"Kenapa de?" Naka yang melihat Adel masuk ke dalam rumah namun sembari tertawa tidak jelas.
"Kenapa mas?"
"Kamu ketawa? Kerasukan setan di kuburan mana?"
"Enak aja masa ade kesurupan"
"Terus? Salting?"
"Mana mungkin"
"Salting tu seng apik de, ini kamu malahan kaya orang kerasukan hantu pohon kurma"
"Emang bentukannya gimana?"
"Kaya mas Nuel tu"
"Ngomongin gue lo?" Laskar yang baru turun dari lantai 2 langsung menjitak kepala Nakasa.
"Duh mas"
"Apa lo"
"Mau kemana mas?"
"Saya mau ada meeting de, ada bisnis yang harus saya bahas dengan rekan saya"
"Udah sore mas"
"Urusan pekerjaan de"
"Biarin aja de, lumayan kan ntar kita dikasih uang"
"Kepala lo yang gue penggal, udah mau cabut dulu" Nuel menghampiri Adel dan mencium keningnya lalu pergi.
"Wah enak aja nyium adek gue"
"Lah kan emang mas nya ade"
"Sini kamu" Adel mendekat kepada Nakasa.
"Kenapa mas?"
"Kamu adek nya mas, si Nuel buang aja" Nakasa mengecup kening Adel.
"Mas apaan sih, masa rebutan ade"
"Haruslah princessnya mas"
"Yaudah Adel naik ke kamar ya mas, cape banget"
"Iya"
Adel menaiki tangga dan memasuki ruang kamarnya untuk beristirahat karena lelah seharian pergi bersama Al.
🥀🥀🥀
"Selamat sore bapak Laskar"
"Sore bapak Faldo" Laskar menjabat tangan Faldo.
"Jadi bagaimana tentang kerjasama yang akan kita lakukan?"
"Seperti yang saya jelaskan bahwa properti yang kita gunakan harus menggunakan bahan dan kualitas kelas atas namun tetap menekan biaya pengeluaran"
"Saya setuju dengan pak Faldo karena anda sudah lebih dulu terjun dalam dunia bisnis"
"Tidak juga, anda juga hebat pak"
"Haha"
"Saya dengar anda yang membangun gedung-gedung yang ada di negara Asia dan Eropa"
"Tidak juga pak, tapi yang saya sering dengar anda banyak membangun sekolah dan fasilitas hebat untuk semua kalangan, contohnya sekolah SMA Cendikia Harmoni"
"Bagaimana anda tau mengenai sekolah itu?"
"Adik saya bersekolah disana"
"Benarkah? Adik saya juga"
"Kelas berapa pak?"
"12"
KAMU SEDANG MEMBACA
My Forever In Time
RomanceMengisahkan dua insan yang tak mungkin menyatu namun karena sumpah serapah dari teman-temannya mampu menembus benteng pertahanan hingga sebuah janji pun tercipta