S2╼ᖫ⧽⧽04⧼⧼ᖭ╾S2

126 20 0
                                    

』『S2╿02╿S2』『
.
.
.
.

🤿sudut pandang hersa🤿

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🤿sudut pandang hersa🤿

pagi ini aku bangun dengan cerah, tentu saja baru dapat jatah dari jayano kemarin seharian penuh lalu besok pagi nya aku dapat dari jovan, bahagianya hidup punya pacar banyak.

saat bangun pagi aku melihat adik kecil ku yang sekarang kagak ada kecil-kecilnya, lagi ngorok di kasur satunya rasanya mau aku tendang.

"Riz!" teriak ku membangun kan bocah ini.

"bangun bocah tengil, kau ingit telat sekolah hah!" aku pun teriak dan mengguncang tubuh adiku cukup kuat, agar bocah tengil ini terbangun.

"abang, ini bahkan hari libur tapi kau mengganggu ku" ujar nya membuatku bingung, ku lihat Handphone ku, dan benar saja ini tanggal merah hari minggu. apakah kenikmatan selama dua malam membuat ku lupa akan hari? konyol.

tiba-tiba aku mendengar suara ketukan daru pintu kamar ku, aku pun membuka pintu kamar ku lalu.

"bang, ada cewek tua aneh nyari lu!" ujar aiden dengan nada panik nya.

"aneh kenapa?" tanya ku bingung ke pada mereka.

"aneh lah, dia ngaku jadi mama lu sedangkan lu bilang lu yatim-piatu" ujar aiden membuat ku kaget dan panik.

"cewek itu di mana sekarang" ujar ku tegas kepada aiden.

"anu tu cewek lagi di bawah, di ruang tamu" ujar aiden kepada ku.

"aiden, lu jaga rifki jangan sampe dia keluar" ucap ku lalu pergi dan menutup pintu, tergesa-gesa untuk menuju ruang tamu.

"mama ngapain di sini?" tanya ku penuh selidik. ..

pov biasa.

"hersa, ayo pulang dengan kamu kabur begini kamu nggak menyelesaikan masalah kita, dan itu nggak bertanggung jawab hersa" ujar perempuan tua yang berpenampilan seperti jalang.

"lepas tanggung jawab apa hah? mama apa tanggung jawab yah hersa lepas? bukannya mama yang banyak ngelepas tanggung jawab!!" teriak penuh amarah hersa, wajah hersa sangat merah manahan kesal dan amarah yang selama ini dia tahan.

"kamu! kamu ngelepas tanggung jawab buat menyelesaikan masalh kita nak, dan mama kamu ini kamu bilamg udah mati? , seenak nya pergi kamu pikir mama nggak sediih?" ujar wanita tua itu dia mama hersa, dia sungguh sedih matanya sudah berkaca-kaca menatap anak sulung nya..

"apa? apa hah, kalo begitu kenapa mama lepasin tanggung jawab mama ke aku dan ke iki, mana tanggung jawab mama ma mana" berikan amarah hersa berganti dengan suara lirihnya.

"nak maaf maaf, maafin mama nak maaf jangan, jangan tinggalin ma-mama jangan" ujar mama hersa dengan sedikit tak jelas di akhir karena tangis perempuan itu yang pecah, perempuan itu berlutut di bawah kaki sang anak sulung yang dulu selalu ia siksa..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The complexity of loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang