Please Don't judge - Part 5

6 2 0
                                    

Dont judge 5

"Richard?"
"Kau baik-baik saja?" Raut wajah hawatir terlihat jelas
"Ne," entah mengapa Baekhyun jadi menitikan airmata
"Kemarilah, kau bisa berjalan?" Tanya Chanyeol
"Ani..." Baekhyun menggeleng, akhirnya Chanyeol mendekatkan tubuhnya,
kedalam mobil mengapit leher dan perpotongan lutut Baekhyun, di sambut
Baekhyun yang menggantungkan tangannya di leher Chanyeol.
"Gomawo" lirih Baekhyun dengan suara kecil yang masih bisa di dengar
Chanyeol, Chanyeol tersenyum miris menerimanya.

Setelah keluar mobil Chanyeol membawa Baekhyun kedalam mobil, mereka
duduk di bangku penumpang dengan Baekhyun masih berada di pangkuan
Chanyeol, Tubuh baekhyun gemetar di dalam rengkuhan pelukan chanyeol.

Kenapa Baekhyun bisa berurusan dengan mafia-mafia ini? Didekapnya tubuh baekhyun semakin erat memindahkan tubuh baekhyun menjadi menghadapnya dan kembali memeluknya,
"Kuantar kau pulang." Chanyeol mengeluarkan suaranya setelah pintu mobil sebelah kanannya di tutup seseorang yang masuk dan duduk dibangku supir. Baekhyun menggeleng "andwe, tolong bawa aku ke tempat dimana tak ada seorangpun mengetahuinya." Pinta Baekhyun
"Kemana tuan?" Supir menginterupsi
"Kita pulang" Chanyeol menjawab sambil menatap wajah gadis yang ada di dekapannya, mobil pun melaju dengan kecepatan sedang.
"Ngomong-ngomong kau bisa mendudukanku disebelahmu," Baekhyun mulai merasa tak nyaman duduk di pelukan dan pangkuan Chanyeol.
"Tidak, kau pasti lelah. Tidurlah" Chanyeol menggiring kepala Baekhyun untuk menyender di dada kirinya, hingga Baekhyun bisa mendengarkan degup jantung Chanyeol. Aneh ini malah terasa nyaman.
"Emhh" Baekhyun mengangguk. Tak lama Baekhyun benar-benar terlelap, Chanyeol melihat wajah pulas Baekhyun tanpa pikir panjang ia mengecup kening Baekhyun, dan turun mengecup hidung terakhir bibir Baekhyun. Manis, bibir gadis mungil itu. Tangan kanan Chanyeol terulur mengelus kepala Baekhyun tanpa sadar ia tersenyum sendiri. Sejak keluar kantor Sehun dia sudah curiga ada yang tidak beres, dia langsung menebak sesuatu terjadi pada Baekhyun, karena raut wajah Sehun berbeda. Dan benar saja setelah meminta informasi keberadaan Byun Baekhyun pada Jongdae dan minho, mereka memberitahu bahwa ada yang membawa Baekhyun secara paksa dari apartemennya menuju ke arah daegu. Hingga akhirnya
Chanyeol memutuskan memutar arah dan meminta bala bantuan untuk menyelamatkan Baekhyun. Elusan tangan Chanyeol terhenti saat Baekhyun menggumamkan kata " eommaaa,,,, Oppaaa~~ Sehun oppa" dengan lirih.

Mobil berhenti, sopir membukakan pintu sebelah kanan, Chanyeol keluar mobil dan membawa Baekhyun dengan ala bridal berjalan melewati pintu depan rumahnya, Baekhyun yang merasa ada pergerakan terbangun dari tidurnya.
"Oh, sudah sampai? Kenapa tidak membangunkanku?" Tanya-nya malu
"Kau tidur dengan pulas," jawab Chanyeol masih berjalan membawa Baekhyun dalam gendongannya
"Turunkan aku bisa jalan sendiri." Baekhyun menurunkan kaki kirinya terlebih dahulu di bantu perlahan oleh Chanyeol yang tangan kirinya masih menopang punggung Baekhyun
"Terima kasih." Baekhyun tersenyum tulus. Dan mengikuti Chanyeol naik ke lantai 2 rumahnya yang besar ini.
Chanyeol membawa Baekhyun masuk kamar tamu, cukup luas. Baekhyun melirik sekitar sudut kamar yang rapih. Sedangkan Chanyeol duduk dan menekan interkom yang ada di kamarnya.

"Ahn ahjuma, bisa ke kamar tamu lantai 2? Aku butuh bantuanmu." Chanyeol menginterupsi hingga di ujung interkom ada jawaban "Ne, tuan." Chanyeol mengalihkan pandangannya pada Baekhyun yang berdiri tak jauh di hadapannya
"Duduklah, aku memanggilkan ahn ahjuma untuk membantumu, kau bisa memakai kamar ini. Anggap saja rumah sendiri." Senyum Chanyeol. Yang ditanggapi anggukan oleh Baekhyun saat ia mendekat melihat dengan seksama wajah Chanyeol banyak lebam dan sudut bibir kiri Chanyeol ada darah kering "astaga, kau terluka?" Baekhyun membungkukkan badannya dan mengulurkan tangan kanannya menyentuh sudut bibir Chanyeol "Awwhhsssshhh" kaget Chanyeol tak menyangka hasil pukulan Sehun masih terasa perih.
"Ommo, apa karena bodyguard itu? appa memang keterlaluan." Kesal Baekhyun mengedarkan pandangannya hingga ia menemukan kotak p3k di sudut kamar dan membawakan tisue, antiseptik dan plester ke meja sebelah Chanyeol, dengan tenang menuangkan air yang ada di meja sebelah Chanyeol untuk membersihkan luka Chanyeol dan terakhir menempelkan plester di dagu bawah sebelah kanan, dan di pipi kiri Chanyeol, Chanyeol menatap Baekhyun dengan seksama. Tanpa sadar Chanyeol menahan tangan Baekhyun yang hendak di tarik setelah menempelkan plester terakhir tadi. Mereka bertatapan cukup lama entah apa yang ada di dalam pikiran mereka masing-masing
"Terima kasih." Chanyeol menyela
"Ah, ne." Buru-buru Baekhyun menarik tangannya dan menjauhkan wajahnya dihadapan Chanyeol.
"Yang kemarin, aku meminta maaf." Chanyeol menyiratkan penyesalan yang dapat dilihat dengan jelaa oleh Baekhyun
"Tuan Richard, kejadian kemarin ku anggap impas dengan pertolonganmu hari ini. Jangan dipikirkan." Jawab Baekhyun
"Ah.. Richard itu...." perkataan Chanyeol terpotong oleh kehadiran ahn ahjuma
"Ada yang bisa saya bantu tuan?" Ahn ahjuma menginterupsi dari pintu yang terbuka lebar
"Ah ya ahjuma, tolong siapkan segala keperluan nona Baekhyun karena nona baekhyun mungkin akan menginap beberapa lama disini, belikan segala keperluannya juga. Aku ke kamarku dulu, dan tolong siapkan makan malam" Chanyeol berdiri dan segera keluar kamar.
"Tuan akan makan malam di meja makan?" Pasti ahn ahjuma, biasanya tuannya akan di antarkan makanan ke kamar tidur atau ruang kerja nya. Hanya untuk memastikan karena tuannya membawa tamu kali ini "Iya tolong siapkan makanan yang paling enak." Jawab Chanyeol tanpa menoleh dan menghilang dari pandangan ahn ahjuma dan Baekhyun.
"Baiklah nona pertama-tama perkenalkan saya ahn ahjuma, saya pengurus rumah ini. Lalu anda? Apakah anda kekasih tuan?" Celetuk ahn ahjuma "Ne? Naega? Ouh.. bukan. Kami hanya rekan kerja, dia sebagai atasan dan aku sebagai rekan kerja. Itu saja" Baekhyun memaksakan
senyumnya.
"Begitu kah? Karena biasanya tuan tidak pernah membawa siapapun kemari. Bahkan teman-teman prianya. Biasanya tuan hanya membawa teman-teman yang cukup dekat dengannya ke apartemennya saja, karena anda orang pertama jadi saya kira anda adalah orang yang special untuk tuan muda" Bisik ahn ahjuma, Baekhyun hanya menanggapi dengan anggukan. 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Please Don't JudjeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang