VILLAIN 5 (b)

1 2 0
                                    

Kuil Akihiro ternyata memiliki kesan yang cukup menyeramkan. Letak kuil berada di dalam hutan bambu, dengan jalanan yang dipenuhi dedaunan dan sampah-sampah alami. Kuil itu tampak berdebu, tetapi masih seperti terawat.

Apakah ini tempatnya? Ao Hiraga membatin sambil mengedarkan pandangan.

Namun, sesuai petunjuk terakhir dari seorang kakek tua pencari kayu bakar, Kuil Akihiro memang ada di sini. Tadi saat masuk juga dia menemukan papan nama bertuliskan 'Kihiro' yang sudah rusak.

"Kenapa kau datang jauh-jauh, wahai insan yang berlumur dosa?"

Ao Hiraga kaget bukan main. Apalagi saat melihat kemunculan tiba-tiba seorang pria tua berjenggot putih yang tampil dengan pakaian rapi-bersih.

"Aku mencari sesuatu," jawab Ao Hiraga tanpa basa-basi.

Pria di depannya kembali melebarkan senyum sambil mengangguk-angguk pelan. "Akan kuceritakan sebuah kisah. Kemarilah!"

"Aku tidak ingin membuang waktu denganmu!" tolak Ao Hiraga dengan nada agak sinis.

"Tapi, kau mencari benda yang kumiliki, kan?"

Mendengar itu, kedua mata Ao Hiraga membulat sempurna. Spirit Sword? "Hah, baiklah!" putusnya dengan berakting setengah minat.

Keduanya pun berjalan beriringan dengan si pria misterius yang memimpin jalan. Pria itu menuntunnya memasuki kuil, melewati beberapa ruangan tak berpenghuni yang dihiasi sarang laba-laba, sampai berhasil tiba di sebuah ruangan yang berada benar-benar di dalam kuil.

"Spirit Sword, pedang ajaib yang diberkahi dapat memberikan umur panjang pada penggunanya," kata si pria tua dengan senyum tenangnya.

Sementara itu, kedua mata Ao Hiraga sudah membulat ngiler saja. Ini dia benda yang dia cari! Kenapa bisa ditemukan semudah ini?

"Selain itu, Spirit Sword juga memberikan kekuatan dahsyat yang akan membuat penggunanya bertambah kuat."

Mendengar penjelasan itu, hasrat Ao Hiraga makin kuat saja. Dia ingin memiliki pedang itu!

Pedang itu tampak melayang lembut dan bersinar putih kebiruan. Di bawahnya, ada kotak dengan kain merah yang bertugas sebagai sarungnya. Cahaya dari pedang memancar ke mana-mana, terutama aura kuatnya yang seperti menarik-narik tubuh Ao Hiraga.

"Dahulu, seseorang memiliki pedang ini. Namun, setelah dia mati, pedang ini kembali padaku dan kujaga sampai saat ini."

Pria itu menatap ke kejauhan di depan sana, yang padahal tidak ada apa-apa. Namun, jelas dia mengetahui siapa pemilik Spirit Sword ini, bahkan mengetahui kisahnya dengan lengkap.

Spirit Sword yang dijaganya ini dulu adalah milik Taira No Niyomori. Jelas, dia ingat orang yang telah membuat kepalanya buntung itu.

***

"Aku sudah menunggumu, Tomo."

Tomo berbalik, mengacungkan katana. Sepasang matanya menyipit tajam pada sosok misterius di depannya.

"Kau yakin ingin mengajakku bertarung?" tanya entitas itu dengan nada mengejek.

Tomo ingin menjawab ya, tetapi jelas sebagian besar tubuhnya sadar kemenangan tak akan ada di pihaknya jika mereka terlibat pertarungan. Dia bisa merasakan entitas di depannya ini begitu kuat. Ada kekuatan yang luar biasa mengintimidasinya dari keberadaan entitas itu.

"Siapa kamu?" tanya Tomo dengan sedikit menurunkan katana.

"Aku White Oni dan aku akan menjadi akhir dari perjalananmu, Tomo," jawab White Oni.

Tomo mendecih jengkel. Dia benci diremehkan. Namun, gerakan berikutnya tak terprediksi.

Dalam gerakan cepat yang terjadi sepersekian detik, tubuh Tomo terlempar mundur dan membentur batang pohon sampai patah. Dia batuk darah.

VILLAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang