Yuhu~
NAT Balik lagi hehe
Ini chap agak panjang semoga ga bosenin ya ^^
Happy Reading
————————————————————————
Kehamilan Baekhyun sudah menginjak usia 6 bulan, selama 6 bulan kehamilan nya pun tak ada yang seorang pun yang tahu.
Ia benar benar melewati siklus kehamilan pertamanya seorang diri.
Saat ini Baekhyun hanya berfokus pada kuliah nya. Ia benar benar akan mewujudkan impiannya menjadi dokter yang handal.
Dan tentu saja, ia juga akan fokus menjaga kandungannya.
Baekhyun belum mempunyai keberanian untuk memberi tahu kedua orang tuanya.
Ia takut mengecewakan ayah dan ibunya.
Mungkin, ia akan beri tahu nanti.
Entah, kapan.
Di lain sisi,
Chanyeol pun sudah kembali ke apartement nya yang ada di London.
Kembali menjalani aktifitas nya seperti sedia kala.
Namun, itu semua tak lah sama.
Semua telah berbeda,
Saat dulu ia melakukan semuanya bersama Baekhyun,
Sedangkan saat ini, semuanya harus ia lakukan sendiri.
Jujur. Kepergian Baekhyun masih meninggalkan bekas di hatinya.
Tak ingin terlarut akan keadaan, dirinya memberi pengingat bahwa ia harus kembali ke tujuan awal.
Dimana ia harus segera menyelesaikan kuliahnya, tuk dapat segera mempersunting sang pujaan hati.
--------------------------------------------------
5 tahun berlalu,
Masih teringat jelas dalam benak, bagaimana dulu orang tua nya mengetahui perihal kehamilan dirinya dengan kejadian tak di sengaja.
Kala itu, kedua orang tua nya ingin membuat kejutan dengan menyambangi dirinya secara tiba tiba.
Namun alangkah terkejutnya mereka, melihat keadaan sang putri dengan perut yang sudah mulai membesar.
Baekhyun yang kala itu bertemu dengan orang tuanya, hanya bisa menangis serta memohon ampun.
Dengan pikiran jahat, yang seolah menuduh bahwa ia telah gagal menjadi anak yang membanggakan.
Diluar prediksi, reaksi kedua orang tuanya malah berbeda jauh dengan apa yang sedang ia pikirkan.
Ayahnya justru malah mendekap nya dengan hangat. seraya berujar,
"Jangan takut, Nak. Appa tetap menyayangimu. Kau tetaplah putri kecil kesayangan appa!" Ucap ayahnya, hal itu sontak membuat membuat suara tangis Baekhyun lebih keras.
Wajahnya tak kentara akan kemarahan, hanya ada secerca rasa kecewa.
Kecewa pada dirinya yang di menganggap ia telah lalai dalam menjaga sang putri semata wayang.
Begitu pun dengan reaksi Nyonya Byun. Sang ibu hanya menangis penuh haru,
"Maafkan eomma sayang, karena telah membiarkan mu melewati ini seorang diri." ucap sang ibu merasa bersalah.
Bukan hanya Baekhyun yang merasa telah mengecewakan kedua orang tuanya, namun kedua orang tuanya dengan sangat bijaksana juga dapat bercermin diri, bahwa jika saja mereka lebih mengawasi sang buah hati, hal itu tentu tak akan terjadi.