingga ia menyebutnya restoran ini adalah tempat favoritnya untuk makan, terlebih lokasinya tidak terlalu jauh dari kantor tempat ia bekerja, sehingga setiap jam makan siang ketika hari kerja pun ia terkadang mengunjungi tempat ini atau jika ia sedang sibuk oleh pekerjaannya ia cukup memesannya secara Online.

Sherin sangat menikmati suasana indah tempat ini, juga santapan yang sedang ia santap bersama sahabatnya, benar kata Aletha, tempat ini juga pastinya akan menjadi restoran favoritnya yang pastinya ia akan lebih sering lagi berkunjung ke tempat ini.

Sangat nampak terlihat rona wajah bahagia pada Sherina, ia tidak menyangka bisa kembali menghirup udara di negara yang 6 tahun lalu pernah ia tinggalkan, menu makanan serta orang-orang yang ia lihat saat ini sangat berbeda dengan yang ia temui di negara Eropa, dan pastinya hal ini mengingatkannya pada setiap kejadian manis maupun pahit yang pernah ia alami selama hidupnya. Tiba-tiba saja ia teringat pada masa ketika ia baru menginjak sekolah menengah atas, ketika ia mulai tumbuh sebagai gadis remaja yang banyak ingin tahu dan ingin melakukan segala hal, serta ia juga pernah menemukan cinta pertamanya yang hingga saat ini masih tersimpan namanya dari dalam lubuk hati terdalam.

Sherina belinda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sherina belinda

Sebelas NovemberTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang