Leo saat ini tengah mengelilingi mansion yang menurutnya benar benar sangat mewah.
orang tua Leo juga orang yang sangat kaya, namun rumahnya tidak semewah ini pikirnya.
Leo begitu asik mengamati seluruh objek yang berhasil ia pandang. hingga tanpa sadar ia berada di bagian belakang mansion.
terdapat rumah sederhana, dan juga Kandang hewan yang ukurannya sangat besar juga terdapat seriga-
"s-serigala?" Leo membelalakkan matanya tak percaya juga sekaligus kagum bukan main.
karena untuk pertama kalinya dirinya bisa melihat hewan ganas secara dekat seperti ini.
ya secara dekat, dengan berani Leo berdiri tepat di depan kandang. di dalamnya si serigala tengah tertidur makannya Leo berani berani saja.
"l-lucu, Leo suka" cicit pria itu terus menatap kagum hewan berbulu hitam pekat di depannya.
dirinya terus memandangi hewan itu tanpa mengetahui bahwa serigala itu terbangun menampilkan irisnya yang berwarna emas pekat.
GRRR~~
(Gatau suara serigala bro 😔)
"uwaah"
mata yang cukup tajam itu berbinar-binar. hewan di depannya berhasil memikat hati pria se tenang air itu.
saat tangannya akan terulur ingin menyentuh tiba tiba saja dirinya merasa tarikan pada bahunya.
"kau gila?" ucapan yang terkesan biasa saja tidak membentak. Leo menatap linglung pria di depannya.
"uh, s-saya minta maaf" Leo merasakan aura tidak mengenakan dari si sulung.
pria yang tak lain adalah Kaka sulung Askara yang bernama Williams Cleo Mahatma.
'namanya sama kaya leo'
"kembali ke ruangan mu. ketahuilah batasan mu"
setelah berucap demikian Williams berlalu pergi meninggalkan Leo yang merasa sedikit murung.
'tsk! menjengkelkan'
Leo memutuskan kembali ke kamar saja daripada di marahi lagi. dirinya melirik sebentar ke arah hewan besar itu yang ternyata sedari tadi menatap nya.
"aku ingin memegang bulu mu yang lebat itu, tapi tidak bisa. selamat tinggal" ujarnya. dirinya merasa tidak akan bertemu lagi dengan serigala itu.
dengan perasaan murung dirinya kembali ke kamarnya.
sedikit info, Leo itu begitu menyukai hewan. saat dirinya tau bahwa namanya sama dengan si raja hutan alias singa. dirinya merasa tertarik pada hewan ganas. (agak lain emang)
"lihatlah ekspresi yang sedikit berkerut itu, menggemaskan haha" ujar seseorang yang sedari tadi mengawasi dan mengikuti kemana Leo pergi.
melihat Leo yang sudah kembali masuk ke mansion dirinya memutuskan untuk pergi.
s
k
i
ptak terasa seminggu berlalu begitu saja.
Leo menjalani hari harinya seperti biasa. bangun pagi mandi makan dan bekerja lembur lalu pulang begitu saja tidak ada yang berarti.
Leo cukup bosan. entah kenapa tidak seperti saat dirinya di las Vegas dirinya merasa menikmati saja.
saat ini Leo tengah tiduran telentang di king size nya. hari ini Leo pulang lebih awal di karenakan dirinya mengeluh sakit kepala.
nyatanya Leo hanya ingin rebahan sambil melamun.
Leo mengamati keseluruhan kamarnya yang sekarang begitu banyak barang barang aneh yang di taruh anak itu (Ricard).
seperti boneka boneka santet. ralat boneka beruang kelinci dan boneka lainnya.
juga sekarang kamar itu sudah berganti menjadi berwarna biru laut. langit langit nya dia hias dengan aneka hiasan ikan ikan yang mengapung.
"hufh, kenapa aku tidak melawan saja sih?" Leo menendang nendang udara merasa kesal. sekarang dirinya merasa seperti anak kecil saja.
"ho? mau melawan heh?"
Leo mematung, dengan gerakan perlahan melirik ke arah pintu di mana terdapat pria yang tengah menyeringai dengan lengan yang di lipat di dada dan bersandar pada pintu.
"p-papa?"
***
KAMU SEDANG MEMBACA
transmigrasi? ✔️
Short Storycerita ini hanya mengisahkan keseharian Leo setelah dirinya transmigrasi ke dalam novel dan menempati raga figuran yang hidupnya cukup membosankan. ∆∆∆ #transmigrasi #family #brothership #bromance #cerpen