Malam itu, Baekhyun tak berekspektasi besar bahwa malam penggalangan dana membuatnya bertemu dengan pria yang selama ini diidolakannya.
Dua keluarga yang berdampak besar bagi perekonomian Korea itu, duduk bersama di persatukan dalam meja bundar.
Beberapa makanan telah dihidangkan.
Tanpa sadar Baekhyun duduk bersebelahan dengan Chanyeol.
Tangan sejoli itu secara tidak sengaja bertemu pada sebuah sendok yang berisi salmon panggang.
"Eo, maaf" ucap Chanyeol
"Tak apa, apa kau menyukai salmon panggang?" Tanya Baekhyun.
"Iya, aku suka semua tentang salmon" jawab Chanyeol dengan antusias.
"Wah selera kita sama" balas Baekhyun tak kalah senang nya.
Mendengar jawaban itu, Chanyeol dengan inisiatif langsung menyendok sesendok penuh berisikan salmon ke piring Baekhyun.
Baekhyun pun menerimanya dengan senang hati.
Ia tak menyangka, Tuhan mendekatkan mereka hanya karena sesendok salmon panggang.
2 minggu berlalu sejak pertemuan keduanya di acara penggalanan dana, Chanyeol dan Baekhyun semakin akrab.
Tak jarang keduanya saling bertukar kabar dan bertemu.
Hanya sekedar menghabiskan waktu bersama entah itu di cafe atau menonton film bersama.
Ah ya, satu hal yang Chanyeol ketahui. Gadis Byun itu sangat aktif pelayanan di sebuah gereja pusat kota.
Dirinya pun kembali pergi beribadah atas ajakan peremuan Byun itu.
Kebetulan karena hari ini hari Minggu, Chanyeol pun pergi ke rumah Baekhyun, menjemput gadis itu untuk beribadah bersama.
Baekhyun dengan balutan dress putih nya sungguh memukau.
Rambut yang dikeriting seadanya menambah kesan sederhana namun tetap tak mengurangi kecantikan gadis itu.
Di dalam mobil keduanya hening. Karena sedari tadi selama lampu merah Chanyeol sibuk membalas pesan.
Dilirik sejenak apa yang sedang pria itu kerjakan.
'Sayangku Rose'
Nama itu tak sengaja Baekhyun lihat saat mencuri pandang sedikit ke arah ponsel pria disampingnya itu.
'ah pantas, aku dihiraukan' batinnya dalam hati.
"Eo, Chanyeol-ah. Nanti kau duduk saja lebih dulu di kursi ya. Jangan menungguku" ucap Baekhyun sesaat mereka telah sampai di Gereja, tempat mereka beribadah.
"Kau akan kemana?" Tanya Chanyeol penasaran.
"Aku harus ke ruang belakang untuk latihan sebentar ya" balas gadis itu terburu.
Bangku bangku yang semula kosong, disusul dengan menit bergulir satu per satu mulai terisi hingga penuh.
Dari sejak tadi, Chanyeol belum melihat eksistensi gadis Byun itu.
Hingga satu suara menyadarkan dirinya.
"Shalom jemaat terkasih di dalam Tuhan" suara itu, suara lembut nan manis yang tenang sekali untuk di dengar.
Fakta baru, Chanyeol ketahui.
Gadis itu taat beragama bahkan aktif melayani.
Menit bergulir. Hingga setengah jam sudah penyembahan dilakukan.
Saat ini berganti dengan khotbah yang disampaikan oleh Pendeta.
Baekhyun yang sudah selesai dengan kegiatannya pun, segera menemani Chanyeol untuk duduk di kursi jemaat.