8

5.8K 469 6
                                    

Leo terbangun dari tidurnya dengan nafas tidak beraturan. dirinya mencekram kepalanya. meringkuk merasakan sakit juga takut yang menyerang dirinya.

"hiks-tolong sakit, sakit hiks-"

BRAK!

"baby, ada apa!" Reynand yang kebetulan melewati kamar anaknya mendengar teriakan nya.

"hiks-sakit, papa sakit hiks"

Reynand menatap sendu tubuh yang bergetar itu. di angkat nya, lalu dirinya duduk dan menaruh anak itu di pangkuan nya.

"sstttt, tenang baby. itu hanya mimpi" Reynand memeluk tubuh anaknya yang masih bergetar.

'kenapa mimpi itu sangat mengerikan? kenapa seperti--seperti aku yang mengalami nya'

"ada apa?"

munculah ke tiga anak Reynand yang lain. anak kedua dari Reynand itu bertanya dengan gurat khawatir.

dia bernama Claude Van Mahatma. Reynand menatap ketiga anaknya silih berganti. lalu tatapan nya terhenti pada anaknya yang ketiga. menatap tajam anak itu yang kini di liputi rasa bersalah kembali.

"kaka, apa yang sakit. sini Ricard periksa?"

Leo mengangkat kepalanya. menatap pemuda di depannya dengan pandangan rumit.

'dia, dia yang ada di mimpi. yang melakukan hal mengerikan itu'

"jangan mendekat! pergi-hiks" Leo kembali terisak. dirinya tiba tiba merasakan perasaan sakit di hatinya.

sesak juga kecewa, namun sebab apa? Leo begitu tidak mengerti. seperti semua ini bukan kebetulan.

"aku siapa? kalian siapa?" tanya nya tiba tiba di tengah keheningan.

"maksud mu apa sayang. kamu Aska dan kita adalah keluarga Aska kan?" jawab Claude.

Reynand menghela nafas. ada ingatan yang masuk pikir nya.

"kenapa kalian berubah? bukannya kalian membenci Askara? jangan berlagak perduli padanya!"

geram nya. Leo merasa aneh. di ingatan yang Aska berikan hanya penuh penderitaan hingga di detik dirinya pergi pun penderitaan itu masih mengikuti. dengan membuat nya sendirian dan menghancurkan psikis anak itu.

"kalian sering menyiksa Askara. lalu apa ini? kalian Kenapa?" lirih nya yang mulai merasa lelah.

"Askara. ini semua salah ku. aku mohon dengarkan penjelasan ku"

Leo menatap Ricard. menunggu penjelasan apa yang akan dirinya katakan.

"kamu bukan Leo Askara! kamu bukan Leo! kamu adalah Askara. adik kita juga anak dari papa"

Leo terkejut. bagaimana?-

"Kaka yang membuat jiwa mu pergi ke dunia antah berantah. kakak yang melakukan eksperimen gila itu karena emosi semata. hingga kamu tertidur dan terbangun di isi jiwa sialan yang membuat penyiksaan itu terjadi"

Leo tak mengerti sangat tidak mengerti. dirinya mencekram kepalanya dengan kuat kuat. menjerit keras merasa sakit.

"ARGHH! SAKITT!"

"ASKARA!"

***

"di mana?"

Leo menatap ke sekeliling. dirinya saat ini tengah berdiri di tengah tengah rerumputan.

Leo memutuskan untuk lesehan. sambil menunggu, mungkin akan ada seseorang yang datang dan menjelaskan apa yang terjadi?

benar saja bisa Leo lihat. seorang pemuda yang begitu ia kenali. bukan kenal lagi, tapi itu adalah wajahnya.

"gak usah bangun, biar gue yang duduk" ucapnya sebelum Leo benar benar bangkit dari duduknya.

"dengerin gue Askar. kita dulu sempat ketuker jiwa nya. Lo yang di pindah paksa, sementara gue waktu itu nyoba bundir"

"Lo Inget mimpi Lo yang kayak di setrum sama Kaka Lo itu? dia si Ricard dokter gila yang suka ngelakuin percobaan bodoh. dan dia waktu itu lagi emosional terus lakuin sebuah eksperimen yang bisa memindahkan jiwa seseorang sementara. namun ya karena itu masih masa percobaan dan gagal jiwa Lo ketuker sama gue"

***

transmigrasi? ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang