8

46 3 2
                                    

Akhirnya setelah sarapan ango memutuskan untuk pergi mengunjungi panti dia tau saat ini tugasnya adalah melihat pertumbuhan anak panti yang di biayai oleh oda sendiri dan secukupnya mengasih kasih sayang yang belum pernah mereka rasakan hanya itu kan?

Sesampainya ia di sana dia menemukan panti yang sunyi dan sepertinya tidak ada siapapun di sana kecuali para pelayan yang bertugas di sana,salah satu dari mereka menghampiri ango saat melihat dirinya datang ke panti

"Ango pasti ingin bertemu anak anak ya" tanya nya pada ango dengan ramah

"Iya...tapi..sepertinya panti ini sepi sekali kemana semua anak panti dan...beberapa pelayan di sini?"

"Mereka ada acara pergi wisata untuk sedikit belajar tentang hal baru,baru saja berangkat dan sepertinya ango hari ini dan besok tak bisa melihat mereka"

"Begitu ya...." ango hanya menghela nafas lelah karna dia cukup lelah berjalan dari rumah oda menuju sini demi mengirit biaya yang keluar,mau bagaimanapun saat ini yang dia pakai hanya lah uang oda sebisa mungkin dia mengirit semua biaya yang keluar

"Baiklah kalau begitu aku pamit" pamit ango pada sang pelayan

"Baik terimakasih mau berkunjung,maaf merepotkan" dia mulai pergi dari sana dan langsung menuju pulang saat di ingat dia belum membereskan pakaian kotor saat di ingat pakaian kotor mungkin sudah menumpuk sekarang

*****

saat sampai nya dia di rumah dia baru sadar satu hal,oda ternyata sedang bekerja di rumah saat ini,dia lupa akan hal itu dan asal membanting pintu tanpa tau kalau ada yang sedang berfikir keras di tengah rumah sambil mengerjakan laporan nya "ah...oda maaf kan aku,ku kira kau pergi bekerja" ucapnya

"Ango cepat sekali?"

"Anak anak panti sedang wisata untuk ekspor hal baru,jadi aku langsung pulang kembali saat tau panti sedang sepi untuk 2 hari kedepan"

"Benarkan,aku senang mendengarnya anak anak itu butuh hiburan"

"Yahh aku setuju untuk hal itu" ango meletakan jaketnya di gantungan baju lalu mengjampiri oda yang berada di sofa "mau minum?biar ku bikin kan" tawar nya

"Terimakasih,maaf merepotkan"

"Hehhh harusnya aku bukan yang bicara seperti itu" ango berjalan kembali menuju dapur untuk membuat minuman untuk oda

"Mau minum apa" karna dapur dan ruang tamu hanya di batasi oleh dinding jadi suara ango bisa terdengar jelas tanpa harus berteriak sepenuhnya seperti saat ini

"Kopi saja tidak masalah" ango hanya mengangguk untuk merespon hal yang tadi ia dengar

"Bagaimana?" Tanya oda kali ini membuka percakapan

"Apa?"

"Rasanya bekerja di panti?"

"Hanya memberi kasih sayang seperti orang tua pada anak,tidak susah.dan hanya mengontrol sesekali menurutku itu pekerjaan yang gampang" balas ango

"Lebih gampang dari yang pernah kau kerjakan kan " ango terdiam lalu tertawa

"Ada yang lucu?" tanya oda

"Tidak...hanya saja...mengingat hal yang pernah ku kerjakan dan ku lakukan,bekerja seperti orang gila,berlari menghindar dari kalian dan...sekarang aku malah menumpang di rumah orang dan bekerja hanya sebagai penyalur kesehatan mental....dunia ini seakan komedi ya" oda terdiam dari pekerjaan nya dia menerima semua ucapan ango tadi

Oda berdiri dari duduknya,berjalan menuju dapur dan melihat ango yang berdiri membelakanginya sedang  mengaduk kopi itu sambil sesekali mengusap air mata yang keluar tanpa sengaja itu

Oda mendekat lalu memeluknya dari belakang.kaget?tentu siapa yang tidak kaget saat seseorang datang dengan tubuh yang lebih besar darinya tiba tiba saja datang dan membekap tubuh kecil milik ango itu

"Oda... apa yang kau"

"Berhenti simpati pada dirimu sendiri,kau cukup sempurna jangan pernah bicara omongkosong seperti itu lagi,kau disini atas kemauan ku,pekerjaan itu adalah pilihan ku jadi jangan beranggapan kalau semua ini tidak pantas kau dapatkan,lupakan masalalu itu dan sekarang pandang terus aku,aku yang hanya jadi masa depan mu untuk saat ini ingat itu ango" wajah ango memerah saat mendengar nya

'Oda...masadepan...apa dia bercanda?' Ango di putar tubuhnya oleh oda lalu di dekapnya tubuh itu olehnya

"Tidak perlu dengan kata kata kau sudah tau kan apa yang ku maksud tadi ango"

'Astaga...apa apaan ini,jantung ku..Jantungku mau copot astagaaa' ango hanya diam sambil terus menutupi wajahnya di dekapan tubuh oda saat ini

'Bolehkan...sedikit berharap?'

______________________________________________

Hi guysss akhienya aku bisa lanjutin lagi yang ini,tau ga sih gw bisa lanjutin tuh gara gara gw nemu fanart nya odango...sumpah jarang bngt nih nemu,mana cuman dikit lagi ini jg gw nyari di pixi aja susah mampus tapi untuk ketemu yang bagus 1

Aghhhhhh gw yang baper anjay,ga sabar ke bagian yang iniiiii tapi tenang gw bakal lanjut sampe fanart ini terwujud tenang aja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aghhhhhh gw yang baper anjay,ga sabar ke bagian yang iniiiii tapi tenang gw bakal lanjut sampe fanart ini terwujud tenang aja

Bay bay guys

can we? (odango)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang