20. Pesta Ulang Tahun

21 3 0
                                    

Nadira tak bisa memejamkan mata mengingat usianya akan bertambah dalam hitungan lima belas menit ke depan. Alih-alih tidur, ia justru mempersiapkan diri untuk menerima kejutan dari Ayah dan Ibunya. Nadira terus menghitung mundur waktu, hingga tersisa sepuluh detik lagi. Saat itu ia langsung bersiap. Ia memilih pura-pura tidur.

Saat pukul dua belas malam, Risa, Raswan dan Dandi masuk ke dalam kamar Nadira. Risa berjalan lebih dulu sembari memegang kue, sementata Riswan dan Dandi berjalan di belakangnya. Kehadiran mereka sudah diketahui Nadira. Diam-diam ia tersenyum di balik selimut.

Risa semakin dekat dengan ranjang Nadira. Dalam hitungan ketiga, ia, Raswan dan Dandi serentak menyanyikan lagu selamat ulang tahun.
Mendengar itu, Nadira langsung bangkit dari tidurnya. Senyumnya merekah. Nadira ikut menyanyikan lagu itu bersama.

Tiup lilinnya~

Tiup lilinnya~

Tiup lilinnya sekarang juga~

Sekarang juga~

Sekarang juga~

Nadira membuat permohonan saat hendak meniup lilin. Dalam hatinya, ia menginginkan kebahagian selalu menyelimuti kehidupannya. Ia berharap dapat bersama kedua orang tuanya selalu. Dari banyaknya doa yang ia harapkan, Nadira tak lupa meminta kepada Tuhan agar hatinya dilembutkan, dan dimudahkan untuk melupakan Argi, lelaki yang sudah lama menetap di hatinya. Nadira pun berharap dapat menemukan cinta terbaik untuk dirinya. Setelah lama memohon, akhirnya ia meniup lilin berbentuk angka satu dan tujuh, itu.

"Selamat ulang tahun ya, sayang," ucap Risa kemudian mencium kening putrinya, begitu pun dengan Raswan.

"Selamat ulang tahun ya, Nad," sambung Dandi.

"Makasih ya, Mah, Pah, dan lo, Dan."

"Kamu mau kado apa dari Mamah?" tanya Risa.

"Datangin Argi ke acara aku, besok."

Risa dan Raswan saling tatap sekejap. Dandi mengangguk pelan. Ia merasa cemburu dan kesal sebab Nadira masih saja membawa-bawa Argi dalam kehidupannya.

"Katanya mau ngelupain Argi," kata Risa kepada Nadira.

"Nadira cuma mau ketemu Argi untuk yang terakhir kalinya, Mah."

"Untuk apa?"

"Nadira pengen liat Argi untuk terakhir kalinya, setelah itu Nadira janji akan lupain semua perasaan Nadira untuk Argi."

"Mamah gak bisa janji kalau Argi akan datang, tapi mamah akan undang tante Amira dan Argi besok."

"Makasih ya, Mah."

"Saya kembali ke kamar dulu ya, Om, Tante," timpal Dandi.

"Makan kuenya dulu!" kata Nadira sedikit nyaring—menghentikan Dandi untuk pergi dari sana. Sesuai keinginannya, ia mencoba membangun hubungan yang lebih baik dengan Dandi. Untuk menumbuhkan rasa cinta, Nadira berusaha untuk menghabiskan waktunya, dan melakukan apapun berdua bersama Dandi.

Nadira mulai memotong kue. Potongan pertama ia berikan kepada Risa dan Raswan. Ia menyuapi kue itu secara bergantian kepada orang tuanya. Potongan kedua pun ia berikan kepada Dandi.

❤️ ❤️ ❤️

Pesta ulang tahun Nadira berlangsung meriah. Teman-teman yang ia undang sebagian besar hadir dan membawa kado untuknya. Kini para tamu undangan sibuk menyantap makanan yang telah disediakan. Berbeda dengan yang punya acara. Nadira tak lagi sibuk mengobrol dengan teman-temannya. Kini ia terus menunggu kedatangan seseorang. Seseorang yang ia pinta ke ibunya untuk hadir ke pestanya hari itu. Nadira menunggu Argi.

Waiting For You [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang