Malam harinya mereka semua memutuskan untuk bbq an didepan Villa untuk menghabiskan malam terakhir mereka disana.
"Llan tolong ambilin menteganya dong" Pinta Aldo
"Nih" Ollan menyerahkan sekotak mentega kepada Aldo
"Ehh, ada yang liat Zean ga?" semua yang disana menggeleng dan mengedihkan bahu menanggapi pertanyaan dari Christop.
"Apa tu anak lagi dibalkon?" Batin Christop, dia pun segera pergi dari sana menuju balkon kamar yang biasa Zean tempati. Namun nihil, sesampainya disana Christop tak melihat batang hidung dari orang itu, dia pun mulai mencari ke penjuru Villa tersebut.
Ceklekk!!
Pintu rooftop terbuka menampilkan Christop dengan muka kesalnya, dan dia mendapati Zean yang tengah telponan dengan seseorang yang dapat dipastikan adalah Marsha. Ya, dia telah resmi berpacaran dengan Zean sewaktu mereka didanau.
"Bangsat, dicariin ternyata lagi telponan disini lu" Sewot Christop
"Ngapa dah lu? Dateng-dateng sewot gitu"
"Ya lu yang lain lagi pada sibuk dibawah lu malah disini ngebucin setan"
"Gw ga ikut makan Chris santai aja kali"
"Ga, ga lu harus turun dan makan bareng yang lainnya" Christop menarik paksa tangan Zean
"Ck, sabar anj" Zean pun memutuskan telponannya dengan Marsha, setelah itu dia membuntuti Christop menuju kebawah. Sesampainya disana banyak sapaan yang Zean terima.
"Ketemu dimana Chris?" Tanya Gino ketika melihat kedatangan keduanya
"Dirooftop lagi telponan, bangsat banget kan ya?" Jawabnya
"Yaudah sih ah, mana sini gw bantu" Zean pun mulai membantu teman-temannya mulai dari menyiapkan bumbu, bolak-balikin daging, dan sisanya bercandaan.
Dia kali ini ikut serta dalam acara malam ini untuk mengakhiri hari terakhirnya mereka disana, banyak candaan yang keluar dari Zean dkk maupun anggotanya, mungkin bagi orang lain ini adalah malam biasa tapi baginya ini adalah malam spesial yang entah akan ia rasakan lagi atau tidak.
Pagi ini Zean dkk tengah sarapan bubur ayam dengan secangkir teh sebelum nantinya mereka akan pulang keJakarta.
"Ahh, enak banget anjir ni buryam, lu beli dimana flor?" Tanya Aldo keenakan
"Di pertigaan depan" Jawab Floren
"Gw setuju sama Aldo, langganan kita yang disana juga kalah kayaknya sama ini" Sahut Ollan
"Karena lidah kita udah biasa makan buryam langganan kita llan" Celetuk Daniel
"Udahh buru abisin terus kita pulang" Ucap Zean menengahi
"Biar ga kejebak macet" Lanjutnya
Tak membutuhkan waktu lama bagi mereka menyelesaikan sarapan paginya, kini semuanya berada dilatar Villa sebelum nantinya mereka benar-benar pergi.
"Ga ada yang ketinggalan?" Tanya Zean kepada sahabatnya
"Gada, anak-anak juga lengkap" Jawab Gino
"Baguslah, yuk"
Mereka semua pun mulai meninggalkan pekarangan Villa menuju kota asal mereka Jakarta. Hanya membutuhkan waktu kurang lebih 3Jam perjalanan mereka dari bogor ke Jakarta.
Saat ini mereka semua telah memasuki wilayah DKI Jakarta dan mereka memutuskan untuk langsung pulang saja ke rumah masing-masing dan beristirahat. Begitu juga dengan Zean, dia baru saja sampai di rumahnya, dan dia melihat ibundanya yang tengah menyirami tanamannya. Zean pun berjalan kearahnya dan menyalimi tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengembara Dalam Kegelapan [HIATUS]
ActionMengisahkan tentang perjalanan 7 orang sahabat dalam usaha mempertahankan gengnya pada posisi kesatu di Ibukota. Akankah mereka berhasil? Atau gugur ditengah perjalanan? Kita akan tahu jawabannya di Wandering In The Dark. Genre?? Apa aja