3/25/24

179 82 72
                                    

\ play the mulmed for a better experience, tapi kalo mumet , jaangaan \

\ play the mulmed for a better experience, tapi kalo mumet , jaangaan \

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Duri, Maret 2024

Ada dua hal yang serius kunantikan saat ini. Pertama, hakku (baca:gaji) yang ditahan Bos Bosok. Dan yang kedua, pengumuman peserta lolos beasiswa global yang kuikuti dengan kesadaran tinggi. Meskipun seringnya ketiban sial, tapi ya bukan berarti hidupku nelangsa-nelangsa amat besti. As a frugal living agentNgerrriii! sok iye gini gue. Maksudku, karena sudah berniat untuk hidup lebih baik walaupun pengeluaran tetap kayak tayik, beberapa waktu kebelakang bahkan aku mencoba melamar berbagai jenis pekerjaan dan mengikuti program-program bermanfaat via daring. Salah satu contohnya seperti menonton tayangan terbaru skz code episo— intinya banyak hal produktif yang coba aku terapkan selain menunggu balasan pesan dari Lee Know, eh salah-salah!

Anyway, aku kangen Linooo. Kbl, kbl, kbl, kangen baaanget looo!

Lee Minho atau yang dikenal dengan nama panggung Lee Know adalah salah satu anggota dari boygroup terkenal, Stray Kids (skz). Fyi, kali aja belum tau. Fakta bahwa idol kelas kakap itu—kepencet itu, kepencet—berbalas pesan denganku pasti akan menjadi bom waktu jika sampai ketahuan media lambe turah dan membuat geger seantero raya. Baginya, mungkin biasa saja layaknya sedang melakukan kegiatan amal. T-tapi aku di sini yang pontang-panting menahan sekarat karena salting. Ingin sekali memamerkan prestasi gemilang ku yang satu ini. Tapi aku masih tau diri kok, itu membahayakan dia dan agensinya bisa tega menggantungku sewaktu-waktu. Huhu, hidup penuh liku-liku~

Posting-posting sw, posting-posting sg, posting-posting Lino...tidak boleh~ Begitu kira-kira isi kepalaku saat tidak lagi bisa menahan euforia seorang diri. Sungguh lagu qasidah itu doktrin yang ampuh.

"JINJJA?! Alamak, cemane ni?" teriakku spontan. Uhuy! 

"Ngapa kau Dek?" tanyanya kesal sebab Om Pi terbangun dari tidur siangnya di atas dipan.

"Haaaa...meleyoot. Om Aku pulang, udah mau pingsan!"

Kecepatan penuh aku kerahkan agar segera sampai kosan, tanpa tahu respon apa yang diberikan pria besar itu. Memang bocah kurang ajar. Anak baru tapi sudah berulah tidak wajar. Mau bagaimana lagi, daripada bos baru ku itu nantinya melihat tingkah laku yang di luar nalar, lebih baik aku kabur selagi masih sadar. Ibarat berakit-rakit ke hulu, tolong jangan ada yang lihat aku pas lagi halu!

Perasaan bersalah seketika saja memenuhi seisi kamar. Jika Om Pi ternyata marah, aku janji akan segera meminta maaf, kalau perlu menyuguhkan kopi tubruk seandainya pria itu menggedor-gedor pintu kosanku sebentar lagi. Membayangkan hal itu terjadi, aku malah teringat momen ketika Om Pi merekrutku sebagai karyawannya kemarin, tepat malam setelah aku pulang kerja rodi. Bukan tanpa alasan beliau sebaik hati itu, tapi mau bagaimanapun nasib baik memang menjadi temanku. Saat gaji keluar tersendat dan permintaan joki tugas anak-anak kosan sepi, Om Pi datang tanpa diundang lalu menawarkan bayaran walau tidak tinggi.

Jal-saeng-gin-nimTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang