Pertemuan singkatnya dengan seorang pemuda di bandara membuat Fladhera harus terjebak dalam kehidupan pemuda itu.
Kehidupan yang gelap dan penuh derita..
Pengakuan cinta terindah jatuh pada ucapan manis sang Iblis. Seakan ia menawarkan tiket masuk...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
written by JKMIRA Saat aku bertemu denganmu
***
SEPANTASNYA!!
SE-PAN-TAS—-
"Seger banget man"
"Yoi! Mata lo dijaga lihat yang punya lo aja"
Fla mengangguk patuh menikmati pemandangan memanjakan matanya. Ardly sedang bermain futsal bersama teman-teman kelasnya.
Entah disengaja atau tidak, Ardly mengguyur rambutnya dengan air di botol minum milik Fladhera yang terus menggelengkan kepalanya mengusir niatan-niatan negatif yang berusaha memprovokasinya menjadi gadis jahat.
Seminggu ini Fla amat sangat menahan dirinya untuk tidak menyentuh Ardly. Dengan segala kemampuan, moral dan ajaran agama Fladhera berhasil melewati satu minggu ini tanpa mencium Ardly.
Tidak ada Morning Kiss, Goodbye Kiss, Miss Kiss apalagi pengen kiss. Semua cara Fla lakukan untuk bisa mengendalikan dirinya.
Yoga.. Meditasi.. Bahkan berdoa menyerahkan diri pada Tuhan sudah Fla lakukan
"Cabut yuk"
"Kenapa? Lo ga bisa lagi menahan diri?"
Frontal sekali pertanyaan Nyoman ini tapi akhirnya juga Fla memberikan jawaban dengan mengangguk.
"Yaudah yuk"
Fla dan Nyoman keluar dari gedung Futsal untuk pergi ke kantin mencari minuman yang segar. Kepergian mereka diikuti tatapan tajam dari mata Hazel yang sudah seminggu ini mengawasi salah satunya.
"Ardly!! Mau kemana? Kita belum selesai", teriak Zidan tidak terima melihat Ardly keluar dari lapangan futsal.
"Biarin aja dan. Dia udah uring-iringan seminggu ini", peringkat Alaska menahan Zidan
"Perasaan ga ada yang berubah deh dari ceweknya", monolog Ojik yang bersiap juga keluar dari lapangan
"Tau apa lo? Yang tau kan cuma mereka berdua"
Ojik mengangguk ucapan Alaska, walau terlihat tidak ada perubahan dari sifat Fla tapi mood Ardly jatuh drastis seminggu ini sudah cukup menjelaskan jika ada yang sudah berubah.
"Nebeng dong"
Dylan yang tiba tiba muncul menghalangi mobil Fla di parkiran. Untung saja tidak tertabrak
"Kita mau ke Gramedia dulu"
"Its okey gue ikut. Dah lama juga nih ga baca buku"
Dylan dengan santai masuk ke kursi belakang dan sudah duduk manis disana.
