BAB 15 - HARI SIAL

45 20 0
                                    

Ruang Guru | Pukul 08.00

"Saya dengar kalian melakukan tanding basket?" tanya Fian terhadap kedua muridnya.

"Ya emangnya kenapa?"

"Dia yang ngajakin pak"

"Kalian kan tau kalau pinjem fasilitas sekolah tidak boleh lebih dari pukul 19.00 sore kan?"

"Lah gue mah dah balik jam segitu"

"Al bahasanya harap lebih sopan"

"Aelah tua"

"Berani bener lo Al"

"Abang gue meskipun gue males ngakuin"

"Anak sialan"

"Nah nahh guru tidak boleh mencontohkan yang jelek"

"Astagfirullah"

"Dia abang lo? Ko lebih ganteng?"

"Mata lo katarak, jelas gue lah"

"Muka kek lo ganteng? Huek"

"Berani lo ya" Al memukul wajah Zion.

"Wah sialan betulan" Zion membalas.

Perkelahian tidak terelakan lagi, Fian mencoba melerai namun tidak bisa, Al menarik rambutnya sedangkan zion menarik bajunya.

"ALFIANNNNNNNN!!!"

🥀🥀🥀

"Udah ngerjain soal belum nih?"

"Soal apasih beb?"

"Dodol, matematika lah Del"

"Oh meleduk kepala gue"

"Alhamdulillah biar Adel gak gede kepala"

"Maksud anda apa ya Kila?"

"Gak"

"Woy woy tau gak?" Kia yang baru masuk kelas sontak heboh sendiri.

"Gak"

"Bentar dengerin si Kia cerita bro"

"Tadi pagi pak Fian, Al sama Zion berantem"

"Lahh kok bisa?"

"Mana gue tau Cel"

"Yehhh info gak falid"

"Masih untung gue kasih tau"

"Lah terus mereka dimana?"

"Tadi sih katanya bersihin gudang Shell"

"Ngapain nanya Shell?"

"Engga"

"Tapi lucu tau katanya jambak-jambakan"

"Kaya cewe dong"

"Haha"

"Mending ngerjain tugas"

"Lo kenapa dah Del?"

"Kenapa? Gue kenapa Shell?"

"Engga muka lo berubah pas gue nanya tentang Al"

My Forever In TimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang