02. -TERIMAKSIH+BALAS BUDI?

29 10 0
                                    

~~HAPPY READING ~~

NOTE: JIKA ADA KESALAHAN NAMA TOKOH,SEPERTI 'LINZY,DAVA'.
ITU MEMANG NAMA AWAL TOKOH CERITA,TAPI SAYA GANTI JADI 'KINA,REY'
KENAPA SAYA GANTI?
KARNA ITU SARAN DARI SEPUPU SAYA.
DIA BILANG LEBIH BAIK DI CERITA PERTAMA ITU PAKE NAMA PENULIS.JADI SAYA GANTI.
KARNA DALAM MEMBUAT CERITA INI DI BANTU SEPUPU SAYA ‼️🙏🏻


⚠️ Abaikan, Typo ⚠️

-Sedikit adegan kekr4san!

“Eughh,” lenguhan kecil terbit dari bibir kina. Gadis itu menengok ke kanan dan ke kiri. Tidak ada orang di dalam itu. Ia hanya seorang diri.

“Awsh, mereka semua jahat!” lirih kina ketika mengingat hal yang di mana murid-murid yang ada di sekolah itu membulynya.

Kina menurunkan kakinya ke lantai lalu mulai bangkit untuk berjalan menuju kelas. Semua murid sudah masuk di dalam kelas menyisahkan dirinya.

“Kenapa kamu nggak masuk ke kelas?”

Kina berbalik mendapati Guru yang sedang berpiket melihatnya.

“Bu, tadi saya baru aja pinsan dan nggak tau tiba-tiba ada di dalam UKS,” tutur kina.

“Ya udah, cepat masuk!”

Dengan jalan yang tertatih-tatih, kina melangkah. Namun, sulit sekali. Kakinya bahkan hampir tidak bisa di gerakkan membuat kina jatuh terduduk.

“Ahk!”

“Eh, kamu nggak apa-apa? Mari, biar Ibu bantuin,”

“kina nggak apa-apa, Bu. Ini cuma keseleo dikit,”

“Apa yang nggak apa-apa? Itu kaki dan wajah kamu ini kenapa? Bisa luka gitu?” tanya guru itu prihatin. Guru itu memang adalah guru baru jadi, ia tidak terlalu tahu dengan masalah anak muridnya.

Sontak, kina memegang wajahnya yang terluka. “Oh, ini tadi nggak sengaja jatuh di depan sana, makanya muka kina kayak gini, Bu,” bohongnya.

Kina takut kalau Guru itu melaporkan kejadian yang sebenarnya pada guru-guru lain. Lalu, guru itu pun akan menghukum orang itu. Sudah tentu, itu membuat murid-murid lain kesal dan akan terus-menerus membullynya.

“Kalau gitu Ibu minta tolong sama–”

“Reyyanzya, sini!”

Mata kina membulat sempurna ketika Guru itu memanggil rey yang tidak sengaja lewat.

Orang yang dipanggil menurut lalu menatap kina dari atas sampai bawah dengan tatapan tajamnya.

“Tolong kina jalan, ya. Soalnya kakinya lagi sakit, nggak bisa di gerakkan. Mungkin keseleo. Ibu minta tolong, ya reyyanzya?”

“Eh, Bu nggak usah. Kina bisa sendiri jalannya. Lagian, Dava masih ada urusan di ruang OSIS. Iya, kan?” kina menoleh pada reyy.

Reyy sama sekali tidak menjawab. Cowok itu mengepalkan tangannya erat.

“Gue nggak ada urusan di ruang OSIS!” tegasnya lalu tanpa aba-aba menggendong kina membuat gadis itu terkejut.

“Ck, gue lakuin ini bukan karena peduli sama lo, lihat aja, hukuman apa yang pantas gue kasih,” bisiknya membuat kina meringis.

Mereka berdua pergi menuju kelas membuat murid-murid yang melihat itu menganga tidak percaya.

“Lah? Kok ayang beb gue gendong sih miskin itu sih?! Harus di singkirin tuh cewek!”

“Wah sih reyy, kok dia gendong dan peduli sama tuh cewek. Bisanya, kan enggak!”

Semua murid mencemoohkan kinaa.

My Ketos My Boyfriend. (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang