Flashback (2)

528 62 11
                                    

"Lama tidak bertemu, Draken-kun."

Draken menoleh kaget, melihat Takemichi dan Chifuyu tengah berdiri di pintu bengkelnya. Dia tersenyum, menyuruh keduanya masuk lalu membersihkan tangannya sebelum mendekat pada mereka.

"Ada yang kalian butuhkan? Oh, ngomong-ngomong, kau datang tepat waktu. Motormu sudah selesai ku perbaiki, Takemichi." Draken duduk di samping Takemichi yang sejak tadi hanya diam.

Draken mengerutkan keningnya bingung saat tak mendengar kalimat apapun dari dua orang di sampingnya. "Ada apa?"

Chifuyu memalingkan pandangannya, sementara Takemichi menunduk dan meremat kuat celananya. Draken dibuat kaget saat Takemichi mulai terisak. Dia hampir bertanya lagi, namun Takemichi tiba-tiba memeluknya erat.

"Draken ... Draken-kun."

Takemichi menangis, sementara Draken yang kebingungan hanya bisa membalas pelukan itu. Dia menatap Chifuyu untuk mencari jawaban, namun rekan Takemichi itu juga hanya diam.

"Sst... Ada apa, Takemichi? Kau baik-baik saja? Apa terjadi sesuatu?" Draken mengelus punggung Takemichi, membiarkan anak itu terus menangis di pelukannya.

"Maaf. Maafkan aku, Draken-kun. Aku .... Aku tidak bisa memenuhi permintaanmu." Ucapannya disela oleh isak tangis. Draken berusaha mendengarkan dengan seksama, kepalanya berusaha memahami perkataan Takemichi.

"Kau .... Harusnya kau tidak melakukan itu, Draken-kun. Aku ... aku tidak bisa melakukannya sendiri."

Draken masih kebingungan di tempatnya. Dia menarik nafas pelan sebelum akhirnya berusaha melepaskan pelukan itu. Tangannya terulur, menangkup kedua pipi Takemichi dan menghapus air mata si Pahlawan Cengeng.

"Tenang, Takemichi. Katakan padaku apa yang terjadi. Aku tidak bisa memahami perkataanmu disini."

Takemichi berusaha memenangkan dirinya sebelum berbicara. "Aku, aku kembali lagi. Tapi tidak seperti sebelumnya."

"Maksudnya?"

"Aku kembali beberapa minggu dari sekarang. Aku sudah menjalani garis waktu ini sebelumnya, Draken-kun."

Draken terkesiap, kaget mendengar pernyataan Takemichi. Dia menoleh pada Chifuyu dan melihatnya mengangguk, menandakan jika itu memang terjadi.

"Apa yang terjadi?"

"Kau  ... kau mati." Takemichi berbisik pelan, menundukkan kepalanya dengan mata yang berkaca-kaca. Draken terkesiap, dia menatap Takemichi yang mulai terisak.

"Kau, kau menerima tembakan untukku. A-aku masih bisa mengingatnya, Draken-kun. Tubuhmu semakin dingin, dan kau sama seperti yang lain. Kau memintaku menjaga Mikey. Tapi, tapi aku tidak bisa." Suaranya bergetar karena isak tangis.

"Maaf. Maafkan aku, Draken-kun. Harusnya kau tidak melakukan itu. Aku bahkan tidak bisa memenuhi permintaanmu. Aku ... aku–"

Draken segera membawa Takemichi ke dalam pelukan, menghentikan kalimat si mata biru. Takemichi tertegun sejenak sebelum akhirnya membalas pelukannya. Draken mengusap punggung Takemichi yang gemetar.

"Bahkan jika kau tidak mengatakan hal itu, aku tidak akan menyesal menyelamatkanmu, Takemichi."

Takemichi menggeleng, meremat kuat seragam bengkel Draken. Si pirang dengan tato naga tersenyum tipis.

"Jangan menyalahkan dirimu sendiri. Itu keputusanku dan itu tidak akan pernah menjadi kesalahanmu."

Mereka terus berpelukan selama beberapa menit sampai akhirnya Takemichi kembali tenang. Draken meminta Takemichi untuk menjelaskan semua yang terjadi kedepannya. Takemichi mengatakan semuanya, beserta timeline Bonten yang dia jalani.

"Jadi, apa yang ingin kau lakukan?" tanya Draken setelah memahami semua yang terjadi.

Takemichi mengusap minuman kaleng di tangannya yang diberikan oleh Draken. "Aku sudah memutuskan jika aku akan berhenti."

"Apa?"

"Aku tidak bisa membawa Mikey kembali, Draken-kun. Jadi, kali ini aku memutuskan untuk membantunya."

"Membantu? Tunggu, kau serius, Takemichi?" Draken terkejut.

Takemichi menghela nafas panjang sebelum kembali berbicara. "Aku tidak bisa membawa Mikey kembali, jadi aku akan menjaganya dari bayang-bayang dan aku membutuhkan banyak bantuan untuk itu. Apakah kau mau membantuku?"

Takemichi menatap ragu ke arah Draken yang hanya diam. Draken menghela nafas pelan, lalu tersenyum pada Takemichi.

"Oke. Apa yang harus aku lakukan?"

Takemichi dan Chifuyu terkejut selama beberapa saat. Keduanya saling memandang, tersenyum senang.

"Terimakasih banyak, Draken-kun!"

Draken tertawa kecil. "Jadi, apa rencanamu?"

"Aku sudah memikirkan ini." Takemichi menjawab. "Aku akan membuat gengku sendiri, Draken-kun. Dan tujuan utamanya adalah membantu Mikey!"

"Jadi, kau sudah memutuskan untuk memilih Mikey?" Draken mengangkat satu alisnya, tersenyum menggoda.

"A-apa?" Takemichi tanpa sadar menjadi gugup. Chifuyu di sampingnya tertawa pelan.

"Apa kau percaya jika aku mengatakan Takemichi itu Mikey-sexual, Draken-kun?" ucap Chifuyu ikut menggoda partnernya.

"CHIFUYU!" Takemichi memekik dengan wajah memerah sementara Chifuyu tertawa semakin kencang.

Draken tertular oleh tawa itu. "Yah, bukankah itu sudah jelas? Hanya saja baik kau maupun Mikey itu sama-sama tidak peka."

Takemichi yang tak tahan hanya bisa menutupi wajahnya yang memerah saat Draken dan Chifuyu terus menggodanya.

"Baik-baik, sudah cukup. Sekarang, apa yang akan kau lakukan?" tanya Draken setelah selesai menggoda si mata biru.

Takemichi berusaha menetralkan detak jantungnya, lalu berbicara, "Pertama, kau harus keluar dari Brahman, Draken-kun. Apakah itu bisa dilakukan?"

Draken memikirkannya sejenak sebelum menjawab. "Entahlah. Mungkin bisa. Alasan aku bergabung dengan Brahman juga karena Mikey."

"Kalau begitu, dicoba saja dulu. Sekarang, kita harus mencari Inupi-kun. Aku berniat membawanya juga."

"Inupi? Apakah dia mau?" tanya Draken.

"Menurutku dia akan ikut," sahut Chifuyu. "Dia sudah memberikan kesetiaannya pada Takemichi saat Black Dragon diambil alih olehnya. Lagipula, dia juga punya hubungan dengan Hajime Kokonoi, kan?"

"Begitu." Draken mengangguk paham.

"Kalau begitu ayo pergi. Kita akan bertemu Inupi jika keluar sekarang. Dia mungkin sudah ditangkap oleh Terano."

Takemichi mendekat pada motornya diikuti Draken dan Chifuyu. Ketiganya akhirnya pergi dari bengkel dengan Draken yang membonceng Takemichi sementara Chifuyu membawa motornya sendiri.
.
.
.
Tbc...
31 Juli 2024

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang