S2╼ᖫ⧽⧽00⧼⧼ᖭ╾S2

210 21 0
                                    

『S2╿01╿S2』
.
.
.
.

❅⁑⟭sedikit kenangan⟬⁑❅

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❅⁑⟭sedikit kenangan⟬⁑❅

HERSA:

"Mama bisakah berhenti melakukannya, aku tidak bisa tidur" ucap hersa kecil sedih.

"Kau masih kecil sudah berani protes, memang kau terganggu akan apa? Lagi pula Aktivitas ku bisa memberi mu makan" ujar mama hersa sinis kepada hersa.

"Ta-tapi ma ak-" ucap hersa terpotong saat mama hersa menampar anak kecil itu,

"Jangan banyak mengatur kau masih kecil, sana pergi ke kamar mu dan jaga adik beban mu itu" ucap mama hersa, lalu pergi setelah itu tampah memperdulikan hersa yang menangis.

"Mama tidak sayang aku dan adik" ucap hersa lirih lalu pergi ke kamar nya dan memeluk adiknya rizki yang sedang bermain sendirian di kamar.

"Abang? Abang kenapa" ucap rizki khawatir pada kakak satu-satunya, membalas pelukan kakaknya yang tampak lemah dan rapuh.

"Dek jangan tinggalin abang, kita cuman punya satu sama lain. Abang janji bakalan bawah kamu pergi jauh dari sini" ucap hersa.

"Iya bang, iki ndak bakalan ninggalin abang. Abang juga jangan ninggalin iki yah" ujar rizki membalas hangat pelukan hersa.

... ................

JAYANO:

"Mami, papi tunggu!" teriak jayano kecil sambil belari mengejar mami dan papinya.

"Kalian mau kemana jangan ninggalin ano sendiri"jayano masih berteriak sambil mengejar mami papinya yang sama sekali tak peduli, lelaki kecil itu masih terus mengejar dengan kaki kecilnya. Jayano lelah dia berjalan kembali sambil menangis sendirian di rumah tampah seorang pun yang menemaninya.

"Mami papi kapan pulang, kalian pulang dan mukul ano pun ano nggak masalah. Pulang ano kesepian ano takut sendirian" ucapnya sedih, di kamar sendirian di rumah besar yang hanya ada dirinya di sana.

...

"Jayano! Apa yang kamu lakukan di sekolah hah!?" bentak papi jayano yang pulang ke rumah dengan terburu-buru dan langsung menarik tangan kecil jayano, dan membentak nya.

"Papi pulang" ucap jayano girang meski tangannya di tarik, jayano merasa kan sakit tapi itu tak seberapa dengan rasa senang nya karena papi nya pulang.

"Iya, dan itu karena anak nakal ini. Kau tau aku masih banyak pekerjaan bisa kah kau jadi anak yang baik hah!" bentak emosi papi jayano, lalu menarik anak kecil itu ke suatu ruangan.

"Kau di kurung di sini dan hanya memakan bubur hambar selama 5 hari" ucap papi jayano lalu mengunci ruangan tersebut, dan meninggalkan jayano sendirian di ruangan kecil itu.

"Kalo ano nakal papi pulang?ano senang, ano nggak masalah di hukum" gumam jayano kecil.

............
JOVAN:

"Jovan! Jangan ganggu deddy yang sedang bersenang-senang" ucap deddy jovan kesal karena anaknya yang mengganggu kesenangannya.

"Deddy berisik ganggu jovan belajar, deddy selalu lakuin itu. Itu berisik tau" ucap jovan kecil dengan berani kepada deddy nya itu.

"Dasar anak kecil, kalo tidak mau mendengarnya belajar di luar atau sumpah telinga mu itu, untuk apa kua belajar setiap saat jika otak mu itu tidak di gunakan hah?" ucap deddy jovan tajam.

"Deddy selalu begini semenjak mommy pergi, deddy jahat" ucapnya lalu pergi dan membanting pintu dengan keras.

"Mommy jovan rindu, deddy jahat dia berubah" ucap jovan memeluk bingkai foto mommy nya, di kamarnya.

.......... ...
SAVERO:

"Kamu di bilangin jangan main terus, kerjaan kamu cuman main terus kalo barengan anak nakal itu" ucap mama savero tajam ke anaknya yang baru pulang

"Ma, jayano punya nama" ujar savero melihat malas ke mamanya.

"Haduh, sudah mama bilang belajar dan belajar itu saja tugas mu savero, jangan bergaul dengan anak kurang pendidikan seperti dia. Anak nakal itu memengaruhi mu" ujarnya kesal terhadap anak nya yang satu ini.

"Kalo begitu suruh mami papi nya yang sibuk itu untuk mengajarinya" balas savero terhadap ucapan mamanya.

"Kau! Berani membalas perkataan orang tua, kau jangan seperti papa mu itu yang tidak tau diri dan menggalkan kita. Mama tidak mau kamu terlalu bergaul dengan anak nakal itu" ucap mama savero kesal.

"Terserah, mama tidak punya hak untuk mengatur ku. Jika mama seperti ini terus aku akan meninggalkan mama seperti papa" ucap savero lalu pergi berlari menuju kamarnya.

"Savero! Awas saja kau, kita akan pergi jauh dari anak nakal itu, dia memengaruhi anak manis ku" ucap mama savero lalu pergi menuju kamarnya setelah menutup pintu rumah.

..........

"Mungkin kita bisa jadi obat untuk luka yang selalu berusaha kita tutupi"

"Hm, mungkin kalian adalah jawaban dari kesepian dan harapan ku"

"Mungkin kalian dan aku akan bisa keluar dari masalah ini bersama"

"Semoga kita berempat benar-benar bisa mengobati satu sama lain, bukan menambah luka lama"

Coming Soon 02-08-2024
🦊

The complexity of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang