Lamaran day

155 11 0
                                    


disebuah gedung yang didekorasi full biru & putih serta ditambahi hiasan bunga² menambah kesan elegan & mewahnya acara tersebut.

para tamu sudah hadir untuk menyaksikan lamaran Asha dan teddy.

teddy sengaja menyewa gedung yang luas, karna ia mengundang alumni akmil nya.

semua orang yang hadir di acara tersebut tampak berbahagia, seakan momen ini yang ditunggu-tunggu oleh mereka.

keluarga besar Asha & teddy juga sudah berkumpul di gedung.

kecuali keluarga inti asha & teddy , mereka harus dirias terlebih dahulu.

> ruangan teddy.

"anjay gantengnya coy" celoteh sica

"ngalahin sokjin gak?" tanya teddy

"masih kalah jauh, omdy semut sedangkan sokjin matahari" sica

"eleh jamet ada aja jawabannya" afka

"oiya sekarang afka juga diserbu cegil² omdy loh!" seru sica dengan semangat.

"ohya? di apain si afka" teddy merasa tertarik dengan obrolan ini

"followers IG meningkat deras + fotonya bertebaran di typ tiktok terus di edit²" jawab sica dengan semangat 45

(kalau soal ledekin afka, sica juaranya)

"kamu juga kecipratan kan" jawab afka ngegas

"udah, kita kena cipratan mayor teddy" seru ritka menengahi mereka berdua

"wedehhh pesona dudaaaa" afka

"udah ex duda gasih" sica

teddy yang mendengar itu hanya geleng-geleng kepala, melamar saja belum. hadehh

"keluarga inti mas teddy sudah boleh bersiap untuk masuk ya, keluarga inti mba asha sudah memasuki area lamaran."
seru wo

"baik" teddy

> merekapun berjalan memasuki gedung itu, terlihat semua orang tampak berbondong² merekam dan memfotonya.

saat ini, asha dan teddy berhadapan.

teddy sebenarnya malas, kalau bisa ia akan pergi dari sini. kenapa harus ada lamaran dalam kehidupan? kenapa ga langsung nikah aja?

beda dengan asha, ia melirik lelaki yang duduk disebelah teddy

(posisi duduknya, ayah teddy - teddy - anak lelaki itu - mama teddy)

tadinya berfikir bahwa itu adalah keponakan teddy, namun afka dan sica saja duduk di belakang (ditengah tengah bunda dan papa nya) kok dia disamping teddy.

berbeda dengan tamu undangan yang sudah tahu siapa anak lelaki tersebut.

"baik, kami persilahkan bapak Teddy Kaliandra Abraham untuk menyampaikan niat baiknya terhadap ibu Ashara Indira Mayrannisa"

teddy pun berdiri dengan tidak semangat

"saya tidak bisa mengeluarkan kata² yang indah, jadi saya langsung pada intinya saja"

teddy menghela nafas panjang.

"Ashara Indira Mayrannisa apakah kamu menerima pinangan saya? seseorang yang dikatakan jauh dari kata sempurna tetapi saya yakin. jika kamu bersama saya, kamu tidak akan kesusahan ataupun mati kelaparan. saya tidak berjanji bisa menjadi suami sesuai kriteria kamu tetapi saya akan berusaha menjadi suami yang baik, tulus, dan menerima dirimu walau perumpamaan-nya ini diawali dengan Perjodohan"

jelas teddy panjang.

asha sudah berdiri dan siap berbicara

"saya Ashara Indira Mayrannisa siap menerima pinangan dari Teddy Kaliandra Abraham" seru asha

semua orang bernafas lega, mama atris sampai meneteskan air mata, semua orang berbahagia.

"menyala abangku" seru biduan Hambalang

"kok gaada di bangku sini si?" tanya teddy

"kita kan bukan keluarga inti" Rendy

"bagi saya, kalian sudah keluarga saya"

"soswitnyaaa" rajif

"sudah, makan ya? nambah kalau bisa"

"beh gas gak jif?!" agung

"eleh eleh, GASS BANGG" rajif

semua orang tertawa, biduan Hambalang datang mengucapkan selamat.

tetapi mereka juga sedih, ketika teddy menikah berarti waktu Teddy tidak full di Kartanegara atau Hambalang.

mereka sudah terbiasa Teddy menginap bersama mereka, makan bareng , bercanda , kunjungan kerja, mereka lalui bersama..

susah dan senang , mereka selalu bersama.

walau sering di omeli teddy, tapi mereka tetap tertawa dan tidak memasukan omongan teddy ke dalam hati mereka..

teddy adalah sosok jenius, semua pun dia tahu

sekarang ia sudah melamar perempuan.

perempuan yang akan menua bersama dirinya.

baru kemarin rajif bilang "habis ini kau lamaran bang" ternyata beneran tersampaikan.

- p i l l o w

----

vote nya yuuuikkk

Hambalang x KartanegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang