"Silahkan, Pak Zami. Sambil berdiskusi saja, karena Bapak lebih paham mengenai standar struktur dan penataan bangunan." Leonard mempersilahkan Kepala Dinas Tata Ruang Kota untuk bisa berdiskusi lebih bebas dengan Kinn—penanggung jawab sekaligus Direktur Utama dari Konstruksi La Jardin. Di samping Kinn, ada Keth yang juga hadir.
"Terima kasih, Pak Wali." Zami mengangguk diikuti senyum. Maju selangkah dan berpindah posisi di samping Walikota. Rombongan plat merah itu berkumpul di sisi bagian timur tribun. Tengah meneliti kualitas kursi penonton. "Mengenai kualitas polimer yang dipergunakan pada kursi ini seperti apa, Mas Kinn? Karena kelihatannya agak sedikit berbeda ya, dari kursi-kursi kebanyakan yang kita pergunakan pada stadion-stadion besar Jakarta lain," komentar Zami.
"Sebenarnya ini sama saja, Pak Zami. Hanya terlihat berbeda dari segi tatanan dan tampilannya. Kursi penonton yang dipergunakan pada stadion kita seratus persen sama dengan milik Etihad Stadium. Karena vendor yang mengerjakan juga sama. Bersyukurnya kemarin, karena ternyata Etihad juga tengah melakukan revitalisasi, namun mereka menyetujui pemesanan kuota tambahan untuk La Jardin," terang Kinn sopan. Kemudian turut menyerahkan selembar dokumen kepada Zami. "Ini dokumen mengenai pemenuhan keterangan kualitas serta standar sarpras yang dipergunakan La Jardin, Pak."
"Terima kasih, Mas. Dokumen ini akan menjadi acuan saya dan tim selanjutnya. Untuk bagian kursi-kursi ini minta tolong diperiksa lebih teliti lagi ya, Mas. Jangan sampai ada baut-baut yang longgar atau pemasangannya kurang kencang. Karena tadi, di bagian belakang itu, di baris pertama, ada satu atau dua baut kursi yang terlihat kurang tersetel dengan baik," pinta Zami diiringi anggukan sejumlah orang-orang yang hadir. "Kemudian juga di bagian lobi tadi, Mas. Tentang lapisan anti-slipnya mungkin bisa ditambahkan, karena area itu akan sering dilewati dan menjadi titik utama. Guna menghindari kecelakaan, terutama saat kondisi basah. Apalagi kalau kita melihat di dokumen pencapaian pembangunan ini, tertulis target utama dipergunakannya untuk kejuaraan piala dunia tahun depan. Di tanggal itu, jika Indonesia lolos dengan stadion La Jardin, cuaca kita sedang dalam musim transisi."
"Baik, Pak."
Rombongan itu lalu menuruni tangga dan berhenti di tengah-tengah lapangan. Terbagi menjadi dua kelompok. Sementara Kinn dan Zami berpisah untuk memeriksa kualitas rumput lapangan bersama tim pemeliharaan, Keth dan Leonard menyisir ke area pinggir selatan untuk memeriksa bagian atap stadion. Leonard mulai tertangkap mengukir senyum bangganya. "Retractable roof?" tanyanya. "Kalau saya perhatikan estimasi waktu geraknya tampak lebih cekatan dari stadion sebelah."
"Benar. Kajian kami kemarin adalah bagaimana agar atap ini bisa menutup dengan kecepatan yang lebih optimal seperti stadion terbesar baru milik Inggris. Mengingat stadion ini akan dibuka pada musim yang rentan dengan cuaca hujan, seperti yang disampaikan Pak Zami tadi, kita khawatir akan hal itu, terutama dalam situasi seperti konser atau acara besar di mana penonton tidak hanya berada di tribun. Kami mengadopsi teknologi terbaru dari vendor Etihad saat ini, baik dari segi adaptasi tekanan angin dan lainnya yang sudah disesuaikan dengan kondisi daerah kita," jelas Keth. "Untuk material atap sama seperti Jakarta Stadium dan beberapa stadion besar milik Amerika, yaitu ETFE (Ethylene Tetrafluoroethylene). Dengan ini, sinar UV tetap bisa membuat rerumputan berfotosintesis dengan optimal."
Leonard terlihat semakin puas namun tetap memberi pertanyaan, "Saya dengar tahun depan sudah ada beberapa konser yang mengincar stadion ini ya, Mas? Untuk kualitas material akustik dan sound systemnya bagaimana? Apakah sudah siap? Mengingat tantangan utama yang dihadapi seperti Jakarta Stadium kemarin adalah dalam hal sound system konser mereka yang ternyata kurang optimal di jangkauan beberapa titik."
"Kami memanfaatkan panel akustik dari Owens Corning dan kualitas sound system saat ini tengah memasuki masa kaji uji coba. Kami juga menggandeng Harman International sebagai vendor utama, karena track record mereka menangani berbagai stadion-stadion kelas dunia." Keth menerangkan lagi. "Kami akan mengusahakan yang paling terbaik mengenai ini, Pak. Kita akan mengukur kembali kekurangan dan evaluasinya setelah dua agenda berbeda telah dilaksanakan. Karena sebenarnya saran dan masukan pengguna adalah yang paling manjur dan krusial sebagai acuan paling nyata dalam evaluasi kami."
KAMU SEDANG MEMBACA
Great War
RomanceBARIS KEDUA TANGERINE. Selayaknya berlatarkan masa perang besar; the great war. Tampak diselam sepanjang masa tak berkesudahan, saat si sulung Changkham dan putri tersembunyi milik generasi keempat Karidja dipersatukan dalam jerat ambisi pernikahan...