Rumah kost berwarna putih coklat dengan nuansa modern mulai terlihat beberapa meter dari jarak Gadys berjalan setelah menuruni bis TJ sebelumnya. Diperjalanannya menuju kostnya, gadis cantik itu berpikir untuk membawakan sesuatu kepada teman temannya, cemilan ringan seperti kuaci ataupun ciki ciki agar pertemuan dan obrolan mereka terasa lebih menyenangkan. Baiklah, jelita satu ini akan membelinya di minimarket sebelum berangkat.
"Loh sendirian aja? Mbak Rena kemana?" Ucap Kinan, tetangga kost nya yang juga satu kampus dengannya. Berbeda fakultas, Kinan sendiri adalah anak fakultas HI semester 2, jelas lebih muda dari Gadys.
"Iya, Rena dijemput kakaknya, ada acara di daerah Kalasan katanya." Jelas Gadys kepada Kinan sambil menutup pagar kostnya.
"Owalah.. yawis, aku masuk duluan ya mbak." Balas Kinan sambil tersenyum lalu masuk ke dalam kamar kost nya. Sedikit yang orang tau, Kinan diam diam menjalin kedekatan dengan Ziryu, sepertinya Kinan juga akan ikut menonton Ziryu malam ini.
Tak perlu pikir panjang lagi, Gadys pun memasuki kamar kostnya dan mulai membersihkan diri. Setengah jam berlalu, ritual mandi nya pun sudah usai, ia berjalan keluar dengan kaos berwarna hitam dan celana kain panjang. Waktu sudah menunjukan pukul 18.30 WIB, segera ia berdandan diri, mencari cari baju yang pas untuk nonton orang ngamen malam ini.
Tangan lentiknya pun bergerak, mengambil sisir dan catokan, dengan cekatan ia mulai merapikan rambutnya, menatanya sedemikian rupa agar tampak cantik. Wajahnya di poles sedikit make up membuat paras cantiknya semakin cantik.
Drrtt.. Drrtt..
Ponselnya berdering, segera ia buka ponselnya yang sedari tadi di charge agar saat pergi nanti tidak kelabakan, rupanya ada pesan dari Bhumi, segeralah ia balas pesan itu.
Helaan nafas keluar dari bibirnya, seharusnya dari tadi saja mengabarinya, memesan ojol kan juga memerlukan waktu, belum kalau nanti tiba tiba di cancel oleh drivernya. Untung saja, Gadys sudah selesai berdandan diri.
Kaki kecilnya pun berjalan, melangkah keluar, melihat kamar sebelahnya. Kamar Kinan, sudah gelap, sepertinya sudah berangkat di jemput Ziryu lebih awal. Pagar kost setinggi 1 meter berwarna hitam gelap pun dibuka, berjalan keluar gang menuju minimarket terdekat, membeli cemilan ringan untuknya dan teman temannya nanti.
Tangannya bergerak mengambil satu kaleng kopi dan beberapa ciki yang sudah ia pikirkan sebelumnya. Berjalan menuju kasir dan segera dibayar makanan ia ambil itu.
"Saya bayar pakai debit ya, sama tarik tunai sekalian ya mbak." Suara sedikit berat terdengar disampingnya, terasa tidak asing. Usai membayar, segera ia bergerak menoleh kesamping. Rupanya artis gadungan kebanggaan mahasiswa itu sedang membayar belanjaannya di sebelahnya. Tatapan mata mereka bertemu, namun Gadys menghiraukannya dan segera ia keluar dari minimarket itu.
Tangannya kini menggenggam ponselnya, membuka beberapa aplikasi ojol, mencari yang termurah dan ada diskon tentunya. "Temennya Ziryu kan? Mau ikut ke Malioboro juga?" Ucap seseorang dari belakangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story of Us (ON GOING)
Fiksi PenggemarSebuah perjalanan romansa muda mudi di kota pelajar, Yogyakarta. Kota dengan segala istimewanya dan cerita cerita yang luar biasa, cerita tentang persahabatan dan cerita kisah kasih dengan segala lika likunya atau lebih tepatnya kisah perempuan cant...