Hay jodoh "
Sebenarnya shanum tidak mengerti apa yg di ucapkan zizan, tapi karna tingkah nya zizan membuat dia tersenyum.
Tepat pukul 09:00 acara lamaran selesai, tapi dengan dua keluarga yg belom pulang mereka sedang asik mengobrol di halaman rumah, tapi ini pembicaraan untuk orang tua bukan untuk para remaja, tapi bagaimana lagi bila orang tua mereka sudah mengobrol pasti yg di bicarakan adalah tentang pernikahan anak-anak nya.
Begitu pun dengan umik Fatma yaitu umik nya shanum ternyata di acara lamaran anak nya beliau bertemu teman lamanya yg waktu satu sekolah mualimat di Kudus yaitu Alina Zubaidah beliau bunda nya zizan. Sebenarnya keduanya telah bertemu pas acara resepsi mas Azza tapi mungkin keduanya enggan untuk menyapa karna belom yakin kalau mereka memang saling kenal."Kita harus mulai dari mana fat?"cakap bunda Alina.
"Gak nyangka, Lin kita ketemu di sini, itu anak ku namanya kiyan"
"Pantas saja hampir mirip hehe"
"Kamu banyak berubah ya lin, udah jadi Bu nyai"
"Masih sama fat, masih Alina yg seperti dulu heheh"
"Umur gak Mandang Lin, kalau orang cantik pasti keliatan cantik terus"
"Ah, bisa aja kamu, dari dulu selalu merayu, oh ya ini putra terakhir ku, gimna? Ganteng kan" katanya sembari merangkul zizan.
"Ternyata putra mu, pantas putih mirip pula sama kamu, ganteng Lin, gak pernah gagal ya"
"Jelas Iyah, keturunan Bunda nya"
Zizan mencium tangan umik Fatma sambil tersenyum.
Dan umik Fatma tidak mau kalah dia mencari anaknya siapa lagi jika bukan shanum. Shanum sedang berbincang dengan Abang nya."Zizan Tante" cakap zizan memperkenalkan diri.
"Masya Allah idaman ini Lin"
"Idaman, tapi belom dapet jodoh" bisik nya tapi zizan mendengar jelas.
"Bun, zizan ke kamar mandi dulu"
Zizan tau betul jika bunda nya sudah membicarakan perihal jodoh sudah jelas perjodohan akan terjadi di antara keduanya. Makanya dia segera pergi untuk tidak mendengar percakapan Bunda nya.
"Anak mu mana fat yg terakhir, bukanya kamu punya dua anak"
"Oh Iyah jelas, sebentar aku panggil"
Umik Fatma menghampiri shanum.
"Ikut umik sebentar" katanya langsung menarik tangan shanum.
Dan menghampiri Bunda Alina."Lin ini anak ku yg terakhir"
"Asalamualaikum Tante, salam kenal shanum." Katanya sembari mencium tangan Alina.
"Nama yg cantik seperti orang nya"
"Heheh makasih tan"
"Mampir yuk ke bunda, Deket sini loh rumah nya, yuk fat mampir "
"Insyaallah nanti sebelum kita pulang mampir Lin"
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS AZIZAN
Ficção Adolescente𝙹𝚊𝚍𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗. 𝚂𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚊𝚕 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗. 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚑𝚞𝚊𝚝𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚊𝚙...