BAB 14.-MEMALUKAN.

17 5 5
                                    

~~HAPPY READING ~~

⚠️ Abaikan, Typo ⚠️

Kina pun mengambil kotak p3k itu, tetapi dirinya tidak bisa menjangkau kotaknya lantaran lemarinya terlalu tinggi, tidak semapai dengan tinggi tubvhnya.

“Eng?” kina menoleh ke belakang melihat reyy yang masih saja terus membuang wajahnya ke arah lain.

Apakah cowok itu tidak melihatnya sama sekali kalau lemarinya terlalu tinggi?

Huff.

Kina membuang nafasnya pelan lalu berjinjit lebih tinggi tetapi saat sudah dapat mengambil kotak itu tubvhnya malah tidak seimbang dan akhirnya ....

“Kyahhh!” teriak gadis itu.

Gadis itu membuka matanya pelan dan meraba-raba tubuhnya, kenapa ia tidak terjatuh dan kenapa ia melayang seperti ini? Apakah? Oh tidak!

“Kesempatan dalam kesempitan,” ucap rey dengan dingin lalu menghempaskan tubvh kina ke atas sofa hingga gadis itu terbaring di sana.

Kina meringis sakit memegang punggungnya lalu bangkit dari sana.

“Apa maksudnya? Kesempatan dalam kesempitan? Bukannya lo yang mencari hal itu?” ketusnya.

“Apa?”

“Eng, nggak jadi.” ucap kinaa lalu berjalan mendekat ke arah rey dan duduk di sampingnya dengan jarak yang lumayan jauh.

Kina membuka kotak p3k itu dan mengeluarkan sebuah kapas serta alk0hol. Ia mengarahkan kapas yang sudah di tumpahi alkoh0l itu ke bibir rey.

“rey?” panggilnya membuat Rey berbalik hingga ujung bibirnya yang terluka terkena kapas itu.

“Shhh ... ” ringis rey yang sontak memegang tangan kina.

Mereka berdua saling tatap dan tiba-tiba saja Rey mengulurkan tangannya sebelah dan menyentuh lembut pipi kina.

Kina terdiam mematung tak berkutik. Darahnya seakan berhenti mengalir merasakan denyut yang sangat cepat dan kencang.

“Maaf,” lirih Rey membuat Linzy tersadar dan meletakkan kapas itu dengan kening yang berkerut tipis.

Mengapa Rey meminta maaf dengannya? Ini baru beberapa kali kina mendengar rey meminta maaf padanya.

“Maaf?” ulang kina.

Hening.

Mereka berdua memilih untuk berdiam dengan jalan pikirannya.

Kina masih terdiam sembari melamun, sedangkan rey sama halnya begitu juga yang membuat suasana menjadi semakin canggung.

“H--hidung lo?” kina sontak berdiri dan meghapus cairan merah itu dengan sebuah kapas.

“reyy?”

Suara dari sana mengagetkan mereka berdua, seketika kina menjauh dan memalingkan wajahnya melihat Jeno dan Akaza datang dengan wajah yang agak cukup terkejut.

“Dasar memalukan!” lirih kina memegang kedua pipinya yang merona. Rasanya seperti di pergoki selingkuh!

Rey berdehem kecil membuat Jeno dan Akaza bertingkah aneh karena melihat kejadian manis beberapa detik yang lalu.

“K--kita berdua nggak tau lo sama di–”

“Di mana yang lainnya?” tanya rey mengalihkan pembicaraan.

Tercetak jelas di wajahnya ada beberapa tanda gugup. Rey menghela nafasnya hingga Jeno menoleh ke arahnya.

“Yang lain, sudah pulang. Kita semua sudah beresin, hanyakan ada beberapa masalah yang di perbuat oleh gang Lesurt di dekat pinggiran kota,” jelasnya melirik Akaza sesaat.

My Ketos My Boyfriend. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang