(Ayah dan Anak)
Jangan lupa ninggalin jejak ya!
Happy Reading!
.
.
.
.
.
Suasana dalam ruangan yang megah dan besar di istana tak mampu menghilangkan ketegangan yang sedang dirasakan oleh keluarga Uchiha terutama Sarada dan Sasuke saat ini. Atmosfer di sekitar cukup membuat Sarada berkeringat dingin melihat sang Ayah yang merupakan penguasa negeri terus terduduk diam di kursi menatap ke arahnya.
Mata yang berbeda warna tersebut belum membuka suara dengan serius menambah keheningan dalam ruangan. Hingga sang Ibu pun mulai membuka suara memecah keheningan tersebut.
"Suamiku, bisa dijelaskan apa yang terjadi di sini?" suaranya dibuat selembut mungkin agar dapat mencairkan suasana ini namun tak mengurangi keseriusan yang ada.
Sasuke menghela napas sebentar kemudian mulai berbicara menatap Sarada tanpa mengurangi keseriusan di matanya.
"Kita harus merahasiakan hal ini. Dan aku yang akan melatihmu mengontrol Sharingan. Tak ada penolakan." Putus Sasuke final tak mau dibantah.
Dengan mengganggukan kepalanya, Sarada pun hanya bisa pasrah mengikuti keputusan sang Ayah. Namun, ketika ia ingin membuka mulut membalas perkataan sang ayah, ucapan tersebut terpotong dengan seruan kaget dari sang ibu.
"Apa? Tidak mungkin. Sasuke-kun, diusia 6 tahun? Bahkan Pangeran Itachi pun membutuhkan waktu 8 tahun" tak bisa menampik fakta bahwa anaknya mampu membangkitkan kekuatan turun temurun keluarga Uchiha di usia yang belia cukup membuat Sakura khawatir.
"Apa ini ada hubungannya dengan sinar merah tua yang tadi?" gumam sang Ratu tka yakin sembari salah satu tangannya diletakkan di ujung dagu.
"Ibu juga melihatnya?" tanya Sarada pelan dengan mata yang terbuka semakin besar. Ia kira hanya dia dan sang Ayah yang menyadari, namun ternyata sang Ibu juga menyadarinya. Yah, tak heran sih sang Ibu kann merupakan seorang Ratu sehingga membutuhkan insting dan mata yang tajam.
"Tak pernah dalam sejarah seseorang menerima berkat dari 2 Dewa atau Dewi. Di tambah cahaya merah tua tadi tak cukup terang untuk menjelaskan dia seorang Dewa. Dugaanku dia adalah manusia setengah Dewa" Sasuke bangkit dari duduknya sembari berjalan ke arah bingkai-bingkai besar berisi foto leluhur Uchiha.
"Jangan-jangan..." kepalanya ditolehkan ke arah sang Suami menatap kaget. Tak mampu untuk melanjutkan kata-kata yang telah diucapkannya.
Tangan Sasuke menarik sebuah tirai yang menutup sebuah bingkai foto yang besar. Sarada baru ingat foto tersebut tak pernah ditampilkan. Ia kemudian melanjutkan ucapan Sakura.
"Benar. Cahaya itu merupakan tanda Uchiha Madara. Merah pekat layaknya darah" matanya menyipit menatap bingkai foto di depannya yang berisi seorang pria berambut hitam panjang dengan poninya yang menutup salah satu matanya menyisakan mata yang lain bersinar berwarna merah pekat menatap dingin ke depan.
Ketika ia berbalik dan melangkah duduk di tempat depan sang Istri dan Putri, maka keputusan yang dibuatnya tentu saat ini adalah merahasiakan hal tersebut dari pihak luar. Tidak boleh ada yang tahu mengenai Sarada yang diberkati juga oleh setengah Dewa apalagi dari Dewa Uchiha.
Tanpa ingin dibantah, ia menyarankan agar Sarada melatih Sharingan dengannya tanpa campur tangan pihak lain. Sarada yang memang ingin melatih matanya pun mengambil kesempatan tersebut sambil memperbaiki hubungannya dengan Sasuke. Kehidupan di masa lalu telah mengajarkannya bahwa, semua tindakan ayahnya semata-mata demi kebahagiaan Sarada, mereka berdua hanya memiliki komunikasi yang buruk saja. Oleh karena itu, ini adalah kesempatan yang bagus untuk memperbaiki hubungan antara Ayah dan Anak tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
εκδίκηση | Revenge
FantasiUchiha Sarada, Anak yang diberkati oleh Dewi Hera. Sang istri Dewa Zeus. Konon katanya dikarenakan keangkuhan sang Dewi hingga sangat jarang memberkati Ia seorang anak manusia, tapi tidak dengan tahun ini. Setelah hampir 1500 tahun, akhirnya Sang De...