Dari ruangannya di kantor, Winter sedang menonton Summer dari layar televisi. Dia seperti sedang jatuh cinta lagi dengan orang yang sama, karena di situ Summer benar-benar berbeda, juga sangat cantik. Entah saat bicara, tersenyum, tertawa bahkan diamnya pun membuat Winter terpana. Saking fokusnya, Winter sampai tidak sadar Zia memanggilnya, sampai akhirnya masuk ke dalam.
Tok. Tok.
"Win." Zia mengetuk meja Winter.
Winter pun menoleh Zia sebentar, tapi kemudian kembali menatap layar televisi. "Kenapa?" tanyanya.
"Aku mau ingetin lima menit lagi ada meeting dengan perwakilan Dirrojasa Group."
"Tunda tiga puluh menit," suruh Winter tanpa menoleh.
"Mana bisa, Win. Mereka udah di sini. Aku udah minta mereka nunggu di ruang meeting."
"Nggak perlu aku yang ngomong ke mereka langsung, kan?" Winter menatap Zia tajam.
"Oke, aku coba ngomong ke mereka." Zia tidak berkutik kalau Winter sudah bertingkah selayaknya seorang atasan yang wajib Ia segani selaku bawahan.
Zia menoleh ke layar televisi, merasa penasaran kenapa Winter menunda meeting tanpa alasan yang jelas. Saat melihat siapa yang ada di layar, dia pun memasang ekspresi masam dan langsung ke luar dari sana tanpa satu patah katapun.
Ketahuilah Zia, ini belum seberapa. Kamu akan lebih terkejut saat tahu seugal-ugalan apa Winter mencintai seorang Summer.
Winter tersenyum saat Summer ditanyai oleh wartawan soal siapa pacarnya dan wanita itu menjawab kalau itu rahasia. Dia lantas meraih ponselnya dan mencari nama pak Toto.
***
Summer merasa lega akhirnya acara temu media berakhir dengan lancar. Dia juga sangat bersyukur pihak dari stasiun TV sendiri yang mengundur acara yang seharusnya jam delapan, menjadi jam sebelas sehingga dia bisa datang tepat waktu. Dengan begitu pak Toto pun tidak jadi menggantung kepalanya di depan perusahaan.
"Summer, tadi itu keren sekali. Kamu memang bisa diandalkan." Pak Toto memberikan dua jempol.
"Terima kasih, Pak. Sekali lagi saya minta maaf, karena tadi terlambat dan hampir mengacaukan segalanya," ucap Summer sepenuh hati.
"No problem, Summer." Pak Toto tertawa.
No problem, karena acaranya tidak jadi kacau. Coba kalau tadi acaranya tidak diundur, Summer yakin kepala pak Toto sudah keluar tanduk dan asap.
Summer tersenyum. "Kalau gitu saya kembali ke kantor ya, Pak. Masih ada yang harus dikerjakan," pamitnya.
"Eh Summer, tidak perlu kembali ke kantor. Kamu pergi ke WinterX saja," suruh pak Toto.
"Mau ngapain ke sana, Pak?" Summer mengerutkan kening.
"Pak Winter mau membahas tentang kontrak dan minta kamu sendiri yang langsung ke sana karena ada banyak hal tentang JSP yang mau ditanyakan. Kamu manfaatkan kesempatan emas agar Pak Winter segera mengucurkan dana ke perusahaan kita."
Pak Toto, anda sudah dibodohi oleh Winter. Niatnya sebenarnya hanya ingin mencari alasan untuk bertemu dengan Summer.
"Baik, Pak. Saya akan ke sana."
Pak Toto tertawa dan lantas pergi dengan siulan bak teko air yang akan berbunyi bila airnya mendidih. Ciri khas Toto Rahardi bila sedang senang.
***
"Selamat pagi Ibu, ada yang bisa kami bantu?"
Summer sudah sampai di WinterX. Ia diantar ke meja resepsionis, karena tidak bisa asal menemui Winter tanpa ada konfirmasi terlebih dahulu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kiss Me Dangerous
RomanceGara-gara ada yang memasukkan obat sialan ke minumannya, Summer sampai salah masuk kamar dan melakukan hal tidak terduga bersama pria tidak dikenal. Dia pikir itu hanya akan menjadi hubungan satu malam yang bisa dilupakan setelah berpisah. Namun, si...