6

180 24 4
                                    

(Api Abadi & Perisai)


Haii, Guys! Aku kembali setelah hampir 2 minggu ngilang :(

Maaf yaa, aku udh mulai sibuk soalnya di rl (biasa mahasiswa akhir). Tapi aku bakal usahain buat update tiap minggunya. Makasih jg yang udh nunggu cerita ini.

 

Happy Reading!

.

.

.

.

.

Pagi itu, sinar matahari yang hangat menyinari halaman gerbang depan Kerajaan Uchiha, memantulkan kilau keemasan di atas batu-batu jalan yang tertata rapi. Angin sepoi-sepoi membawa sedikit kehangatan musim panas, menciptakan suasana yang menyenangkan. Di sana, berdiri Raja Sasuke dan Ratu Sakura dengan penuh wibawa serta putri mereka, Sarada, yang mengenakan kimono indah berwarna merah dengan motif kipas Uchiha.

Di hadapannya, keluarga Yamanaka sedang bersiap-siap untuk melanjutkan perjalanan setelah beristirahat tiga hari di kerajaan Uchiha, mereka akhirnya akan lanjut ke timur, menuju Kerajaan Uzumaki. Marquess Yamanaka, istrinya, dan putra mereka, Inojin, tampak sibuk dengan berpamitan dengan keluarga Uchiha. Inojin, dengan senyum yang selalu ada di wajahnya, berjalan mendekati Sarada.

"Senang mengenalmu, Putri Sarada. Oh iya, nanti ketika aku berkunjung kembali ke sini akan kubawakan kau oleh-oleh khas kerajaan Uzumaki" ujar Inojin.

Sarada menyunggingkan senyum tipis di wajahnya. Meskipun sering kali kesal dengan mulut tajam Inojin, dia tidak bisa menyangkal bahwa dia senang memiliki teman seperti Inojin.

Dengan menganggukan kepalanya pelan, Sarada membalas perkataan Inojin, "Terima kasih, Inojin. Aku akan menunggu."

Raja Sasuke, yang memperhatikan percakapan mereka dengan senyum tipis, melangkah maju dan mengangguk ramah kepada Marquess Sai Yamanaka.

Dengan suara tenang dan penuh wibawa, Sasuke berujar, "semoga perjalanan kalian selamat sampai tujuan. Kami selalu terbuka untuk kunjungan berikutnya."

"Terima kasih, Yang Mulia. Kami juga berharap bisa bertemu lagi dalam waktu dekat." Balas Sai dengan tersenyum ramah.

Sakura, yang berdiri anggun di sisi Sasuke, menambahkan dengan senyum lembut dan berjalan mendekati sahabatnya, Ino.

 "Jaga diri kalian baik-baik, dan sampaikan salam kami kepada keluarga Uzumaki," ujar Sakura sambil memeluk sahabatnya.

Keluarga Yamanaka mengangguk hormat sebagai salam perpisahan sebelum menaiki kereta kuda mereka. Kereta itu dihiasi dengan lambang klan Yamanaka, siap untuk melaju ke timur. Sarada melambaikan tangan, menatap kepergian Inojin dengan campuran perasaan senang dan harapan.

Saat kereta kuda keluarga Yamanaka bergerak perlahan meninggalkan halaman gerbang, Sarada merasakan angin pagi yang sejuk mengusap wajahnya. Setidaknya dikehidupan kali ini, Sarada berhasil berteman dengan Inojin. Namun, hubungan mereka sebenarnya hanya sebatas mutualisme di mana Sarada membutuhkan kemampuan dan keluarga Inojin di masa depan dengan balasan Inojin akan diselamatkan oleh Sarada. 

Kedua bibir Sarada tertarik ke atas dan tatapan matanya mulai sedikit menggelap. Dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama di kehidupan yang lalu, setidaknya orang yang bisa dipercaya sejauh ini hanya keluarganya. Keluarga yang berdiri membela dirinya hingga akhir. Teman, sahabat, bahkan kekasihnya malah mengkhianati Sarada di masa lalu. 

εκδίκηση | RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang