Takemichi masuk ke mobil setelah pintu dibuka oleh Inupi. Tepat setelah pesta selesai, Takemichi tidak membuang-buang waktu dan segera pergi dari sana. Setelah apa yang Takemichi katakan, Mikey sama sekali tidak membalas. Mereka berada dalam keheningan sampai pesta selesai.
"Bos, sepertinya Bonten masih ingin berbicara." Inupi melirik dari kaca spion, melihat tiga mobil tambahan di belakang rombongan mereka.
Takemichi melirik sedikit. "Hentikan mobilnya."
[Kau yakin, Takemichi?]
Suara Draken terdengar dari jam pintar di lengannya. Takemichi bergumam pelan, menjawab pertanyaannya.
"Dia pasti akan mencari kita cepat atau lambat. Tidak masalah membicarakannya sekarang. Lagipula," Takemichi menjeda ucapannya.
"apa kau tidak ingin menyapa Mikey dalam keadaan lebih baik, Draken-kun?"
Draken tak menjawab, menyebabkan suasana kembali hening. Saat mereka melewati jalanan yang sepi, mobil paling depan yang dikendarai oleh Draken tiba-tiba berhenti. Inupi pun ikut menghentikan mobilnya diikuti oleh yang lain dan juga Bonten.
Mereka keluar dari mobil satu persatu dengan sikap siaga. Takemichi keluar paling akhir, berdiri menatap Mikey yang juga sudah keluar dari mobilnya.
"Melihat kau tidak membalas saat kita berbicara sebelumnya, kupikir kau tidak ingin berbicara denganku lagi, Mikey."
Mikey menatapnya dalam. Dia mendekat pada Takemichi, mengabaikan eksekutif Taisyakuten yang tetap berdiri diam di belakang Takemichi.
"Kita berdua perlu bicara, Takemitchy!"
"Kau tahu aku tidak akan pernah menolak, kan?" Takemichi mengangkatnya tangannya, mengkode yang lain untuk pergi meninggalkan dia dengan Mikey.
"Pergilah."
"Tapi, Takemichi." Chifuyu menatapnya ragu.
"Jangan khawatir, kalian mundur saja."
Chifuyu mengangguk pasrah, segera menjauh dari keduanya diikuti yang lain. Mikey pun ikut mengusir anak buahnya, yang membuat Sanzu memasang wajah kesal. Pada akhirnya, baik eksekutif Taisyakuten maupun Bonten mundur ke tempat yang sama, membiarkan kedua pemimpin itu berbicara.
Takemichi mengeluarkan dua batang rokok, memberikan satu pada Mikey dan satu lagi untuk dirinya.
"Sejak kapan kau merokok?" Mikey mengangkat satu alisnya heran.
"Hanya kadang-kadang. Kau tahu, semua yang terjadi membuatku gila." Takemichi terkekeh, menyodorkan korek api pada Mikey.
Mikey memandang korek api di depannya tak berminat. Dia meletakkan rokok di mulutnya, lalu mendekat pada si mata biru untuk membakar rokoknya menggunakan milik Takemichi. Pemimpin Taisyakuten terkesiap dengan tindakan tiba-tiba itu. Akan tetapi, Mikey bahkan tak merubah raut wajahnya. Keduanya merokok dalam diam sembari bersandar pada mobil.
"Apa yang kau rencanakan, Takemitchy?" tanya Mikey setelah sekian lama diam.
Takemichi mengetuk ujung rokoknya untuk membuang abu. "Aku sudah mengatakannya sebelumnya, Mikey. Aku ingin melindungimu."
"Aku juga sudah mengatakannya jika aku tak butuh bantuan."
"Tapi aku yang tidak ingin pergi, Mikey." Takemichi menatap Mikey yang berdiri di sampingnya.
"Saat kubilang aku menjalani waktu ini untuk kedua kali, aku tidak bercanda."
Mikey menatapnya terkejut. Mengulang untuk kedua kalinya jelas tidak mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge
Action"Aku tidak akan membiarkan siapapun mengganggumu, Mikey. Aku akan selalu melindungimu, bahkan jika itu artinya aku harus ikut tenggelam bersamamu." -Hanagaki Takemichi . . Mikey menjauh dari semua orang, menjaga mereka dibalik bayang-bayang dengan...