Flashback (1)

550 54 10
                                    

Untuk beberapa chapter kedepan akan berisi flashback² tentang apa yang terjadi pada Takemichi di tahun 2008

Selamat membaca~

***

14 Februari 2008

Takemichi sudah tak bisa merasakan tubuhnya, terutama lengan kanannya yang sebelumnya dipatahkan oleh Mikey. Dia hanya bisa menutup mata dan berbaring pasrah saat Mikey terus memukulinya.

Takemichi hanya ingin menghentikan Mikey agar tidak bertindak terlalu jauh, tapi dia jelas sangat naif. Sano Manjiro yang sekarang berbeda dengan dulu. Dia bukan lagi pemimpin Toman yang kekanak-kanakan. Sekarang hanya ada Sano Manjiro, pemimpin Kantou Manji yang kejam dan tak kenal ampun.

Takemichi mendengar sayup-sayup suara teriakan Senju yang memohon pada Mikey untuk berhenti. Pahlawan Cengeng itu merasa semakin bersalah sekarang. Sebelumnya, Draken mati karena melindunginya dari tembakan, dan sekarang dia bahkan membuat sosok pemimpin Brahman yang hebat seperti Kawaragi Senju memohon-mohon pada Sano Manjiro agar mau melepaskannya.

Pukulan Mikey semakin kuat, Takemichi merasakan nafasnya sesak dan tatapannya memburam. Dengan pukulan terakhir dari Mikey, Takemichi membiarkan dirinya ditelan oleh kegelapan.

"Takemichi, kau dengar?"

"Oi! Michi?"

"TAKEMICHI!"

"H-hah?"

Takemichi berkedip cepat. Dia menatap sekeliling dan melihat adegan yang familiar. Disana, ada keempat teman Mizo-nya yang tengah menatap dirinya bingung. Mereka semua mengenakan seragam SMA.

"Pagi, Takemichi. Kau baik-baik saja?"

"Hah?" Takemichi menoleh kaget saat tiba-tiba seseorang merangkul pundaknya. Dia bisa melihat Hakkai dengan rambut panjangnya tengah menatap dirinya.

"Hah apanya? Kau baik-baik saja? Sepertinya kau sedikit melamun," ucap Hakkai.

"Bukan sedikit lagi. Dia sama sekali tidak menjawab saat kami memanggilnya," sahut Yamagishi.

"Kau baik-baik saja, Takemichi?" Takuya memandang teman masa kecilnya khawatir.

Takemichi mengepalkan tangannya erat, berusaha menata pikirannya lagi. Seingatnya, dia sedang berada di tengah-tengah pertarungan Tiga Dewa dan dihajar oleh Mikey. Tetapi dia tiba-tiba kembali ke beberapa hari sebelumnya, lebih tepatnya saat dia baru saja kembali ke masa lalu setelah berjabat tangan dengan Mikey Bonten. Apakah ini benar-benar nyata? Atau hanya ilusi sebelum mati?.

Takemichi berusaha keras memikirkan apa yang terjadi padanya. Hakkai memandangnya aneh saat melihat temannya itu melamun.

"Takemichi!" Hakkai memanggilnya sedikit keras yang membuat si mata biru sedikit terkejut.

Takemichi menatap Hakkai dan mengangguk. "Aku ... baik."

"Kalau begitu ayo pergi ke kelas, teman-teman."
.
.
.
Bel istirahat sudah berbunyi. Takemichi segera membereskan bukunya dan pergi ke luar kelas untuk mencari Chifuyu. Dia harus berbicara dengannya sekarang.

Takemichi berhenti di depan kelas Chifuyu. Dia memastikan sejenak apakah dia berada di kelas yang benar sebelum akhirnya masuk ke dalam.

"Chifuyu!"

Chifuyu yang tengah membaca komik mengalihkan pandangannya ke pintu. Dia menoleh ke belakang untuk menatap partner-nya.

"Ada apa, Aibo?"

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang