4

150 20 0
                                    

(Guru)


Jangan lupa ninggalin jejak!


Happy Reading!

.

.

.

Di dalam kamarnya yang megah, Uchiha Sarada duduk di meja belajarnya yang terbuat dari kayu berwarna putih elegan, dipenuhi oleh buku-buku tebal dan peta-peta yang menggambarkan dunia di luar sana. Matanya yang tajam memperhatikan setiap detail yang terpampang di depannya. Sarada telah memutuskan bahwa ia akan memulai rencana awalnya.

Dia perlu memperkuat pengetahuannya tentang etiket dan politik kerajaan, serta memahami sejarah kekaisaran. Untuk itu, dia berencana untuk merekrut guru-guru terbaik di kekaisaran melalui ayahnya yakni, Raja Uchiha Sasuke. Sarada perlu mendapat semua pengetahuan tersebut agar rencananya ke depan bisa berjalan lancar.

Dengan seruan memanggil salah satu pelayannya, Sarada pun menyuruh agar memberikan surat yang telah ditulisnya kepada sang ayah, Raja Uchiha. Maka dengan berjalan mundur keluar dari ruangan tersebut, surat yang ditulisnya pun dikirimkan kepada sang Ayah. Sarada hanya perlu menunggu hingga ia dapat memiliki waktu berbicara dengan ayahnya.

Sewaktu menunggu balasan dari Ayahnya, Sarada menutup mata sambil mencoba mengingat kejadian-kejadian penting di kehidupannya yang lalu. Hingga beberapa menit dia berpikir, suara ketokan pintu membuat Sarada membuka matanya dan menyuruh masuk pelayan yang berada di depan pintu. Dan ternyata orang itu tak lain adalah Paman Kakashi sang Ajudan.

"Yang mulia telah menyetujui permintaan Anda, Putri. Tetapi, dengan syarat dalam kurun waktu 1 bulan tak boleh ada guru yang mengundurkan diri," Sarada mengingatnya di kehidupannya yang lalu ketika ia berusia 4 tahun Ayahnya mulai merekrut guru untuk mengajari Sarada, tetapi dia malah membuat keributan hingga sang Guru pun memilih untuk mengundurkan diri.

"Tak perlu khawatir, kejadian yang lalu tidak akan terulang. Jadi, beritahu ayah bahwa aku menyanggupi syaratnya," Ujar Sarada sambil mengambil lembar kertas yang dibawa Kakashi berisi calon-calon gurunya. Ia membalikkan satu persatu sambil meneliti nama orang yang dibutuhkannya.

Kakashi masih setia menunggu Sarada memilih tiga guru untuk masing-masing subjek pelajaran. Ketika Sarada membalikkan lembar selanjutnya, matanya menangkap sebuah nama yang ia cari-cari.  Nara Temari. Wanita yang berasal dari bangsawan kelas atas yang sudah diakui memiliki etiket tinggi di kalangan bangsawan. Wanita tersebut cocok untuk menjadi guru etiket Sarada. 

Memindahkan profil Nara Temari ke sebelah kanan dan kembali memilah lembar-lembar berisi profil calon guru. Dan akhirnya ia hanya memilih satu lembar dari beberapa lembar yang berada di depannya. Sarada menyingkirkan semua lembar yang ada di mejanya kecuali lembar yang berisi profil Nara Temari.

"Paman, Aku sudah memilihnya. Aku ingin dia yang menjadi guru etiket ku," ujar Sarada sambil menyerahkan kertas yang berisi profil Nara Temari. 

Kakashi yang melihat hanya satu kertas yang diserahkan pun bingung, "Putri, tetapi Anda diminta untuk memilih tiga guru yang akan mengajari Anda," Kakashi menatap sang Putri di depannya yang tersenyum sambil meletakkan kedua tangannya di dagu. 

"Iya, karena untuk guru Sejarah aku ingin diajari langsung oleh Hatake Kakashi," Sarada tersenyum dan menatap ke arah Kakashi dengan harap.

Sontak Kakashi menghela napas setelah mendengar ucapan sang Putri, "Anda benar-benar ingin menambah beban kerjaan saya lagi ya, Putri?" ia bertanya pasrah.

εκδίκηση | RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang