Perpustakaan Mawar 🌹Tak terasa, hari memang begitu cepat tidak hari menit demi menit berlalu, rasanya tak terasa baru kemarin di bandung sekarang sudah di Surabaya, ini seperti mimpi, sebenarnya aku ingin sekali mengungkapkan semua perasaan yang ku pendam selama di bandung.
Aku tidak tau perasaan apa ini yg jelas ini berbeda aku baru pernah merasakan ini, ini begitu damai nyaman, tapi diri ini tidak ingin mengakuinya, karna ini terlalu cepat, dan tidak mungkin aku masih belum yakin, ini mungkin hanya sesaat tidak selamanya."Selamat kembali neng Aul"sapa penjaga perpustakaan.
Yah, biasanya shanum di panggil Aul dari namanya shanum Aulia Zaherrra, hampir semua orang kampus memanggil nya Aul.
"Pagi paman amor"
"Baru keliatan neng"
"Abis liburan paman heheh"
"Pantas wajah nya nambah bersinar"
"Paman bisa saja, Aul liat dulu ya paman"
"Silahkan neng"
Hari ini shanum memakai stelan baju berwarna merah maroon dan rok jeans nya yg hitam serta krudung pasmina yg mengikuti rok nya, dan tidak lupa tas Tote bag yg ia bawa, serta gantungan kelinci yg berada di tasnya. Itu sangat lucu dan cantik, tidak terlihat tua kamu shanum.
Ini adalah salah satu perpustakaan favorit nya selama kuliah di Surabaya, sampai dia akrab dengan penjaga nya, kebetulan satu frekuensi jadi nyambung jika di ajak ngobrol.
Kali ini dia mencari buku The Principles of Power dari DION YULIANTO."Semoga saja ada"
Akhirnya dia menemukan nya dan mengambil buku tersebut dia memandang buku tersebut dan membaca nya sambil berdiri sebentar, dari arah depan terlihat kosong untuk memandang seseorang dan itu sebuah kesempatan bagi seseorang pemuda yg bisa memandang gadis yg tengah membaca buku, siapa sangka jika pemuda itu memfoto nya secara diam-diam cekrek satu foto ia dapatkan, tapi gadis itu tidak menyadari nya, sampai dia akhirnya menyadari kalau di depannya ada yg mengamati nya secara diam-diam, itu membuat gadis itu tak nyaman, siapa sangka jika pemuda itu tersenyum tanpa rasa bersalah, akhirnya mereka pun tersenyum dengan tatapan yg tidak tau sedang apa mereka lakukan.
Seorang pemuda yg memakai kemeja abu dan celana hitam nya yg panjang serta membawa kacamata di kerah kemeja nya, dia adalah Gus zizan."Astaghfirullahhaladzim"kata Gus zizan mengalihkan pandangan.
"Astaghfirullah"kata shanum akhirnya meninggal kan Gus zizan( salah tingkah ).
Pertemuan yg tidak terduga.
"Tunggu" sahut Gus zizan yg mengejar shanum.
Shanum menghentikan langkahnya, mengapa setiap bertemu Gus zizan hatinya mulai tidak beraturan.
"Perasaan apa ini" hati shanum tapi dia belom menoleh.
"Ini pulpen nya ketinggalan"kata Gus zizan sambil memberi pulpen berwarna biru.
KAMU SEDANG MEMBACA
GUS AZIZAN
Novela Juvenil𝙹𝚊𝚍𝚒𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚐𝚞𝚗𝚊 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚜𝚒𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗. 𝚂𝚎𝚖𝚊𝚗𝚐𝚊𝚝 𝚕𝚊𝚑 𝚍𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚑𝚊𝚕 𝚊𝚙𝚊𝚙𝚞𝚗. 𝙹𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚔𝚑𝚞𝚊𝚝𝚒𝚛 𝚜𝚎𝚜𝚎𝚘𝚛𝚊𝚗𝚐 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚝𝚊𝚔𝚍𝚒𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚖𝚞 𝚜𝚎𝚓𝚊𝚞𝚑 𝚊𝚙...